7 Fakta di Balik Paket Misterius dari Guangzhou China yang Bikin Warga Jogja Sampai Medan Resah
Paket misterius dari China yang datang ke rumah-rumah, belakangan ini meresahkan publik, berikut fakta-fakta di baliknya!
Penulis: Alga | Editor: Adi Sasono
"Ada Jalan Waringin, Jalan Sekip, dan beberapa lagi. Pengirimnya sama, Tang Li asal Tiongkok," ujar Doni.

• 4 Fakta Karyawan Villa di Bali Perkosa WNA Asal Norwegia, Pelaku Mengaku Merasa Diberi Peluang
5. Meresahkan
Usai ikut menerima paket Tang Li berasal dari Guangzhou, Tiongkok, Syafrida R Rasahan mengaku akan membawa permasalahan ini ke polisi, sehingga ada titik terang.
"Terkait hal ini saya berharap masyarakat Sumut bijak. Saya akan melakukan pelaporan ke Polsek Medan Barat, karena informasi dari kurir barang seperti ini banyak yang dikirimkan," katanya kepada Tribun Medan.
Syafida mengatakan, ia juga mendapat informasi dari grup WA bahwa di Jogja ada kasus serupa seperti ini, dan isi barangnya ternyata narkoba.
• 8 Fakta Bayi Bermata Satu Lahir di Mandailing Natal Sumatera Utara, Hanya Bertahan Hidup 8 Jam
"Sampai saat ini, saya masih coba berkoordinasi dengan penerima paket. Tapi sampai sekarang belum terkoneksi. Pertama kita takut ini barang yang dilarang oleh Undang-undang."
"Kedua barang ini sistem COD, taruhlah satu paket harganya Rp 200 ribu dan ini kena Rp 250 ribu sama pengiriman.
Kalau dikali 200 paket, sudah berapa uang yang diambil oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab ini," ungkap Syafrida.
Lebih lanjut, Syafrida menuturkan bahwa pada Rabu (19/9/2018) sore, ia akan bertemu Polsek Medan Barat untuk menyerahkan dan membuka isi paket.
• Buka Saluran Air, Sekelompok Pemuda Takjub Temukan Lorong di Dalamnya, Ada Kota Bawah Tanah!
Ia juga berharap ada tindakan dari pihak Kepolisian, agar jasa pengiriman paket menghentikan kerja sama dengan pengiriman yang diduga menggunakan sistem langganan bulanan.
"Kita minta ini dihentikan, karena masyarakat sangat dirugikan dengan pengiriman paket yang tidak pernah dipesan sama sekali," pungkas Syafrida.
• Omongan Kriss Hatta Ungkap Hal Pribadi Pernikahannya Sampai Disesalkan Kekasih Deddy Corbuzier: GOD!
6. Bukan narkoba
Salah satu informasi tidak benar atau hoax yang beredar via WhatsApp adalah yang menyebutkan bila isi paket itu adalah narkoba asal Tiongkok.
Keterangan ini jelas membuat masyarakat cemas.
Padahal, isi dalam paket itu ternyata bukan narkoba.
• Kisah Gadis 15 Tahun, Demi Ayahnya yang Lumpuh, Rela Ditunggangi Orang-orang dan Menjadi Sapi
"Di keterangan barang ada sepatu, dan lainnya, ukuran barang juga berbeda-beda, ada besar dan ada kecil," kata Doni.
Doni juga mengaku menyaksikan langsung isinya, karena ada penerima yang membuka langsung, bahkan membayarnya.
"Rata-rata penerima komplain semua, mereka bilang tidak ada memesan barang yang diantarkan."
"Tapi ada juga yang langsung dibuka dan bayar, isinya seperti cincin dan sepatu," sambungnya.
• Ryan Hidayat, Aktor Tampan yang Disebut Kekasih Terakhir Nike Ardilla dan Sama-sama Meninggal Muda
Sementara di Jogja, polisi juga telah memastikan isinya bukan narkoba.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, pihaknya memastikan paket Tang Li yang sempat beredar di Jogja adalah jam tangan.
“Secara cepat ditangani tim dari Bareskrim dan Polda DIY. Jadi clear."
"Kembali masyarakat untuk tidak mudah percaya berita hoax yang disebarkan seseorang di medsos,” kata Dedi.
• Kini Bangkit Lagi, Boboho Sempat Alami Masa Memilukan Saat Miskin, Ibu Depresi hingga Gagal Akademis
7. Ada yang memang memesan dari Tang Li
Awal bulan ini, Cal, sapaan akrab seorang jurnalis, Pascal Pascal Bin Saju, dihubungi oleh seorang petugas pengiriman barang yang menginformasikan ada barang dari Tiongkok yang harus dikirimkan kepadanya.
Merasa tidak memesan, Cal pun meminta petugas untuk mengambil gambar dari paket yang akan dikirim.
