Ledakan di Pasuruan
Cerita Kapolsek Bangil Pasuruan yang Dikejar Pelaku hingga Dilempar Tas Berisi Bom
Ledakan bom di Desa Pogar, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan tak hanya terjadi di rumah pelaku AB.
Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Edwin Fajerial
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ledakan bom di Desa Pogar, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan tak hanya terjadi di rumah pelaku AB.
Bom itu juga sempat menargetkan seorang polisi yang tengah berada disana.
Ia adalah Kapolsek Bangil, Pasuruan, Kompol Muhammad Iskhak.
Iskhak mengaku dirinya adalah salah satu personel kepolisian yang menjadi target ledakan bom yang dibawa AB.
Saat itu, dia mendapat laporan dari warga tentang adanya ledakan.
Tapi, ledakan tersebut menurutnya dan warga mencurigakan.
Sehingga, dia langsung mendatangi lokasi ledakan.
Sesampainya di TKP, Iskhak tak menduga dikejar oleh pelaku AB
Saat mengejarnya AB tengah membawa dua ransel.
Dua ransel itu dikenakan AB di tubuh belakang dan depan.
"Saya terus lari ke barat saat saya dikejar pria yang bawa ransel di bagian belakang dan depan," beber Iskhak kepada TribunJatim.com, Kamis (5/7/2018).
Saat jaraknya dengan pelaku sudah dekat, pelaku melempar tas ranselnya ke arah M Iskak.
Tak berselang lama saat ia selamat dari incaran AB, dirinya mendengar ledakan lagi.
Namun, tindakan yang dilakukan Iskhak dirasa warga dan rekan serta petingginya tepat.
Pasalnya, lanjut Iskhak, dirinya sengaja tak menindak tegas dengan menembak AB, karena saat itu masih banyak warga yang berkerumun.
Bahkan, tak sedikit pula warga yang ikut menghalau AB yang kala itu masih membawa dua tas ransel.
Kata Iskhak, ketika itu warga tak mengenal takut.
Sebab, warga terus berkerumun dan semakin bertambah untuk ikut menghalau terduga pelaku.
"Pelaku dan warga bercampur, kami tak mungkin melakukan tindakan tegas, sebab masih banyak sekali warga disana," papar Iskhak.
Sehingga, Iskhak hanya bisa menghindar saat dikejar Abdullah.
Bahkan, dirinya tak berpikir lagi bagaimana bila bom yang dibawa dan dilempar AB itu meledak lalu mengenainya.
"Yang punya nyawa itu Allah SWT, bukan saya yang punya nyawa," tandasnya.
Saat posisinya masih dikejar AB, Iskhak menyempatkan untuk menghubungi Kapolres Pasuruan Kabupaten, AKBP Raydian Kapolres Pasuruan.
Lalu, Iskhak mengatakan Raydian membimbingnya.
Raydian terus memberikan panduan agar Iskhak tetap menghindar dari kejaran AB.
"Warga sempat menghalau, ada yang menembak pakai senapan angin," kata Iskhak sembari menunjuk TKP.
Lalu, Iskhak menutup keterangannya dengan mengungkapkan saat tas ransel yang dikenakan Abdullah meledak dan teroris itu kembali ke rumah untuk mengambil sesuatu.
"Pertama kali saya langsung hubungi Kapolres, tak lama setelah ranselnya (pelaku) meledak, dia mengambil ransel lagi, diambil dari rumahnya, lalu kabur bawa sepeda motor," tutupnya.