Beber Pengalaman Jadi Kombatan dan Perakit Bom, Ali Fauzi Bikin Ngeri FKPPI
Ali Fauzi bikin ngeri FKPPI setelah tanpa tedeng aling-aling membeber pengalaman merakit bom dan jadi Kombatan.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Mujib Anwar
Peresmian YLP berjalan, namun tak banyak tahu Ali Fauzi kerap mendapat cibiran, dicap antek-antek polisi, penjilat sepatu polisi bahkan hendak dibunuh oleh kombatan, napi teroris dan kelompok radikal yang bersikukuh menganggap polisi dan pemerintah musuh mereka.
"Ancaman hendak bunuh dan caci maki terhadap saya bisa dibuka di facebook. Ada banyak caci maki dan ancaman, " ungkap Ali Fauzi sembari menunjukkan isi face book di depan anggota FKPPI.
Kini, ada sekitar 60 mantan napiter, mantan kombatan yang bergabung di YLP. Ada puluhan anak napiter beserta para ibunya yang dipercayakan pengawasannya ke YLP oleh suaminya yang kini menjalani hukuman di berbagai lapas di Indonesia.
Untuk menyadarkan para kombatan, napiter yang berpaham keras tidak mudah. Semua butuh proses lama dan kesabaran yang ekstra.
Ada yang menuding Ali Fauzi sudah murtad, keluar dari ajaran yang mereka yakini. Kedekatannya dengan polisi yang selama ini dianggap tonghut (syetan).
Ali Fauzi dibully, baik lewat telepon, medsos, Whatsapp cara-cara lainnya. "Ini bukti facebook, saya dikatakan penjilat sepatu polisi, anjing polisi dan tuduhan yang membuat telinga dan hati panas," ungkap Ali Fauzi.
Sejak awal, Ali Fauzi sudah sadar resiko dengan jalan yang ditempuhnya dari 'sakit'. Bahkan ada yang menuding Ali Fauzi sebagai kaki tangan dan mata mata polisi.
Tapi, Ali Fauzi bergeming dengan semua tuduhan itu. Ali Fauzi menegaskan bahwa YLP tetap independen, tidak ada yang menyetir YLP. Pengurus tetap berpegang pada visi semula mereka yakni, menyadarkan napiter dan membuat kehidupan mereka dan keluarganya lebih tenang dan sejahtera.
Ali tidak membalas ejeken mereka dengan balasan serupa. Tapi, Ali hanya meluruskan bahwa tudingan mereka tidak benar.
Bahkan Ali Fauzi kerap mendapat ancaman akan dibunuh kelompok garis keras yang terusik dengan kehadiran YLP.
Tapi, beragam ancaman dan makian tak menyurutkan tekad Ali Fauzi di YLP menyadarkan mantan napiter meninggalkan cara cara kekerasan.
Sebenarnya Ali sudah lama membantu mantan napiter yang umumnya hidup susah, tak tentu arah selepas dari bui. Mereka juga susah mencari kerja karena dicap teroris.
Nama besar saudara saudaranya yang terlibat Bom Bali sedikit memberi keuntungan pada Ali Fauzi. Mereka masih diterima masyarakat sekitarnya dan banyak orang membantu dirinya.
Karena itu, Ali Fauzi merasa terpanggil membantu mereka. Apalagi, saat masih di penjara Ali Fauzi sudah bercita cita selepas penjara semampunya akan membantu para napiter yang hidup susah.
Meski terus diancam kelompok radikal yang tidak sependapat dengan YLP, tapi Ali Fauzi tak mengendurkan semangat membangun tapi silahtutrahmi dengan napiter.
"Harapan besar saya pada adik adik (FKPPI), punya imunitas dan jangan mudah terpengaruh apalagi masuk dalam kelompok ini (teroris, Red)," tandas Ali. (Surya/Hanif Manshuri)