Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Terpopuler

Fakta Baru Pembunuhan Siswi SD di Mojokerto hingga Nasib Mantan Atlet Balap Sepeda Peraih Emas

Selamat beraktivias! Berikut berita terpopuler TribunJatim.com, Jumat (20/7/2018).

Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Ani Susanti
kolase TribunJatim.com
Terpopuler TribunJatim 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pipin Tri Anjani

TRIBUNJATIM.COM - Berita terpopuler TribunJatim.com, Jumat (20/7/2018).

1. Fakta Baru Pembunuhan Siswi SD di Mojokerto, Info Terungkap Gara-gara Tidak Ada Air di Tubuh Korban

Sesosok mayat anak-anak ditemukan warga mengapung di sungai Balongcakring, Kelurahan Mentikan, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto, Sabtu (14/7/2018) lalu.

Anggota INAFIS Polres Mojokerto Kota berhasil mengungkap identitas mayat anak perempuan tersebut.

Dari hasil identifikasi berserta keterangan saksi di lokasi kejadian penemuan jenazah yang juga diperkuat oleh pihak keluarga identitas korban bernama EM (11).

Penyidik Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Mojokerto Kota menemukan fakta terbaru terkait kasus dugaan pembunuh terhadap siswi kelas II SDN Metikan VI itu.

Diduga korban sebelum tewas mendapat perlakuan kekerasan seksual oleh pelaku yang hingga kini keberadaannya masih misterius.

Kapolres Mojokerto Kota AKBP Sigit Dany Setiyono menjelaskan asumsi dugaan pembunuhan hingga kekerasan seksual terhadap korban diperkuat oleh adanya hasil otopsi sementara yang menemukan kejanggalan terkait kematian korban. Ada luka kekerasan seksual di bagian tubuh korban.

"Indikasi adanya kekerasan seksual itu berpotensi ada, tapi kami perlu membuktikannya terlebih dahulu," ujarnya kepada wartawan, kemarin.

Sigit menjelaskan pihaknya menduga korban tewas sebelum dibuang ke dalam sungai.

Itu dibuktikannya dari merunut penyebab kematian korban.

Dari hasil otopsi organ dalam korban tidak ada airnya.

Fakta Baru Pembunuhan Siswi SD di Mojokerto, Info Terungkap Gara-gara Tidak Ada Air di Tubuh Korban

2. Siswi SMA Terancam Lumpuh Seusai Dihukum di Sekolah, Bermula Datang Terlambat, Ayahnya Hanya Pasrah

Mas Hanum Dwi Aprilia siswi kelas XI IPS-2 SMAN 1 Gondang menderita cedera parah pada syaraf tulang belakang setelah melakukan hukuman fisik skot jump (Squat Jump). 

Tak main-main, akibat hukuman skot jump itu hingga menyebabkan korban tidak bisa berjalan. Korban bahkan berpotensi mengalami kelumpuhan lantaran menderita cidera parah pada urat syaraf di bagian tulang belakangnya.

Korban tidak bisa menggerakan kedua kakinya, bahkan saat memiringkan badannya dia harus dibantu.

Saat ini korban terbaring lemah di kamar perawatan pengobatan tradisional Sangkal Putung Umi-Abi di Dusun Jarum, Desa Pandanarum, Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto, Kamis (19/7/2018).

Sugiono ayah korban mengatakan hanya bisa pasrah terkait musibah yang dialami anaknya.

Ayah korban yang merupakan kuli bangunan ini mengaku kesulitan membiayai pengobatannya.

"Saya berharap pihak sekolah bertanggung jawab terkait seluruh pembiayaan pengobatan hingga sembuh," ungkapnya.

Siswi SMA Terancam Lumpuh Seusai Dihukum di Sekolah, Bermula Datang Terlambat, Ayahnya Hanya Pasrah

3. Kemenpora Minta Maaf, Langsung Beri Sejumlah Hadiah untuk Fauzan Noor Juara Dunia Karate, Apa Saja?

Fauzan Noor merupakan juara dunia di cabang karate.

Atlet asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan, ini menjadi juara dunia dalam WASO World Championship di Ceko pada Januari 2018.

Dilansir TribunJatim.com dari tayangan "Hitam Putih", Fauzan dan pelatih datang ke Ceko untuk bertanding.

Mereka berangkat dengan bekal pinjaman uang sana-sini, mulai adik ipar pelatih hingga tabungan ibu Fauzan.

Setelah menang pun tak ada sambutan meriah dan antusiasme seperti yang dialami Lalu Muhammad Zohri.

Untuk itu, Kemenpora meminta maaf.

TribunJatim.com melansir situs resmi Kemenpora.go.id memberikan poin-poin terkait permintaan maaf untuk Fauzan Noor.

Satu di antara poinnya yakni penghargaan yang diberikan.

Hal itu sesuai dengan UU No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, khususnya pada Pasal 86 disebutkan:

Kemenpora Minta Maaf, Langsung Beri Sejumlah Hadiah untuk Fauzan Noor Juara Dunia Karate, Apa Saja?

4. Kisah Suharto Mantan Atlet Balap Sepeda Peraih Emas, Begini Nasibnya Seusai Tak Lagi Menarik Becak

Suharto pernah merebut medali emas pada SEA Games 1979 di Malaysia untuk nomor Team Time Trial jarak 100 kilometer.

Bersama tiga rekannya saat itu, yakni Sutiono, Munawar Saleh, dan Dasrizal, tim balap sepeda Indonesia mampu mengalahkan pesaingnya, Malaysia dan Thailand, untuk merebut medali emas

Dua tahun sebelumnya, di SEA Games 1977 yang berlangsung di Thailand, Suharto menyumbangkan dua medali perak untuk kontingen Merah Putih dari nomor jalan raya beregu dan perorangan.

Setelah memutuskan gantung sepeda, dilansir dari Kompas.com, Suharto sempat menjadi kernet angkutan kota, membantu tetangganya berjualan ayam kampung, atau berjualan alat pendingin ruangan (AC) bekas, sebelum akhirnya menjadi tukang becak hingga 2016.

Bersama istrinya, ia hidup sangat sederhana dan berpindah-pindah tempat kos.

Sebelum tinggal di kawasan Kebon Dalem VII yang sudah ditempati lebih dari 15 tahun, Suharto pernah kos di kawasan Sukodono, Surabaya.

Dilansir dari Surya.co.id pada berita yang ditayangkan Rabu (17/8/2016) lalu, rumah yang ditinggalinya saat itu adalah sebuah rumah petak berukuran sekitar 12 meter persegi.

Untuk mencapai rumah tersebut, seseorang mesti melewati kampung sempit padat penduduk.

Istrinya saat itu sempat berjualan martabak.

Kisah Suharto Mantan Atlet Balap Sepeda Peraih Emas, Begini Nasibnya Seusai Tak Lagi Menarik Becak

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved