Gempa Sumenep
Mengenal Sesar Kambing, Penyebab Gempa Jawa Timur, Panjang Capai 300 Km hingga Potensi Guncangannya
Sesar Kambing adalah satu di antara sesar besar yang masih aktif di Indonesia. Simak ulasan karakteristik hingga mekanismenya berikut.
Penyebab gempa yang melanda area Jawa Timur ini menurut BMKG akibat aktivitas sesar lokal di dasar Laut.
• Dampak Gempa Sumenep Cukup Parah, Pakde Karwo Pastikan Sebanyak 246 Rumah Rusak
Sesar Kambing dan Mekanismenya
Melansir hasil tulisan situs resmi BMKG, gempa dibangkitkan karena adanya deformasi batuan kerak dangkal dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Mekanisme sumber yang terjadi dan arah jurus sesar (strike) gempa ini tampak ada kemiripan mekanisme sumber dengan gempa-gempa terjadi di utara Bali, Lombok, Sumbawa, dan Flores.
Dewan Penasihat Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Rovicky Dwi Putrohari memperkirakan gempa ini terjadi karena ada pergerakan pada Sesar Kambing.
"Kajian ringkas dan sederhana dari data peta geologi serta penelitian struktur geologi daerah sekitar Jawa Madura ini, diperkirakan gempa Situbondo disebabkan karena Sesar Kambing," kata Rovicky seperti dilansir dari Intisari.grid.id, Kamis (11/10/2018).
Sesar Kambing sendiri memiliki bentuk sesar naik (backthrust) dan telah ada sejak ratusan tahun yang lalu.

Karakteristik Sesar Kambing
Melansir Intisari, Sesar Kambing memiliki bentuk mendatar dan lebar juga memanjang.
Mulai dari sisi utara Jawa Timur hingga memotong melewati Pulau Madura sampai ke Sakala di sebelah utara Kangean.
Panjang Sesar Kambing mencapai 300 kilometer.
Sesar Kambing dalam penggolongan aktivitasnya masuk ke dalam cabang dari zona RMKS (Rembang Madura Kangean Sakala).
Untuk kekuatan maksimal gempa yang bisa muncul akibat pergerakan sesar Kambing, pihak peneliti masih belum bisa mengatakan jawaban pastinya.
Sesar Kambing memang membentang di lautan dari timur ke barat sebelah selatan Pulau Madura.

Untuk energi gempa dari sesar ini, dia mengatakan tergantung dari magnitudo gempanya.