Ibadah Haji 2018
Kisah Juru Kunci Makam di Mojokerto Berjuang Naik Haji, Dibantu Bunga Kamboja
Supaat (71) bertutur ramah saat ditemui petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya di Asrama Haji Sukolilo.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Yoni Iskandar
"Saya tak menyangka dengan keberadaan kembang Kamboja. Setiap hari saya keringkan pernah harganya di luar dugaan saya. Rp 115.000 per kg sekitar dua tahun lalu. Saya genjot Nyari Kamboja saya jemur," tutur Supaat.
Bunga-bunga itu memang biasa dikeringkan dan dijual kepada pengepul. Bunga kering Kamboja ini biasa untuk dijadikan salah satu bahan kosmetik.
Dia makin semangat dan gigih memungut bunga ini. Sang kakek terus bekerja keras mengabdi untuk makam dan mengumpulkan bunga itu.
"Maha besar Allah. Saya ditolong bunga Kamboja sehingga terkumpul uang untuk melunasi biaya haji. Karena mahal, seminggu pernah mencari bunga ini sampai 53 kg. Saya dibantu cucu saya mengumpulkannya," kata Supaat yang lama ditinggal istrinya.
• Wahyudi Temukan Mayat Pria di Dekat Bandara Juanda saat Hendak Cari Rumput Pakan Ternak
Bunga Kamboja itu menjadi Berau bagi sang kakek. Sebab harga bunga kering Kamboja biasnaya hanya Rp 4.000 per kg.
Supaat menuturkan, ia tak pernah menghitung jumlah setoran untuk haji yang ia titipkan pada pemilik KBIH. Dia makin senang setalah mengetahui ternyata setorannya ke KBIH untuk melunasi biaya haji masih lebih Rp 5 juta.
Uang inj yang nanti untuk syukuran saat pulang dari tanah suci menjadi haji. Semoga menjadi hadi mabrur Kek! (Faiq)