Beredar di Pasaran, 16 Ponsel ini Pancarkan Radiasi Tinggi yang Bisa Merusak Mata, Punyamu Termasuk?
Kantor Federal Jerman yang berkecimpung dalam Perlindungan Radiasi merilis daftar 16 ponsel dengan tingkat radiasi paling tinggi di pasaran:
Daftar tersebut dibuat dari seluruh model ponsel yang keluar di pasaran sebelum Desember 2017.
Ponsel itu dibuat oleh semua produsen ponsel mulai dari Apple, Blackberry, Google, HTC, Huawei, LG, Motorola, Nokia, OnePlus, Samsung, Sony, Xiaomi dan ZTE.
Berdasarkan data tersebut, Jerman hanya memberi sertifikat ramah lingkungan yang dikenal sebagai Blue Angel pada ponsel dengan tingkat radiasi kurang dari 0,6 watt per kilogram.
Sangat penting bagi pengguna smartphone untuk mulai memperhatikan besaran radiasi yang kita terima setiap harinya.
Kita bisa mulai mengurangi pemakaian smartphone, jika biasanya selalu menggunakan benda ini seharian, coba untuk lakukan hal lain di luar kebiasaan memakai ponsel.
• Aturan Baru BPJS Dianggap Turunkan Layanan Kesehatan, Pakde Karwo: Negara Harus Urus Kesehatan Dasar
Berlama-lama bermain ponsel ternyata juga bisa meningkatkan risiko diabetes pada anak-anak
Para peneliti dari London University melakukan survey pada lebih dari 4.000 anak-anak usia 9-10 tahun.
Ditemukan, bahwa anak laki-laki dan perempuan yang lebih dari tiga jam menatap layar ponsel dalam sehari memiliki ukuran lemak tubuh yang lebih tinggi dan tanda-tanda resistensi insulin.
Resistensi insulin terjadi ketika tubuh berhenti merespons terhadap insulin, dimana insulin merupakan hormon yang menggerakkan gula dari aliran darah dan menuju sel.
Kondisi ini dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi. Itulah sebabnya mengapa resistensi insulin adalah risiko terkena diabetes tipe 2.
Obesitas dan ketidakaktifan, serta riwayat keluarga, juga dianggap sebagai faktor risiko utama.
• Cuma 3 Hari, Pembuatan SIM Gratis Bagi Warga Surabaya yang Lahir 17 Agustus, Catat Waktu & Syaratnya
"Saya tidak terkejut dengan hasil studi tersebut," kata Sylvia White, RD, pengajar diabetes bersertifikat di Tennessee.
"Banyak anak-anak pulang setelah duduk di sekolah, dan pulang ke rumah lalu kembali duduk di mana mereka menonton TV, bermain video game, atau menggunakan aplikasi tanpa henti di ponsel dan perangkat elektronik."
"Karena banyak anak makan sambil menonton, mereka kurang perhatian untuk merasa kenyang, ini yang disebut 'makan tanpa berpikir'. Dampaknya, menghasilkan asupan makanan yang berlebihan," jelas White, dilansir dari parents.com.
Lebih dari 5.000 anak-anak didiagnosis setiap tahun dengan diabetes tipe 2, yang dulu hanya terjadi pada orang dewasa.