Mengenal Adul Sam-on, Bocah Fasih 5 Bahasa dan Berperan Penting dalam Penyelamatan di Goa Thailand
Tanpa peran bocah ini, penyelamatan 12 bocah dan pelatihnya dari goa di Thailand, mungkin bakal terhambat.
Penulis: Alga | Editor: Edwin Fajerial
TRIBUNJATIM.COM - Penyelamatan 12 anak-anak pemain sepak bola bersama pelatihnya dari dalam gua, sempat menyita perhatian dunia.
Dilansir dari Kompas.com, Kamis (19/7/2018), ke-12 remaja yang berusia antara 11-16 tahun tersebut dinyatakan hilang pada 23 Juni 2018, setelah melakoni sesi latihan.
Si asisten pelatih, Ekkapol Chanthawong menyatakan, tim asuhannya hanya ingin menjelajahi goa karena belum punya kegiatan kelompok.
Jadi, mereka kemudian sepakat menjelajahi goa tersebut hanya satu jam.
Namun, hujan deras turun dan menyebabkan goa terendam, hingga membuat mereka terjebak sekitar 800 meter hingga 1 km di dalam goa.

• Kisah Suharto Mantan Atlet Balap Sepeda Peraih Emas, Begini Nasibnya Seusai Tak Lagi Menarik Becak
Operasi untuk menyelamatkan 13 anggota klub sepak bola Mu Pa (Wild Boar) itu pertama dilaksanakan pada Minggu (8/7/2018), dan sukses mengeluarkan empat remaja.
Kemudian dalam penyelamatan pada Senin (9/7/2018), mereka berhasil mengeluarkan empat lagi.
Puncaknya, Rabu (10/7/2018), lima orang tersisa berhasil dikeluarkan.
Dalam operasi internasional itu, seorang relawan penyelam, Saman Gunan, tewas pada Jumat (6/7/2018).
Kunan yang merupakan eks anggota Angkatan Laut Thailand, tewas karena diduga kekurangan oksigen ketika membantu tim sepak bola itu.
• Hebohkan Dunia dengan Menyusui Bayinya Saat Berjalan di Catwalk, Model ini Beri Pesan untuk Para Ibu
• Ini 2 Alasan Sebenarnya Novita Hilang dari Kehidupan Mas Pur di Sinetron Tukang Ojek Pengkolan
Tak hanya Gunan yang jadi pahlawan, dalam upaya penyelamatan tersebut, seorang bocah anggota tim sepak bola bernama Adul Sam-on juga menjadi berjasa.
Adul mampu berbicara dengan penyelamat Inggris, saat ditemukan sembilan hari setelah terjebak.
• Ingat Pemeran Istri Indro Warkop Karina Suwandi? 23 Tahun Berlalu, Begini Penampilannya Sekarang
Selama 10 hari, ke-12 anak bersama pelatihnya, harus bertahan hidup berbekal camilan yang dibawa seorang anggota, dan minum air dari goa.
Saat ditemukan dua penyelam Inggris, Richard Stanton dan John Volanthen, Senin (2/7/2018), mereka semua terlihat sangat kurus.
Dengan Bahasa Inggris yang terbata-bata, ke-11 teman Adul meminta makan kepada Volanthen dan Stanton.
Dilansir dari Kompas.com, adalah Adul, kini berusia 14 tahun, yang menjadi penerjemah bagi seluruh tim.
• Restoran Populer Bangkrut Gara-gara Masakan Asam Pedasnya, Perhatikan Hewan yang Muncul dalam Video!
Dia mengatakan jelas apa yang mereka butuhkan: makanan.
Adul menjadi jembatan apa saja yang dibutuhkan semua teman dan pelatihnya, Ekkapol Chanthawong, kepada dua penyelam itu.
Dengan berani, dia juga menanyakan kepada para penyelam, kapan kira-kira bantuan bakal datang untuk mengeluarkan mereka.
Berkat Adul, tim penyelamat yang datang dari berbagai penjuru dunia menjadi tahu, apa saja yang diperlukan oleh remaja dan pelatih itu.
• 12 Anak-anak Pemain Bola Ditemukan Hidup Dalam Goa di Thailand, Berikut Fakta-faktanya
Dalam situasi mengerikan terjebak di dalam goa, ia masih bisa tersenyum.
"Saya Adul, saya dalam keadaan sehat," kata remaja kurus di Thailand dalam sebuah video yang muncul beberapa jam setelah kelompok itu ditemukan.
• Pernah Hidup dari Hutan dan Putus Sekolah, Siapa Sangka Bocah Ini Sekarang Patahkan Hati Netizen
• Fakta-fakta Bayi 5 Bulan Ditemukan Tewas di Dalam Kulkas Babysitternya, Sang Ibu Tulis Pesan Ini
Dengan kemampuannya berbahasa Inggris, Adul menyelamatkan dirinya, 11 rekannya, dan pelatihnya, yang terjebak di Goa Tham Luang, Thailand.
Pengetahuan remaja berusia 14 tahun ini dalam Bahasa Inggris, sangat berperan penting dalam misi penyelamatan.
Tak hanya Inggris, Adul diketahui juga mahir dalam empat bahasa lain, yaitu Thai, Burma, Mandarin, dan Wa (bahasa yang digunakan di perbatasan Myanmar dan China).
Dilansir dari news.com.au, kemampuan Adul ini dipuji, apalagi di negara yang kurang dari sepertiga penduduknya mengerti Bahasa Inggris.
• Mantan Anak Punk Iska Randy Sempat Tak Pulang ke Rumah 1,5 Tahun, Kini Hijaban dan Hamil 6 Bulan
New York Times mewartakan pada Selasa (10/7/2018), Adul bukanlah warga asli Thailand, dan berasal dari suatu kawasan di Myanmar.
Kawasan tempat Adul tinggal, dikenal sebagai lokasi konflik serta perdagangan opium.
Pada usia enam tahun, keluarganya pindah ke Thailand.
Keluarganya pindah agar Adul bisa mendapatkan pendidikan layak sehingga kehidupannya lebih baik dibanding orangtuanya.
• Masih Ingat Teuku Ryan Si Yoyo? Sempat Cerai dan Rujuk 7 Tahun Silam, Begini Kehidupannya Sekarang
Masih mengutip dari New York Times, orangtua Adul meletakkan Adul di gereja Baptis Thai, delapan tahun lalu.
Mereka meminta pastor dan istrinya untuk merawat Adul.
• Fenomena Bowo Alpenliebe Artis Tik Tok, Ini 6 Fakta Dirinya yang Masih SMP, Wajah Asli Terbongkar?
Dia bersekolah di sekolah Chiang Rai, dan dikenal sebagai murid berprestasi di bidang akademik serta olahraga, hingga menerima beasiswa.
Menurut The Wall Street Journal, oleh teman-teman dan gurunya, Adul disebut siswa yang serba bisa.
Pihak sekolah, Phunawhit Thepsurin menyebut Adul sebagai 'permata'.
"Dia bagus dalam pelajaran dan olahraga. Dia mempersembahkan kepada sekolah beberapa medali dan sertifikat," kata Phunawit kepada AFP.
• Karier Meredup dan Sempat Disebut Meninggal, Begini Kabar Sony Wakwaw Kini, Ayahnya Ungkap Sisi Lain
Adul sendiri termasuk di antara lebih dari 400.000 orang yang terdaftar sebagai warga negara tanpa kewarganegaraan di Thailand, menurut UN Refugee Agency.
Tanpa akta kelahiran, kartu penduduk, dan paspor, Adul tidak bisa menikah, bekerja, membuka tabungan, jalan-jalan, membeli properti, atau mencoblos, secara legal.
• Akhir Hayat Soekarno yang Memilukan, Inilah Sosok Istri yang Setia Menemani hingga Meninggal Dunia