Kronologi Penggerebekan Ibu Guru dan Mantan Murid di Tulungagung Versi Warga: Pintu Rumah Tertutup
Seorang laki-laki berinisial BS (21) dan perempuan berinisial TA (36) digerebek warga di Kelurahan Jepun, Kecamatan Tulungagung, Selasa (16/10/2018).
Penulis: David Yohanes | Editor: Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Seorang laki-laki berinisial BS (21) dan perempuan berinisial TA (36) digerebek warga di Kelurahan Jepun, Kecamatan Tulungagung, Selasa (16/10/2018) pukul 22.00 WIB.
Pasangan ini digerebek di rumah TA, yang menurut informasi warga bekerja sebagai ibu guru SMK swasta di Tulungagung.
Sedangkan BS yang warga Moyokaten, merupakan mantan muridnya yang sudah lulus tiga tahun lalu.
Menurut seorang warga bernama Ahmad (49), sebenarnya warga sudah tahu kedatangan BS sejak sekitar pukul 19.00 WIB.
"Sepeda motornya diparkir di depan rumah," tutur Ahmad.
• Guru dan Mantan Murid Digerebek Warga, Kini Ditangi Polres Tulungagung
Ahmad menuturkan, hingga pukul 22.00 WIB, motor itu masih berada di depan rumah, sementara pintu rumah dalam keadaan tertutup.
Warga kemudian berinisiatif menghubungi Ketua RT setempat, kemudian melapor ke Polsek Tulungagung.
Beramai-ramai warga mendatangi rumah TA dan menanyakan keberadaan laki-laki di rumahnya.
"Saat itu dia bilang sendirian di rumah. Padahal warga mendengar ada suara laki-laki," tambah Ahmad.
TA beralasan dia sedang menyalakan televisi.
Suara laki-laki itu disebutnya berasal dari televisi yang menyala.
• Prabowo Subianto Ultah, Fahri Hamzah Cerita Soal Ajak Selfie Sang Capres: Selera Humor Beliau Tinggi
Namun warga tidak percaya begitu saja dan memeriksa ke dalam rumah, saat itulah BS ditemukan di loteng lantai dua.
Polisi yang datang kemudian menginterogasi BS.
Pada warga, pemuda ini mengaku hanya bertamu biasa.
Ahmad melanjutkan, polisi kemudian memeriksa telepon genggam BS.
Di dalamnya ada komunikasi BS dengan TA.
BS mengajak TA berbuat mesum.
• Pemprov Jatim Gelontorkan Dana Rp 22,5 Miliar untuk Pembangunan Rumah Terdampak Gempa di Sumenep
BS malu isi telepon genggamnya dibaca, dan merebutnya dari polisi.
"Sama polisinya dia kemudian diringkus supaya tidak melawan," tutur Ahmad.
Keduanya kemudian dibawa ke Mapolsek Tulungagung.
Karena terkait perkara perzinahan, keduanya diserahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Tulungagung. (David Yohanes)