5 Fakta di Balik Viral Video Pidato Jokowi 'Ajak Berantem', Terbaru Responnya Tanggapi Isu Provokasi
Video Jokowi 'Ngajak Berantem' jadi viral, jangan percaya hoaks, lihat yang sebenarnya terjadi dalam 5 poin faktanya berikut ini.
Penulis: Ignatia | Editor: Ani Susanti
Menurut Jansen, Jokowi bisa tumbang lantaran omongannya sendiri.

4. Jokowi Menanggapi dengan Tegas
Tersiarnya video potongan pidato itu memunculkan kesan pernyataan Jokowi seperti memprovokasi masyarakat untuk berkelahi fisik.
Menanggapi video pidatonya yang banyak menuai polemik, Jokowi pun mengatakan jika harus menonton video secara komplet dahulu untuk bisa mengomentari secara utuh.
"Ditonton komplet dong, coba dirunut ke atas, jangan diambil sepotongnya saja."
"Nanti enak yang mengomentari, kalau seperti itu. Dilihat secara keseluruhan, konteksnya kan kelihatan," ujar Jokowi yang dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Senin (6/8/2018).
5. Kesaksian Wartawan yang Masih Ada di Ruangan
Sebelum Kepala Negara mengeluarkan kata-kata kontroversial tersebut, wartawan yang meliput sudah buru-buru diminta untuk meninggalkan ruangan acara.
Sejak awal, wartawan memang sudah diwanti-wanti oleh pihak Istana hanya diberi waktu lima menit untuk bisa meliput pidato Jokowi lima menit pertama.
"Ini berlaku untuk semuanya, baik wartawan tulis, kameraman dan fotografer," kata petugas Istana itu mewanti-wanti.
Hal ini berbeda dari kebiasaan.

• Diiringi Tangisan - Video Evakuasi Korban Selamat Gempa Lombok usai Tertimbun Reruntuhan Masjid
Biasanya, apabila memang acara Jokowi berlangsung tertutup, maka wartawan tidak diizinkan meliput dan hanya diberi kesempatan mengambil gambar sebelum dimulainya acara.
Sementara, apabila acara berjalan terbuka, maka wartawan biasanya bisa meliput hingga pidato selesai.
Tepat setelah lima menit pidato Jokowi berjalan, petugas Istana dibantu oleh panitia acara pun langsung meminta wartawan keluar ruangan.
Sementara, kata-kata "berani diajak berantem" itu keluar dari mulut Jokowi di menit ke-8 detik ke-50.
Saat itu, kebanyakan wartawan yang meliput sudah keluar meninggalkan ruangan acara.
Namun, sebagian wartawan termasuk Kompas.com masih berada di dalam ruangan karena tidak terpantau oleh petugas Istana.
Alhasil, bagian pidato Jokowi yang kontroversial itu juga tetap tersiar ke publik.