Petugas pun menuruti keinginan Cal, dan menyebutkan bahwa paket yang akan diantar itu berisi sepatu olahraga.
• Para Mantan Puteri Indonesia yang Terlupakan, Dulu Dipuja, Sekarang Nasib Mereka Berubah
"Nah waktu bilang itu sepatu, saya pernah klik, baru saya ingat, di Instagram (pernah memesan), begitu," kata Cal saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/9/2018) pagi.
Paket yang diterima Cal, juga dikirim Tang Li dari sebuah alamat di Guangdong, Tiongkok.
Lalu bagaimana awalnya Cal memesan paket dari Tiongkok?
Semua berawal saat ia sedang bermain Instagram dan menemukan iklan sponsor yang menampilkan sebuah produk sepatu.
• Ingat Bobby Joseph Sinetron Candy? Tak Lagi di Dunia Hiburan, Pernah Jualan di Pinggir Jalan
Karena dianggap memiliki model yang bagus dan sederhana, Cal pun mengklik pilihan menu "Buy Now".
Selanjutnya, dia mengisi informasi lengkap, termasuk nama, alamat, dan nomor ponsel miliknya.
"Ini kan iklan dalam bahasa Indonesia, saya pikir pasti produk dalam negeri, kan. Lalu saya pesan, pesan itu bulan Agustus awal kali ya. Pokoknya sudah lama banget," ucap Cal.
Menganggap produk pesanannya tidak berasal dari Tiongkok, ia masih berdebat dengan petugas pengirim paket.
• 9 Momen Memalukan Pernikahan Kerajaan yang Dirahasiakan, Bukti Royal Wedding Tak Selalu Sempurna
Selain itu, lamanya jarak antara waktu pemesanan dan pengiriman barang, menyebabkan Cal lupa pernah melakukan pemesanan.
Terlebih, saat ia memesan di Instagram, tidak ada uang yang dikeluarkan, karena pembelanjaan menggunakan sistem cash on delivery (COD) atau bayar di tempat.
"Kan kemarin itu aku hampir lupa, karena lama banget, kan, sudah lebih dari satu bulan. Dan saya merasa, ah kan belum bayar, nggak perlu saya ingat-ingat, ngapain. Kalau saya sudah bayar, baru saya akan ingat terus," kata Cal.
Petugas pengiriman menjelaskan, sistem pembayaran COD merupakan bentuk kerja sama pihaknya dengan pihak penyedia barang di Tiongkok.
• Taufik Hidayat Komentari Kinerja Jokowi dalam Asian Games 2018, Imam Nahrawi Langsung Beri Balasan
Setelah meyakini barang itu adalah sepatu yang ia pesan sebulan lalu, Cal mempersilakan petugas untuk mengantar ke alamatnya.
Ia pun membayar sejumlah harga yang tertulis kepada pengirim.
Bahkan, Cal mengaku, sebelumnya sempat memesan produk yang sama dua kali, karena ia tertarik dengan produk sepatu yang diiklankan, namun tak juga ada kabar.
"Pesannya dua kali, barangnya datang dua kali, tapi selisih empat hari kemudian baru datang barang yang kedua. Karena ini datangnya hampir bersamaan, ya sudah, dipulangin satunya," ujar Cal, yang mengaku mengembalikan karena diprotes istri.

• Rekaman CCTV Mengerikan Detik-detik Seorang Ibu Main Ponsel, Tak Sadar Bayi 1 Tahunnya Tenggelam
Atas kejadian yang ia alami, Cal bersama teman-temannya sempat berdiskusi dan menduga banyaknya paket dari Tiongkok yang diterima oleh masyarakat di beberapa kota akhir-akhir ini merupakan pesanan lama yang terlupakan.
"Sesuai pengakuan petugas (pengantar), mereka kerja sama (dengan pengirim). Kalau kerja sama, ya barangnya nggak misterius. Yang misterius adalah memori kita yang pesan, lupa," ujar Cal, lalu tertawa.
Selain itu, masyarakat kadang tidak mengetahui bahwa barang yang dipesannya merupakan barang impor yang harus dikirim dengan sistematika tertentu, sehingga membutuhkan waktu yang terbilang lama.
"Ternyata barangnya dari luar negeri nggak mungkin dia kirim satu-satu, perlu satu kapal untuk ke Indonesia, misalnya begitu kan," ujarnya.
• Viral Cuitan SBY Sandingkan Kesuksesan Asian Games 2018 dengan Sea Games 2011, Begini Reaksi Netizen
Setelah memahami hal itu, Cal justru kembali memesan barang dengan cara yang sama.
Kali ini, ia memesan tas.
• Viral Aksi Ceplas-ceplos Bocah STM Kritik DPR Diganjar Uang dan Vespa, Fahri Hamzah Ngakak Disindir!