5 Fakta di Balik Viral Video Pidato Jokowi 'Ajak Berantem', Terbaru Responnya Tanggapi Isu Provokasi
Video Jokowi 'Ngajak Berantem' jadi viral, jangan percaya hoaks, lihat yang sebenarnya terjadi dalam 5 poin faktanya berikut ini.
Penulis: Ignatia | Editor: Ani Susanti
Nanti apabila masuk ke tahap kampanye, lakukan kampanye yang simpatik, tunjukkan diri kita adalah relawan yang bersahabat dengan semua golongan, jangan membangun permusuhan, sekali lagi jangan membangun permusuhan, jangan membangun ujaran-ujaran kebencian, jangan membangun fitnah-fitnah.
Tidak usah suka mencela.tidak usah suka menjelekkan orang lain, tapi kalau diajak berantem juga berani. (relawan bersorak-soraaaai membuat Presiden Jokowi agak lama berhenti berorasi)
Tapi jangan ngajak loh.Saya bilang tadi tolong digarisbawahi, jangan ngajak, kalau diajak. Tidak boleh pakai. (suara Presiden Jokowi kelihatan lebih lembut dan rendah)
Saya perlu mengingatkan kepada kita semuanya bahwa masa kampanye itu panjang sekali. Oleh sebab itu kita mesti mengatur nafas panjang kita.Jangan semuanya dikeluarkan sekarang. Nanti pada hari H nya pada loyo, jangan seperti itu.
Ibarat lari marathon, jangan lari di depan kenceng, di akhir justru loyo. Harus dibalik, sekarang kenceng, nanti di akhir lebih kenceng lagi. Atau dimulai sekarang agak lambat, agak cepat,makin cepet, lebih kenceng, dan pada akhirnya kenceng banget.
Saya juga mengajak kepada seluruh relawan untuk membangun persepsi postif,membangun image-image yang positif tentang pemerintahan kita. Apa yang sudah kita lakukan ceritakan, bahwa kita sekarang ini tidak hanya membangun di jawa saja, tetapi kita ini membangun diluar jawa, utamanya Indonesia bagian timur. Kita tidak hanya membangun di kota, tetapi kita juga membangun dari desa-desa. Karena anggaran di desa yang telah kita gelontorkan ke daerah-daerah di desa jumlahnya tidak sedikit.
2015- 20 triliun, 2016 - 47 triliun, 2017- 60 triliun, 2018 - 60 triliun. Totalnya sudah 187 triliun dana desa yang kita gelontorkan.untuk apa, agar kesenjaangan antara desa dan kota ini gapnya tidak semakin melebar dan bisa kita persempit. Saya kira itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini.
Nanti saya akan rapat dengan ketua-ketua relawan, apa yang harus kita kerjakan, apa yang harus kita lakukan, detil apa yang harus kita kerjakan setiap bulannya, semuahya akan kita rapatkan, kita rencanakan, kita rancang, sehingga kita betul-betul kerja kita semuanya ini mendapatkan hasil yang kita inginkan.
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini, saya tutup Wassalam. Merdeka,hidup Indonesia, Indonesia maju, Indonesia maju, Indonesai maju, terima kasih. Simak video Jokowi selengkapnya:
3. Berbagai Tanggapan Negatif yang Sempat Berdatangan
Sejumlah tokoh politik pun turut berkomentar terkait arahan Jokowi.
Hal tersebut tampak dari laman Twitter sejumlah tokoh yang diunggah pada Sabtu (4/8/2018).
Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan apabila arahan yang diberikan Jokowi adalah sebuah bentuk provokasi.
Menurut Ferdinand, sangat tidak etis apabila seorang presiden memberikan arahan yang mengarah pada kekerasan.
• Nia Ramadhani Dikritik Publik Habiskan Uang Suami, Ardi Bakrie: Ya Netizen Nggak Bisa Disalahin Juga

Kemudian ada Ketua DPP Demokrat Jansen Sitindaon yang menganggap apabila anjuran seperti itu mencerminkan titik terendah Jokowi sebagai seorang presiden.