Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Mengaku Dipukuli Oknum Polisi saat Unjuk Rasa, Dua Aktivis IMM Malang Raya Melapor ke Polres Makota

Kemudian tanpa disadari, Rohaiman diseret oleh seseorang yang mengenakan pakaian sipil untuk masuk ke Balai Kota Malang.

Penulis: Benni Indo | Editor: Ayu Mufihdah KS
TRIBUNJATIM.COM/BENNI INDO
Dua Aktivis IMM Malang Raya melapor ke Polres Malang Kota terkait tindakan kekerasan yang mereka terima saat unjuk rasa di Malang, Sabtu (8/9/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Dua aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Malang Raya, melapor ke Polres Malang Kota, Sabtu (8/9/2018).

Dua aktivis bernama Rohaiman Hidayat mahasiswa Universitas Islam Negeri Malang dan Almuntazar mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, melaporkan tindakan represif yang dilakukan oleh oknum polisi saat mengamankan aksi unjuk rasa pada Jumat (7/9/2018).

Unjuk rasa itu dilakukan para mahasiswa dari berbagai organisasi terkait kasus korupsi jamaah di Kota Malang.

Keduanya mengaku mendapat tindakan kekerasan dari oknum polisi.

Jadi Perhatian Nasional, Kasus Suap di Kota Malang Diharap Tak Pengaruhi Kepercayaan terhadap Parpol

Rohaiman mengatakan, dirinya dipukul di bagian pipi serta ditendang pada bagian belakang dekat leher.

Akibat pemukulan tersebut, Rohaiman mengalami luka pada bagian pipi kiri di bawah mata dan luka kecil di bagian telinga kanan.

Dijelaskan Rohaiman, saat itu dirinya berada pada barisan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota Malang.

Namun, tidak lama berselang, terjadi peristiwa saling dorong.

Melihat adanya saling dorong, Rohaiman berupaya menyelamatkan diri dari tengah kerumunan.

Comeback Akhir Tahun, Bisma Karisma Bocorkan Konsep Musik Baru Milik SMASH

"Saya takut terinjak-injak oleh orang, saya coba menyelamatkan diri. Jadi saya mendorong polisi yang ada di depan saya," katanya saat berada di Polres Malang Kota, Sabtu (8/9/2018).

Kemudian tanpa disadari, Rohaiman diseret oleh seseorang yang mengenakan pakaian sipil untuk masuk ke Balai Kota Malang.

Dari pengakuan Rohaiman, ia mendapat tindakan kekerasan dan intimidasi verbal dari oknum tersebut.

"Kamu berani sama saya?" kata Rohaiman menirukan ucapan orang yang memukulnya.

Sementara Almuntazar mengaku dipukul oleh dua orang polisi yang mengenakan seragam.

Hadapi PS TIRA, Persebaya Surabaya Waspadai Tiga Pemain Young Warriors Ini

Pemukulan terhadapnya itu terjadi ketika tengah terjadi aksi saling dorong.

Rohaiman dan Almuntazar didampingi Dadang H Suwoto selaku pengacara saat melapor ke Polres Malang Kota.

Dadang mengatakan, pihaknya memiliki alat bukti yang cukup kuat untuk melaporkan peristiwa itu.

"Kami yakin bisa membuktikan. Kami ada bukti foto dan juga saksi," ujarnya.

Namun, baik Rohaiman maupun Almuntazar belum melakukan visum.

Saat berada di Polres Malang Kota, polisi sempat melakukan gelar dan para mahasiswa diarahkan menuju Paminal.

Harumkan Nama Jawa Timur, Khofifah-Emil Beri Apresiasi untuk Atlet Peraih Medali di Asian Games 2018

"Ini masih tingkat lidik. Sehingga masih ditentukan masuk ke umum atau Paminal," papar Dadang.

Diarahkan Ke Paminal karena diduga ada oknum polisi yang melakukan tindak kekerasan.

Jika ada bukti kuat tindakan kekerasan, maka akan dilanjutkan ke Reskrim.

"Kalau belum, berhenti di Paminal. Tapi kami yakin punya bukti kuat," tegasnya.

Kasubbag Humas Polres Malang Kota Ipda Ni Made Seruni Marhaeni menanggapi, laporan itu sah-sah saja dilakukan oleh warga negara, termasuk para aktivis. Polisi akan bersikap profesional menampung laporan yang masuk.

Jelang Laga, PSSI Putuskan Ubah Lokasi Pertandingan Timnas Indonesia vs Timnas Mauritius

Ia juga berpesan agar laporan diperkuat dengan bukti-bukti yang ada.

"Silahkan mengikuti prosedur yang ada. Siapapun warga yang mengadu, silahkan. Asalkan diperkuat dengan bukti," ujarnya.

Di sisi lain, Marhaeni juga menyayangkan teriakan mahasiswa soal pelecehan seksual. Saat itu, ada barisan Polwan yang mengamankan aksi ketika para mahasiswi ditarik ke barisan depan.

Namun para pengunjuk rasa masih bersikeras masuk ke dewan sekalipun sudah ada perewakilan yang masuk. Ada satu orang teriak agar tidak mempersoalkan jika terjadi pelecehan seksual kalau ada dorong-mendorong. (Benni Indo)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved