Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Di Balik Pro Kontra IMF-WB 2018 Bali, Ini Keuntungan Jadi Tuan Rumah Pertemuan, Bukan Tambah Utang

"Ada pertanyaan apakah dengan pertemuan tahunan tujuannya untuk meminta tambahan utang? Jawabannya sama sekali tidak," tweet Chatib.

Editor: Ani Susanti
Syahrizal Sidik Via Tribunnews
Chatib Basri 

TRIBUNJATIM.COM - Di Balik Pro Kontra IMF-WB 2018 Bali, Ini Keuntungan Jadi Tuan Rumah Pertemuan, Bukan Tambah Utang

Pelaksanaan pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional ( IMF)-Bank Dunia atau IMF-World Bank (WB) Annual Meetings 2018 di Bali ternyata tak melulu mendapat tanggapan positif.

Sejumlah politisi menetang pelaksanaannya karena dianggap butuh biaya mahal untuk persiapannya.

Bahkan, di media sosial beredar isu bahwa Indonesia sebagai tuan rumah memanfaatkanya untuk menambah utang.

Demo di Gedung Grahadi, Buruh Tuntut Pemerintah Naikkan Upah, UMK Dinilai Tidak Sesuai Survei KHL

Terkait hal ini, mantan Menteri Keuangan Chatib Basri, melalui akun Twitter @ChatibBasri, menyanggah isu tersebut.

"Ada pertanyaan apakah dengan pertemuan tahunan tujuannya untuk meminta tambahan utang? Jawabannya sama sekali tidak," tweet Chatib yang dia tulis pada Minggu (7/10/2018).

Chatib mengatakan, untuk meminta tambahan utang tak perlu menjadi tuan rumah.

Berbeda kasus dengan Argentina yag memang mengajukan utang ke IMF karena krisis yang melanda tahun ini.

Chatib mengatakan, Indonesia mengajukan diri sebagai tuan rumah pertemuan itu sejak September 2014, yang mana saat itu Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyo masih memimpin.

Kemudian baru resmi dipilih menjadi tuan rumah pada Oktober 2015 saat sudah berganti kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Chatib mengakui proses seleksi menjadi tuan rumah tidak mudah.

IMF-WBG melihat dulu kelayakan negara-negara yang mengajukan.

Di Asia, baru ada empat negara yang jadi tuan rumah, termasuk Indonesia, yakni Filippina, Singapura, dan Thailand.

Polrestabes Surabaya Amankan 4 Pelaku Terduga Penjualan Bayi Melalui Medsos Berkedok Yayasan Sosial

Mengapa pemerintah saat itu memperjuangkan agar Indonesia menjadi tuan rumah?

Chatib mengatakan, ada sejumlah keuntungan yang bisa diperoleh Indonesia karena ketempatan hajatan internasional itu.

"Di dalam pertemuan ini dibahas situasi ekonomi dunia, diskusi mengenai kebijakan negara-negara, perkembangan teknologi, dan sebagainya. Indonesia bisa memanfaatkan itu untuk komunikasi dan memasukkan idenya," cuit Chatib.

Contohnya, kata Chatib, saat terjadi taper tantrum tahun 2013, mata uang beberapa negara, termasuk rupiah, melemah akibat rencana The Fed mengakhiri kebijakan ekspansi moneternya.

Indonesia pun menyampaikan perhatiannya ke The Fed.

Bersama Gubernur Rajan dari India saat itu, dalam pertemuan terbatas, Chatib meminta The Fed melakukan komunikasi dan mempertimbangkan dampak kebijakannya pada emerging economies.

Saat itu, IMF mendukung Indonesia.

Pada 2014, ketika Janet Louise Yellen menjadi pimpinan the Fed, ia mulai mengomunikasikan kebijakannya agar negara lain siap.

"Itulah salah satu manfaat pertemuan tahunan. Kita bisa memperjuangkan ide kita di forum-forim itu. Sedangkan untuk tambahan utang, tak perlu pertemuan tahunan," tulis Chatib.

Menurut Chatib, justru Indonesia harus memanfaatkan pertemuan tahunan ini untuk memasukkan agendanya.

Dengan begitu, Indonesia akan berperan di level global.

Pesawat Tempur F-16 dan T-50 Golden Lanud Iswahjudi Siap Amankan IMF-WB Annual Meetings 2018 di Bali

Chatib kemudian menjawab pertanyaan lain yang masuk ke Twitter-nya.

Seperti soal kapan anggaran persiapan IMF-WBG Annual Meeting diajukan.

Menurut Chatib, anggaran baru disusun setelah Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah pada Oktober 2015.

"Dan itu terserah Indonesia mau membuatnya besar atau kecil. Sama seperti Asian Games juga," katanya.

Pertanyaan lainnya yakni apakah Indonesia bisa menolak jadi tuan rumah?

Menurut Chatib, bisa-bisa saja.

"Bisa saja kalau mau, Indonesia mundur sebelum Oktober 2015. Koreksi kalau saya salah," tanggapnya. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bukan Tambah Utang, Ini Keuntungan Jadi Tuan Rumah Pertemuan IMF-Bank Dunia".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved