Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilpres 2019

Sering Dibilang Sudah Tua Kok Masih Nyalon, Ini Jawaban Cerdas Ma'ruf Amin saat Kampanye di Jember

Ini jawaban Cerdas dari KH Ma'ruf Amin saat kampanye di Jember, menanggapi dirinya sering dibilang Sudah Tua Kok Masih Nyalon Pilpres 2019.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Mujib Anwar
SURYA/SRI WAHYUNIK
Cawapres KH Ma'ruf Amin sat berada di Jember, Kamis (27/9/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Cawapres KH Ma'ruf Amin mengawali rangkaian kegiatan kampanye di Jatim dengan mendatangi Kabupaten Jember, Kamis (28/9/2018).

Ma'ruf Amin akan berada di Jember hingga Jumat (28/9/2018) pagi. Siangnya, dia melanjutkan rangkaian kegiatan politiknya di Probolinggo.

Saat di Jember, Kiai Ma'ruf memilih mendatangi Pondok Pesantren (Ponpes) dan kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Ada lima Ponpes yang didatangi, yakni Ponpes As-Shiddiq Putra di kawasan Talangsari Kecamatan Kaliwates, lalu ke Ponpes Nurul Islam (Nuris) di Antirogo Kecamatan Sumbersari.

Kamis (27/9/2018) malam ini, Ma'ruf dijadwalkan berkunjung ke Ponpes Raudhatul Ulum di Kecamatan Sukowono, dan ke Ponpes Al-Qodiri Kecamatan Patrang.

M Nasir yang Juga Menristekdikti Hadiri Acara Kampanye KH Maruf Amin di Jember

Sebelum Keluarga Gus Dur Dukung Jokowi, KH Maruf Amin Dapat Kode Khusus dari Sinta dan Yenny Wahid

Sedang, Jumat (28/9/2018) pagi, Ma'ruf berkunjung ke Ponpes Assunniyah Kecamatan Kencong.

Kamis (27/9/2018) sore, Ma'ruf mengikuti kegiatan peluncuran program Akademi Komunitas Berbasis Pesantren yang digelar oleh Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) yang dihadiri Ketua LPTNU Pusat yang juga Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI M Nasir.

Bergaya pesantren, kiai, dan santri NU namun tetap Indonesia, demikian gaya kampanye Kiai Ma'ruf bisa dibilang. Dalam dua tempat kampanye yang diikuti Surya (TribunJatim Network), gambaran gaya tersebut terlihat.

Lagu Indonesia Raya berkumandang di acara yang didatangi Kiai Ma'ruf, seperti di acara Silaturahmi dengan pengurus PCNU Jember dan jajarannya di Ponpes Nuris Antirogo. Lagu Indonesia Raya juga dinyanyikan saat acara di LPTNU.

Dihadapan Cawapres, Ketum PAN Yakin Prabowo-Sandi Menangi Pilpres di Jatim Selisih Suara 7 Persen

Hasil Survei LSI Denny JA: Pasca Ijtima Ulana 2, Dukungan Kaum Nahdliyin ke Jokowi-Maruf Meningkat

Kekhasan kiai, dan santri NU makin terlihat ketika dinyanyikannya lagu Yalal Wathon (Syubbanul Wathon). Tak lupa lantunan ayat suci Al-quran mewarnai kegiatan. Bahkan di acara LPTNU, ada lantunan Shalawat Nabi.

Kampanye Kiai Ma'ruf di Jember dikemas dalam bentuk silaturahmi. Kiai Ma'ruf memberikan sambutan di masing-masing tempat yang dihadirinya.

Di Ponpes As-Shiddiq, Kiai Ma'ruf berpidato di depan sejumlah guru di pondok tersebut, selain di hadapan sejumlah pengasuh Ponpes dan ulama Jember.

Sedangkan di Ponpes Nuris, Kiai Ma'ruf berpidato di depan kader, pengurus NU Jember, dan Badan Otonom NU juga sejumlah ulama di Jember.

Kegiatan Cawapres KH Maruf Amin di Jember Kampanye Resmi, Bawaslu Pantau Ketat Tiap Acara

Temui Emak-Emak dan Milenial di Surabaya, Sandi Garap Isu Kenaikan Harga Sembako dan Lapangan Kerja

Sementara di acara LPTNU, Kiai Ma'ruf berpidato di depan perwakilan sekolah yang ada di bawah naungan Ponpes NU dari beberapa daerah di Jawa Timur.

"Saya memang menyambangi pondok pesantren. Ada beberapa di Jember ini karena memang kawan dan keluarga. Seperti di Pondok Kiai Achmad Shiddiq (almarhum) yang sama-sama di PBNU, atau Kiai Chotib Umar (almarhum) di PKB. Karenanya sebelum saya masuk ke jalur struktural, harus saya sambangi pondok-pondok ini," ujar Ma'ruf Amin.

Di tempat yang didatanginya, Ma'ruf memohon pamit juga memohon izin dan restu karena dirinya menjadi Cawapres yang berpasangan dengan Capres Joko Widodo.

Dia berpamitan, karena mengundurkan diri dari jabatan Rais Aam PBNU. Dirinya minta restu kepada kalangan NU karena menjadi Cawapres.

Ngopi Bareng Kader PAN Jatim di Surabaya, Cawapres Sandiaga Uno Jualan Program OK OCE

Keluarga Gus Dur dan 9 Organisasi Kadernya Dukung Jokowi, Yenny: Bismillah Kembali Pimpin Indonesia

Ma'ruf menegaskan kalau dirinya sudah mundur dari jabatan Rais Aam PBNU tiga hari lalu.

"Untuk menjaga organisasi. Karena Rais Aam, Ketua Umum, juga Sekjen harus mundur kalau ingin mencalonkan di eksekutif maupun legislatif. Tetapi saya masih di Mustasyar PBNU," lanjutnya.

Kemudian dia membeberkan kenapa dirinya mau mendampingi Jokowi. "Padahal ada yang bilang, sudah tua kok masih nyalon. Lha saya jawab, memang siapa yang bilang saya muda. Namun rupanya Pak Jokowi memilih yang tua karena lebih nyaman didampingi oleh orang tua," katanya sambil diiringi tawa dari peserta silaturahmi PCNU Jember.

Dari 38 Kabupaten/Kota di Jatim, Hanya 8 Daerah ini Korwil TKD Jokowi Tak Dipimpin Bupati/Wali Kota

Namun dia berseloroh kalau dirinya lebih muda, dibandingkan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Muhammad. Setelah berbincang dengan PM itu, Kiai Ma'ruf mengaku semangat mudanya muncul kembali.

"Akhirnya saya mengingat pelajaran waktu di MI (Madrasaha Ibtidaiyah) tentang orang tua yang menanam pohon buah, kemudian diolok karena tidak bakal menikmati buah dari pohon yang ditanamnya. Kemudian orang tua itu menjawab, kalau buah itu akan dinikmati anak cucunya, seperti dia menikmati buah dari tanaman yang ditanam orang tuanya, kakek neneknya atau pendahulunya. Begitu pun yang saya lakukan ini untuk generasi muda, generasi mendatang, generasi milenial," tegasnya. (Sri Wahyunik)

Tanpa Kepala Daerah, Jajaran Orang Dekat Pakde Karwo Perkuat Tim Pemenangan Prabowo-Sandi di Jatim

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved