Daun Selada
Kampung Hidroponik Selada Organik di Surabaya, Kantor dan Restoran Langsung Berebut Produknya
Upaya swadaya warga kampung di Surabaya ini budidayakan selada organik membawa berkah tak terkira.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Upaya untuk hidup sehat kian meningkat di perkotaan, seperti di kawasan RT 8 RW 7 Kelurahan Simomulyo, Sukomanunggal, Surabaya. Dimulai dari pengurus RT hingga para kader, kampung yang berada di pinggiran sungai ini mulai memanfaatkan lahan kosong untuk kegiatan bercocok tanam warga.
Ketua RT, Nugroho mengungkapkan banyak warganya yang memiliki waktu luang namun sangat rajin. Makanya ia menggalakkan sistem hidroponik yang mudah diterapkan di lingkungannya.
“Kami pakai dana swadaya untuk membuat media hidroponik, kami studi banding ke kampung lain juga untuk proses hidroponik ini,” urainya.
Baca: Gagal Manfaatkan Peluang, Timnas U-19 Indonesia yang Main Heroik Dikalahkan Thailand
Menurutnya, warga di kampung lain banyak yang sudah memulai hidroponik. Dari hasil studi banding, pengurus RT memulai membuat media hidroponik dengan panjang satu meter, kemudian dikembangkan menjadi sepanjang dua meter.
Setelah mencoba berbagai jenis sayur, akhirnya Nugroho dan pengurus lain memutuskan untuk menanam selada yang memiliki nilai jual tinggi. Apalagi dengan sistem organik yang diterapkan dalam penanaman hidroponik ini .
“Hasilnya, panen daun selada kami jual ke warga, teman kantor dan kenalan. Bahkan ada restoran yang minta di suplay Selada hingga 7 kilogram setiap harinya, tetapi kami belum mampu,” jelasnya.
Baca: Siapkan 5 Derek dan 60 Gembok Tiap Hari, Denda Hingga 2,5 Juta Pelanggar Parkir Akan Diberlakukan
Karena keterbatasan budidaya, akhirnya pengurus mulai mencari bantuan ke berbagai instansi untuk bisa memperoleh bantuan pendanaan. Dana bantuan itu kemudian diguanakan untuk menambah sarana dan prasarana hidroponik.
“Kami memutuskan akan menanam semua pot dengans elada, karena pasarnya lebih banyak kalau selada dan saat ini kami sudah punya 240 bibit selada yang disemai minggu lalu,” urainya.
Ia berharap, ke depannya kampungnya bisa menjadi rujukan bagi warga lain yang ingin memperdalam ilmunya terkait hidroponik, khususnya Selada organik.
“Karena banyak yang tertarik dengan hidroponik. Nantinya semoga warga ini bisa mengkreasikan dan memberdayakan produk Selada. Karena kami saat ini masih menjual bentuk mentahnya,” tegasnya.
Baca: Bidik Penjualan 3 Ribu Unit, Isuzu Traga Grebeg Pasar saat Dini Hari, 8 Lokasi Jatim Jadi Sasaran
Buah Gotong Royong
Hidroponik terkenal akan efisiensi dan kebersihannya,tetapi untuk memulainya membutuhkan modal besar untuk membuat sarananya.
Menyiasati hal ini, warga RT 8 RW 7 Kelurahan Simomulyo, Sukomanunggal, Surabaya bergotong royong tiap akhir pekan untuk membuat perlengkapan hidroponik.
Pengurus PKK, Sumiati (43) mengungkapkan sebagian warga yang tertarik pada hidroponik ini telah tergabung dalam kelompok tani yang baru dibentuk, yaitu Kebun Selada Hydrocityfarm.
Baca: Berkat Tari Suramadu, Mahasiswi Unesa ini Harumkan Nama Indonesia di Dance World Cup 2018
Setiap akhir pekan warga membuat media, pot dan bibit untuk membudidayakan selada. Sebab sat ini baru terdapat lima media hidroponik di lingkungan mereka. Rencananya media hidroponik akan disebar dirumah warga yang memiliki lahan kosong.