Ingin Makan Banyak Tapi Tubuh Tetap Bisa Kurus? Food Combining Bisa Jadi Solusi, Simak Informasinya!

TRIBUNJATIM.COM - Food combining rasanya tepat menjadi solusi bagi seseorang yang ingin sehat, tapi tanpa menyiksa diri.

Sebagai salah satu pola makan sehat, food combining tak punya banyak aturan yang memusingkan seperti beragam jenis diet lainnya.

“Food combining adalah diet sehat yang memungkinkan kita makan enak tanpa perlu pusing. Konsepnya mudah dan hasilnya nyata. Cukup dengan memerhatikan padupadan yang ada di piring kita setiap makan,” terang praktisi kesehatan dan pegiat gaya hidup sehat Erikar Lebang.

• Fakta Baru Wanita Hilang 15 Tahun Diculik Dukun, Terungkap Soal Peran hingga Pengakuan Istri Jago

Prinsip food combining hanya menerapkan menu dan pola makan yang dinilai sesuai dengan karakteristik dan cara kerja tubuh manusia.

Dilihat dari struktur dan sistem pencernaannya, manusia cenderung mengarah ke makhluk herbivora, maka dari itu bahan makanan alami seperti sayur-sayuran dinilai lebih bermanfaat bagi manusia ketimbang daging dan sumber protein hewani lainnya.

Dalam metode food combining yang dipopulerkan oleh Dr. William Howard Hay di tahun 1920-an itu, ada dua aturan dasar yang pantang dilanggar peserta diet food combining.

Dua aturan tersebut yaitu selalu konsumsi sayuran segar dan pisahkan karbohidrat dengan sumber protein hewani dalam satu kali makan.

• LIVE STREAMING Timnas U-16 Indonesia Vs Malaysia di Indosiar Jam 18.30 WIB, Misi Ukir Sejarah Baru!

“Jika mau makan nasi, pasangkan dengan aneka sayur segar seperti lalapan. Jika mau dilengkapi dengan lauk, pilih yang non protein hewani seperti olahan kentang, tahu, dan tempe. Sebaliknya, jika ingin makan daging atau ayam, jangan dibarengi dengan nasi, tapi gantilah dengan sayur-sayuran,” terang penulis buku Food Combining itu Gampang.

Jam makan pun harus diperhatikan.

• Asian Games - Jadwal Lengkap Penyisihan Grup Cabang Sepak Bola, Taiwan Jadi Lawan Pertama Indonesia

Menurut Erikar, tubuh punya jam alami untuk makan, yaitu antara pukul 12 siang hingga 8 malam.

Selebihnya, tubuh tengah bekerja untuk memproses makanan pada pukul 8 malam hingga 4 pagi, dan masuk ke fase pembersihan pada pukul 4 pagi hingga 12 siang.

Nah, jika kita dilanda rasa lapar di pagi hari, cukup konsumsi buah-buahan segar yang kaya akan serat, vitamin, dan zat bermanfaat lainnya.

Sehat, dan tentunya perut tetap merasa kenyang.

• Pengakuan Sosok yang Bongkar Aksi Jago Culik Wanita Selama 15 Tahun, Soal Ancaman hingga Kesurupan

Menurut suami penyanyi Nina Tamam itu. tak ada batasan usia untuk menerapkan pola makan ala food combining.

Mulai anak balita hingga orang usia senja, semua bisa mengikuti diet ini karena metodenya yang serba alami dan tak mengganggu keseimbangan tubuh.

“Orang tua bisa menerapkan food combining sejak anak mulai bisa mengonsumsi makanan padat. Menunya bisa divariasikan, misalnya nasi putih yang ditaburi garam laut, dipasangkan dengan potongan sayur segar seperti mentimun dan buncis. Efeknya, anak jadi lebih aktif dan tak mudah sakit,” lanjut Erikar yang juga menerapkan food combining pada anaknya yang baru berusia 3 tahun itu.

• Tak Tertarik Beli Rumah Ahmad Dhani, Bebi Romeo Singgung Soal Hantu, Meisya Siregar: Seram Ya?

Yang penting, sebelum menjalani food combining, kita harus paham betul akan konsep dasarnya dan bertekad kuat menjaga kesehatan dalam jangka waktu yang panjang.

“Kalau sudah paham dan niat ingin sehat, pasti bisa konsisten dalam menjalaninya,” pungkasnya.(*)

(Wida Citra Dewi)

Artikel ini telah tayang di Nova.grid.id dengan judul Asyik, Meski Makan Banyak Tubuh Tetap Bisa Kurus lho, Ini Caranya!.