Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Saat Benny Moerdani Lempar Baret Kopassus, Sintong Panjaitan Sampai Tersinggung, Bermula dari Janji

Benny Moerdani melemparkan baret merah yang biasa dikenakan oleh pasukan Kopassus tersebut. Suasana seketika tegang

Penulis: Januar AS | Editor: Adi Sasono
Buku Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando (Repro)
Sintong Panjaitan dan Benny Moerdani 

Saat itu, Moerdani tidak mengucapan sepatah kata pun.

Ucapan Kwik Kian Gie ke Jokowi Soal Ahok yang Tak akan Bertahan Lama Jadi Pemimpin: Semuanya Benar

Melihat hal itu, Sintong mengambil kembali baret merah itu, dan meletakkannya kembali di meja kerjanya.

Suasana seketika menjadi kaku.

Semuanya terdiam, karena raut muka Benny Moerdani berubah menjadi serius dan angker.

Sintong pun merasa tersinggung, dan menganggap tidak sepantasnya Benny Moerdani yang merupakan Panglima ABRI berbuat seperti itu.

Pidato Soekarno Pasca G30S/PKI Tiba-tiba Berhenti Akibat Selembar Nota dari Ajudan, Isinya Mencekam

"Pak Benny tidak dapat dipisahkan dari Korps Baret Merah. Bapak dikenal sebagai orang pertama Korps Baret Merah. Jadi Aneh kalau bapak tidak berkenan memakai baret merah," ucap Sintong.

Meski demikian, perkataan Sintong tersebut tidak dijawab oleh Benny Moerdani.

Walaupun, pada akhirnya Benny tetap mengenakan baret merah tersebut saat upacara.

Seusai upacara Benny Moerdani pun mengatakan sesuatu kepada Sintong.

5 Hal Seputar Bisnis Ashanty Dikunjungi Tamu Misterius, dari Bawa Dupa, Menyan, Sampai Kain Kafan

"Saya sudah berjanji kepada diri sendiri bahwa saya tidak akan memakai baret merah lagi, setelah saya menerima perintah keluar dari RPKAD (kini dikenal Kopassus), saya sudah meninggalkan Cijantung," kata Benny Moerdani seperti yang ditirukan Sintong.

Belakangan diketahui, apa yang dilakukan oleh Benny Moerdani tersebut berawal dari kekecewaannya.

Saat itu, Komandan RPKAD (kini dikenal Kopasssus), Moeng Parhadimuljo mengeluarkan seorang anggota yang kakinya diamputasi.

Anggota tersebut adalah Lettu Agus Hernoto yang juga merupakan teman Benny Moerdani di RPKAD.

Gara-gara Kapolres Lamongan, Maulana Sekarang Berangkat dan Pulang Sekolah Tak Lagi Digendong Ibunya

Padahal, kaki Agus harus diamputasi seusai pertempuran melawan Marinir Belanda dalam Perjuangan Trikora merebut Irian Barat.

Kaki Agus tertembak Marinir Belanda, hingga akhirnya membusuk dan keluar belatung.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved