Kampus di Surabaya
Tak Hanya Atasi Masalah Air, ITS Surabaya Juga Canangkan Pengadaan Jamban di Rumah Warga
Bekerja sama dengan Rotary Club Australia, ITS Surabaya menuntaskan permasalahan air dan lingkungan di tiga desa melalui gerakan WASH.
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Dwi Prastika
Menurut Edot, yang menjadi tantangan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut adalah bagaimana menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan warganya.
• Bahas Kematian, Museum Etnografi FISIP Unair Surabaya Raih Penghargaan Museum Terunik
• Bima Sakti Ungkap Alasan Pemanggilan Andik Vermansah Jelang Laga Timnas Indonesia Vs Hongkong
“Belum tentu semua warga mau terbuka dan merasa nyaman untuk melaksanakan program WASH,” ujar pria yang meraih gelar PhD di University of Birmingham, UK tersebut.
Untuk merealisasikan semua rencana terhadap tiga desa tersebut, PDPM ITS dan Rotary Club memerlukan waktu kurang lebih selama dua tahun.
Ia pun menegaskan bahwa dalam kegiatan WASH ini tidak akan memberikan bantuan secara serta merta layaknya hadiah, namun akan ada edukasi bagi warga, sebagaimana tujuan WASH.
“Ada tahapan yang harus disusun secara matang mulai dari perencanaan, konstruksi, implementasi, hingga operasi serta pemeliharaannya,” pungkasnya.
• Sukses di Asian Games dan Asian Para Games, Menpora Sebut Indonesia Bidik Tuan Rumah Olimpiade 2032