Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Lulusan SD/SMP Bisa Dapat Gaji Rp 7 Juta, Ratusan Warga Blitar Tiap Bulan Serbu Hongkong dan Taiwan

Ratusan warga Blitar setiap bulan menyerbu Hongkong dan Taiwan, karena lulusan SD/SMP bisa dapat gaji Rp 7 juta.

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Mujib Anwar
SURYA/IMAM TAUFIQ
Haris Susianto, Kadisnaker Pemkab Blitar memberikan identitas card (ID) PMI kepada perwakilan PJTKI buat para calon TKI yang sudah dilatih selama tiga bulan. 

"Untuk sekarang, tak bisa seperti itu. Tanpa ada kartu PMI, mereka tak akan diterima di PT yang akan memberangkatnya tersebut, bahkan agen yang ada di luar negeri pun tak akan menerimanya," paparnya.

Mengapa Hongkong dan Taiwan jadi tujuan para TKI? Menurut Haris, itu karena gajinya cukup besar dibandingkan di negara Asia lainnya.

Untuk seorang pembantu rumah tangga saja, yang ijazahnya kebanyakan SD dan SMP, rata-rata gajinya setiap bulan Rp 7 juta. Dan, kontraknya pun kini cukup ketat, yakni rata-rata dua tahun, kemudian ditambah setahun lagi.

Bagaimana kalau sudah tiga tahun atau kontraknya sudah habis, kemudian mereka harus balik bekerja ke Hongkong atau Taiwan lagu menurut Haris, ya nggak apa-apa.

UMKM, Raksasa Ekonomi Jatim yang Tak Rontok Diterjang Krisis dan Naiknya Dolar Amerika

Namun demikian, mereka harus mengurus kelengkapan dokumennya lagi, seperti saat tiga tahun dulu ketika awal jadi TKI.

"Cuma, bedanya karena mereka sudah pengalaman atau eks Hongkong atau Taiwan, maka tak se-jlimet seperti dulu. Artinya, mereka sudah tak harus tinggal di kantor PJTKI lagi untuk belajar bahasa atau belajar tata cara hidup di sana. Mereka cukup mengurus surat kelengkapan di sini saja," jelasnya.

Ditambahkannya, karena minat jadi TKI itu cukup besar, maka Kabupaten Blitar masuk kategori nomer dua jumlah TKI-nya terbanyak di Jatim setelah Ponorogo.

Apa sisi baiknya bagi keluarga yang ditinggalkan atau buat Kabupaten Blitar? Menurutnya, ada banyak sisi positifnya, di antaranya mampu meningkatkan taraf ekonomi keluarga dan desanya.

Kebanyakan, desa yang banyak TKI-nya ittu, lebih maju atau setidak-tidaknya ekonomi keluarganya jadi terdongkrak.

"Misanya, dulu yang belum punya rumah, kini sudah membangun rumah yang baik setelah jadi TKI tiga tahun. Bahkan, banyak yang punya usaha sendiri," tegasnya. (Imam Taufiq)

Kisah Karsi Nerro, Peraih Kalpataru Berkat Hutan Telaga Buret Tulungagung

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved