Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Diduga Tercemar Pupuk, Air Sumur Warga Gedeg Mojokerto Berwarna Mirip Teh

Air sumur milik pria yang tinggal di Dusun Ngepung, Desa Beratwetan, Gedeg, Kabupaten Mojokerto, ini warnanya serupa dengan teh.

Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Dwi Prastika
SURYA/DANENDRA
Wuliyono menunjukkan warna air sumur milik Firman Efendy yang berwana menyurupai teh (botol kanan), Senin (12/11/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Umumnya, air sumur berwana bening, namun berbeda dengan air sumur milik Firman Efendy.

Air sumur milik pria yang tinggal di Dusun Ngepung, Desa Beratwetan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, ini warnanya serupa dengan teh.

Untuk sementara, air sumur milik Firman diduga tercemar pupuk cair yang digunakan untuk tanaman tebu.

Wuliyono (50), pekerja bangunan di rumah Firman mengatakan, air sumur tersebut telah berubah warna sejak sepekan yang lalu.

Tak Mengandung Narkoba, Ini yang Membuat Siswa SD di Mojokerto Lemas usai Bermain Mainan Sari Buah

Hal itu terjadi menyusul usai adanya penyiraman pupuk cair ke perkebunan tebu milik warga.

Perlu diketahui, jarak antara kebun tebu milik warga dengan sumur sekitar 20 meter.

"Kalau ada yang sengaja membuang pupuk ke sumur, tak mungkin. Kemungkinan pupuk cair itu meresap dari kebun tebu mengikuti air hujan masuk ke sumur ini. Sebab pagar rumah selalu terkunci. Kalau siang juga ada pekerja di sini," ujarnya Senin (12/11/2018).

Polres Mojokerto Jaring 82 Pengendara Pelanggar Lalu Lintas saat Menggelar Operasi Zebra 2018

Wuliyono melanjutkan, airnya berwarna kecokelatan dan berbau mirip tetes tebu atau molase.

Selain itu, bau dan warna air sumur milik Firman serupa dengan pupuk cair itu.

Wuliyono menerangkan, sebelum diguyur pupuk cair, kebun tebu yang terletak di sekeliling rumah Firman diberi pupuk limbah penyedap rasa.

Pencemaran ke sumur baru terjadi sejak pemilik lahan beralih ke pupuk cair.

Soal Tuntutan Sandiaga Minta Maaf usai Langkahi Makam KH Bisri, Begini Komentar Sekretaris BPP Jatim

Telkomsel Gandeng Polres Mojokerto Kota dalam Pengembangan Program Pembayaran Layanan dengan Tcash

"Kalau pupuk baunya lebih tajam dan warnanya lebih pekat mirip tetes tebu," jelasnya.

Sementara itu, jenis pupik cair tersebut merupakan Pupuk Hayati Enero (PHE) buatan pabrik bioetanol PT Enero di Gedeg, Mojokerto.

Pupuk Hayati Enero adalah hasil olahan dari limbah bioetanol.

Warga Jombang Desak Sandi Minta Maaf, Jubir Tim Prabowo-Sandi: Tak Ada Niat Melecehkan Kiai Bisri

Polres Mojokerto Kota dan Tiga Stakeholder Membuat Inovasi Cashless Payment System

Di sisi lain, Humas PT Enero, Diman Anandito membenarkan jika pupuk cair yang disiramkan ke lahan di depan rumah Firman merupakan jenis PHE.

Petani tebu di bawah naungan pabrik gula Gempolkrep meminta untuk mengirimkan pupuk tersebut.

Setiap hektare lahan tebu harus diguyur dengan 30 ribu liter PHE.

Diman menerangkan, PHE merupakan pupuk cair yang dibuat dari vinasse, limbah bioetanol.

PT Enero diklaim menghasilkan 1 juta liter PHE setiap harinya.

Pilpres 2019, Pasangan Jokowi-Maruf Amin Targetkan Menang 70 Persen di Kota Malang

"Pupuk kami mengandung mikrobiologi yang bisa menggemburkan tanah. Juga sudah dapat izin edar dan sudah sesuai spek Kementerian Pertanian," pungkasnya.

Siang ini pihak PT Enero telah mengambil sampel air dari sumur yang tercemar.

Sampel air sumur tersebut akan diuji di laboratorium milik PT Enero di Gedeg, Kabupaten Mojokerto. (Danendra Kusuma)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved