Pilpres 2019
Menilik Perjalanan Hidup Sandiaga Uno, Mulai Jadi Pengusaha hingga Sukses Jadi Politikus
Prabowo Subianto secara resmi mengumumkan bahwa menggandeng Sandiaga Salahuddin Uno sebagai cawapres dalam pemilihan presiden periode 2019-2024.
Pengusaha Sukses
Sebelum merambah panggung politik, Sandiaga Uno dikenal sebagai seorang pengusaha yang lahir saat Indonesia dilanda krisis ekonomi pada 1998.
Dia mendirikan sejumlah perusahaan di bawah naungan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).
Kecemerlangannya mengelola bisnis mengantarkan Sandiaga menjadi Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).
Salah satu fokus dia saat di Hipmi adalah memberdayakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
• Mengenal Sosok Wury Estu Handayani, Istri KH Maruf Amin yang Masih Awet Muda
Sandiaga Uno pernah menduduki posisi direktur keuangan NTI Resources Ltd, sebuah perusahaan minyak dan gas asal Kanada.
Ia bekerja di NTI pada periode 1995 - 1996 dan kemudian mengundurkan diri.
Saat Sandi pulang ke Indonesia, ia mulai menjadi pengusaha dengan mendirikan perusahaan konsultan keuangan.
Perusahaan bernama Recapital Advisors ini dibangun bersama rekannya Rosan P Roeslani yang saat ini menjabat sebaga ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Selain Recapital, Sandi bersama guru bisnisnya yakni William Soeryadjaja dan Edwin Soeryadjaja mendirikan Saratoga Investama.
• Di Polling Capres-Cawapres Akun Twitter Ini, Prabowo-Sandiaga Uno Jauh di Atas Jokowi-Maruf Amin
Sebuah perusahaan investasi yang bergerak di bidang pertambangan, telekomunikasi, konsumer dan produk kehutanan.
Dia pernah menjabat sebagai anggota Komite Ekonomi Nasional (KEN) dan bendahara Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) sejak Januari, 2011.
Pada 2016 namanya pernah masuk di daftar Panama Papers atau sebuah data milik firma hukum Mossack Fonseca berisi data penggelapan banyak pengusaha hingga pengusaha dunia.
Pada tahun 2016 ketika pemerintahan Presiden Jokowi membuat kebijakan tax amnesty, Sandi mengikutinya.
Kemudian pada 2017, namanya masuk dalam Paradise Paper yakni sebuah dokumen yang dirilis oleh International Consortium of Investigative Journalist (IJIC).