Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gempa dan Tsunami Sulawesi Tengah

Cerita Korban Selamat Gempa Palu Soal Aksi Rebutan di Minimarket-SPBU: Aneh, Ada yang Ambil Televisi

Joko Waluyo (34), satu korban selamat gempa dan tsunami di Kota Palu turut menceritakan tentang aksi rebutan di minimarket-SPBU pasca bencana terjadi.

Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Ani Susanti
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Warga rebutan bahan bakar minyak di SPBU Jalan Imam Bonjo, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018) pasca gempa bumi yang melanda kota tersebut. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Joko Waluyo (34), satu korban selamat gempa dan tsunami di Kota Palu turut menceritakan tentang aksi rebutan di minimarket dan SPBU pasca bencana terjadi.

Pria asal Boyolali ini merupakan satu di antara 175 korban bencana yang ikut mengungsi di Surabaya.

Joko bersama rombongan tiba di Bandara Juanda, Surabaya, Rabu (3/10/2018) malam.

Pada TribunJatim.com, Joko mengaku sempat ikut mengantri untuk mengambil BBM di satu SPBU pasca bencana terjadi.

"Ya ikut antre BBM. (Antrenya) panjang dan lama. Dua kali saya ikut antre. Mulai jam delapan pagi sampai jam lima sore, baru dapat bensin lima liter," ujarnya di Wisma Bhaskara Juanda, Jalan Raya Juanda, Semambung, Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Rabu.

Kisah Pria Boyolali Selamat dari Gempa di Palu: Rumah Hancur, Anak Sempat Hilang & Selamatkan Beras

Usai mengisi BBM motornya, Joko melintasi sejumlah toko kelontong hingga minimarket.

Joko mengaku terkejut saat itu.

Ia mengaku melihat penjarahan terjadi dimana-mana.

Tak hanya makanan, beberapa orang terlihat mengambil sejumlah alat berat, seperti mesin mobil, televisi, sampai alat fitnes.

"Kalau makanan dan minuman saya maklum, karena posisi kami kan kelaparan. Nah, anehnya orang-orang ambil alat fitnes, televisi, sampai sparepart mobil malahan," ungkap pria yang sebelum gempa tinggal di Jalan Jabal Rahma, Kelurahan Talise, Kecamatan Mantekolore, Kota Palu tersebut.

Joko mengaku, ia tak mengikuti aksi penjarahan yang dilakukan sejumlah orang tersebut.

"Saya dan keluarga mending mati kelaparandaripada harus menjarah barang yang bukan hak kami. Bbegitu juga dengan keluarga. Berkaca dari kejadian kemarin, musibah itu kan termasuk hukuman, tamparan dari Pencipta kepada manusia. Nah, bukannya taubat, kok malah mencuri. Saya nggak habis pikir sama itu," tutur Joko.

Kunjungi Para Korban Gempa-Tsunami Palu di Sidoarjo, Relawan Beri Bantuan Logistik & Dukungan Moril

Diberitakan Kompas.com (grup TribunJatim.com),  45 orang yang diduga sebagai pelaku penjarahan minimarket, gudang, serta ATM di Kota Palu ditangkap jajaran Kepolisian Resor Palu Sulawesi Tengah.

Selain mengamankan puluhan orang pelaku penjarahan, polisi juga berhasil mengamankan puluhan jenis barang bukti dan alat yang digunakan pelaku saat beraksi.

 “Sebanyak 45 orang pelaku penjarahan yang selama ini meresahkan masyarakat Kota Palu, Sulawesi Tengah akhirnya berhasil dibekuk. Para pelaku merupakan kelompok penjarahan sejumlah fasilitas umum seperti kios, minimarket, gudang elektronik yang ditinggal pergi oleh para pemiliknya saat gempa terjadi,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Polisi Dedi Prasetyo dalam jumpa pers di halaman Mapolresta Palu, Selasa (2/10/2018).

Kenalan Lewat Facebook, Warga Sidoarjo Tipu Perempuan hingga 37 Juta, Modusnya Iming-iming Proyek

Dedi menambahkan, para pelaku ditangkap di berbagai lokasi dengan motif yang berbeda.

Tak hanya menjarah gudang atau kios, pelaku juga merusak sejumlah ATM dan mengambil motor warga yang ditinggal para pemiliknya saat gempa terjadi.

Polisi mengakui, dari 45 pelaku yang ditangkap dan telah dijadikan tersangka itu sebagian merupakan residivis dan narapidana (napi) penghuni Lapas Petobo yang ikut kabur saat gempa terjadi.

Guna Melindungi Kekayaan Intelektual, ini Yang Dilakukan Universitas Islam Lamongan

Polres merinci jumlah barang bukti yang diamankan mencapai puluhan mulai dari televisi, komputer, kulkas, mesin ATM, hingga belasan unit sepeda motor.

Para pelaku menjalankan aksinya secara berpindah-pindah dengan target lokasi yang ditinggal pergi para pemiliknya pascagempa bumi dan tsunami terjadi.

Polisi mengimbau masyarakat untuk bisa ikut membantu menjaga keamanan pascagempa, dengan secepatnya melapor ke polisi jika mendengar atau melihat aksi penjarahan.

45 Penjarah di Palu Ditangkap Polisi, Sebagian Pelaku Ternyata Napi yang Kabur Saat Gempa Terjadi

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved