5 Fakta OTT KPK atas Bupati Cirebon, Kronologi hingga Pernah Kampanyekan Bebas Korupsi
Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Sastra terjaring OTT KPK, Rabu (24/10/2018) petang.
TRIBUNJATIM.COM - Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Sastra terjaring OTT KPK, Rabu (24/10/2018) petang.
Saat ini, KPK masih melakukan pemeriksaan terhadap Sunjaya untuk kemudian menetapkan statusnya.
Berikut ini Tribunnews.com (grup TribunJatim.com) merangkum fakta-fakta tentang OTT KPK yang menangkap Sunjaya, di antaranya, ia pernah berkampanye menyatakan dirinya bebas korupsi:
• Arti, Makna dan Asal Usul Kata Sontoloyo, dari Penggembala Bebek hingga Punya Arti Negatif
1. Kronologi penangkapan
KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (24/10) petang.
Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadi Sastra, dan enam orang lainnya diamankan dan dibawa ke kantor KPK di Jakarta karena diduga terlibat praktik suap terkait jual beli jabatan.
Sunjaya Purwadi Sastra ditangkap oleh petugas KPK di Pendopo Bupati Kabupaten Cirebon.
Pihak lainnya yang diamankan adalah Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Cirebon, staf Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Pemkab Cirebon dan ajudan bupati.
"Benar, hari ini ada giat di Cirebon. Ada kepala daerah yang ikut diamankan. Dugaan jual beli jabatan dan ada setoran dari pengusaha," kata Ketua KPK, Agus Rahardjo, Jakarta, Rabu (24/10/2018).

Sunjaya tiba di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, sekira pukul 23.27 WIB.
Ia datang menaikki mobil minibus hitam. Mobil tersebut langsung menuju ke bagian belakang Gedung KPK.
"Iya, sudah di KPK," ujar Juru Bicara KPK, Febri Diansyah.
• Kriss Hatta Jawab Isu Pertikaian dengan Hilda yang Dianggap Settingan: Kuncinya Ada di Mereka Berdua
2. Diduga lakukan jual beli jabatan
Ketua KPK, Agus Rahardjo, menjelaskan OTT di Cirebon terkait dugaan jual beli jabatan dan ada setoran dari pengusaha.
"Total diamankan 7 orang . Barang bukti berupa transfer dan uang," kata Agus.

Namun, kata Agus, KPK belum bisa memberikan informasi lebih rinci terkait perkara yang menimpa kepala daerah tersebut.
"Masih diperlukan pendalaman. Besok Kamis (25/10/2018) akan dijelaskan dalam konfrensi pers di KPK," katanya.
• Hotman Paris Cerita Awal Menjalin Cinta dengan Istri: Hari Pertama Dia Langsung Jatuh Cinta Sama Gua
3. Ditemukan uang miliaran rupiah
Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan, mengatakan dalam OTT Cirebon tersebut, KPK mengamankan barang bukti berupa uang dan bukti transfer uang dengan total mencapai miliaran rupiah.
Namun, kepastian jumlah barang bukti uang tersebut masih dalam penghitungan petugas.
"Diamankan 7 orang . Barang bukti berupa transfer dan uang," jelas Basaria.
• Susi Pudjiastuti Tampil di Jakarta Fashion Week, Ternyata Begini Proses Latihannya di Belakang Layar
4. Pernah kampanyekan diri bebas korupsi
Dalam postingannya di akun instagramnya semasa mencalonkan diri sebagai bupati Cirebon di Pilkada 2018 lalu, Sunjaya pernah membuat materi kampanye yang menjelaskan dirinya sosok bebas korupsi.
Untuk diketahui, dalam Pilkada 2018, Sunjaya kembali mencalonkan diri sebagai bupati berpasangan dengan Imron Rosadi.
Mereka pun meraih suara terbanyak dan saat ini menunggu proses pelantikan sebagai Bupati dan Wakil Bupati 2018-2023.
Adapun Materi kampanye itu diunggah di akun instagram pribadinya @kangsunjaya pada 9 Juni lalu.
• Anang Hermansyah Tanggapi Gaya Berpakaian Aurel, Bahas Soal Mimpi, Keinginan, hingga Perbaiki Diri
Dalam materi kampanye itu, Sunjaya menyampaikan 3 alasan mengapa masyarakat harus memilih dirinya yang berpasangan dengan calon wakil bupati Imron Rosadi.
Poin pertama alasan itu yakni Bebas Korupsi.

Sementara poin kedua Masyarakat sejahtera dan jalanan Mulus.
5. Jejak rekam
Sunjaya Purwadi Sastra menjadi kepala daerah ke-35 yang terjaring OTT oleh pihak KPK karena dugaan melakukan praktik korupsi.
Sunjaya Purwadi Sastra, kelahiran Beberan, Palimanan, Cirebon, 1 Juni 1965 (53 tahun) adalah Bupati Cirebon periode 2014 - 2019.
Bersama wakilnya H Tasiya Soemadi berhasil memenangkan Pilkada Kabupaten Cirebon 2013 yang berlangsung dalam dua putaran.
• Kaesang Pangarep Rintis Usaha Baru, Gibran Beri Komentar: Jangan Mau jadi Pengikut Orangtua
Mereka diusung oleh satu partai yaitu PDIP dengan jargon "JAGO-JADI".
Keduanya dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Cirebon pada 19 Maret 2014.
Pada Pilkada Kabupaten Cirebon tahun 2008, Sunjaya sempat maju menjadi calon Bupati Cirebon dari jalur Independen, namun gagal.
Dalam Pilkada 2018, Sunjaya kembali diusung PDI-P dengan menggandeng Imron Rosadi sebagai calon wakil bupati.
Pasangan ini memenangi Pilkada Cirebon dan saat ini menunggu proses pelantikan sebagai bupati dan wakil bupati periode 2018-2023.
Sunjaya Purwadi Sastra juga tercatat sebagai seorang purnawirawan TNI AU.
Dalam sidang gugatan perselisihan hasil Pilkada Kabupaten Cirebon 2013 di Mahkamah Konstitusi (MK) pada 21 Januari 2014, Sunjaya mengakui dirinya pernah dipidana penjara oleh Mahkamah Militer pada tahun 2008.
• Jokowi Pilih Bareng Cucu Ketimbang Anak, Kaesang Pangarep Beri Respon Ditulis Pakai Huruf Kapital
Hal itu dikarenakan dia memalsukan surat izin dari kesatuannya untuk mencalonkan dirinya sebagai calon bupati.
Namun, Sunjaya beralasan tidak mengetahui bahwa ancaman hukuman dari perbuatannya adalah enam tahun sesuai dengan KUHP Nomor 263 Ayat (2).
”Saya mengetahui ancaman enam tahun setelah Mahkamah Militer memutuskan,” kata Sunjaya saat itu.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fakta-fakta OTT KPK atas Bupati Cirebon, Kronologi hingga Pernah Kampanyekan Bebas Korupsi