Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Awalnya Dikira Kelelahan Biasa Usai Main, Arya Koma 14 Hari, Fakta Penyakitnya Diungkap Sang Ayah

Arya sudah koma selama 14 hari. Awalnya hanya dikira kelelahan usai main sama temannya. Namun, sang ayah ungkap fakta sebenarnya

Penulis: Januar | Editor: Januar
istimewa
Arya, bocah yang koma selama 14 hari 

Bahkan, Yani mengatakan, anaknya sudah lima kali menjalani pengobatan plasmapheresis.

Baca: Ikan Arapaima Kembali Muncul di Mojokerto, Begini Cara Warga Menangkapnya, Sampai Gunakan Laser

"Biasanya setelah dua kali pengobatan plasmapheresis ada perkembangan ke arah yang lebih baik. Tapi ini masih koma," ujarnya.

Yani pun mengatakan, anaknya menderita GBS yang digolongkan berat.

Informasi mengenai penyakit itu dia dapatkan dari dokter yang menangani Arya.

"Setelah dua kali cek cairan tulang belakang, anak saya positif GBS. Katanya GBS-nya berat. Anak saya harusnya juga sudah CT-scan, tapi ditunda karena kondisinya belum memungkinkan," kata Apit.

Baca: Ditanya Soal Kabar Setya Novanto Saat Ini, Fahri Hamzah Berikan Malah Gambar Pasang Emoji Menangis

Saat ini, Yani dan Apit yang tinggal di Kampung Campaka, Desa Pangguh, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, sedang mengalami kendala biaya selama di rumah sakit.

Apit mengatakan, jika ditotalkan dari hari pertama masuk hingga saat ini, dia harus membayar lebih dari Rp 100 juta untuk pengobatan anaknya, di mana biaya Plasmapheresis sebesar Rp 50 juta, biaya obat-obatan dari depo sebesar Rp 50 juta, dan biaya ruang PICU selama 25 hari kurang lebih sebesar Rp 62 juta.

Padahal, Apit sehari-hari hanya bekerja sebagai guru honorer di satu SMP di Bandung dan Yani adalah seorang ibu rumah tangga.

Karena tak memiliki uang untuk membiayai pengobatan anaknya, dia pun sudah membuka donasi melalui laman Kitabisa.com di https://kitabisa.com/aryamelawangbs.

Arya tak kunjung sembuh dan tak bisa gunakan BPJS

Suami istri Apit Sopian (34) dan Yani Suryani (30) mengaku bingung mengenai kondisi anak semata wayangnya, Arjuna Arya Atarahman (6) yang menderita penyakit langka Guillain Barre Syndrome (GBS).

Sebelumnya diberitakan, Arya adalah bocah laki-laki asal Kabupaten Bandung yang sudah sejak 8 Juni 2018 terbaring di Pediatric Intensive Care Unit (PICU) Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung karena penyakit GBS dan saat ini sedang dalam kondisi koma sejak 20 Juni 2018.

"Bingungnya ya sudah dirawat sejak 8 Juni tapi masih koma. Lalu, kami juga bingung masalah biaya," kata Apit saat ditemui Tribun Jabar di saat ditemui Tribun Jabar di di RSHS, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Selasa (3/7/2018).

Selama dirawat di PICU RSHS, Arya sudah menjalani lima kali pengobatan plasmapheresis.

Namun, belum ada tanda-tanda dia akan terbangun dari komanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved