5 Fakta Baru Kasus Pembunuhan Wanita di Sidoarjo oleh Suami Siri, Bermula dari Rasa Cemburu
Berikut ini adalah sejumlah fakta yang muncul dari kasus pembunuhan seorang wanita di Sidoarjo
Penulis: Januar AS | Editor: Dwi Prastika
"Iya, warga banyak yang tahu, mereka sejak beberapa waktu lalu kerap cekcok. Tapi saya sendiri tidak tahu masalahnya. Sampai akhirnya ada kabar si perempuannya itu meninggal di dalam kamar kos," sambungnya kepada TribunJatim.com.
Sama halnya dengan hasil penyidikan polisi.
Diketahui memang sempat terjadi cekcok mulut yang berlanjut ke pertengkaran hingga mengakibatkan korban tewas setelah dipalu kepalanya oleh pelaku.
"Dugaan sementara cekcok dan pertengkaran itu masalah rumah tangga. Kabarnya karena cemburu," ungkap Kapolresta Sidoarjo, AKBP Zain Dwi Nugroho.
Termasuk dalam peristiwa ini, korban dan pelaku sempat cekcok kemudian bertengkar di dalam kamar kos tempat tinggal mereka.
4. Pelaku Bawa Anak Kecil
Sugiyono (47) warga Bangun Asri, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan yang telah memukul istri sirinya menggunakan palu atau martil hingga tewas sudah diamankan polisi.
Dia diringkus sekitar dua jam setelah kematian istri sirinya, Junisa, Selasa (13/11/2018).
"Saat diamankan, pelaku ini dalam keadaan membawa dua anak kecil. Ini masih didalami, apakah itu anak pelaku atau anak dari istri sirinya," ungkap Kapolresta Sidoarjo, AKBP Zain Dwi Nugroho.
• Firasat Ayah Bagus Ananda sebelum sang Anak Tewas dalam Insiden Viaduk Surabaya Membara
• Di Tengah Kesedihan, Keluarga Korban Insiden Viaduk Surabaya Membara Berterima Kasih pada Gubernur
Dengan pertimbangan itulah, pihaknya mengaku sangat hati-hati dalam penanganan ini.
Jangan sampai, upaya penyidikan malah sampai berdampak terhadap dua anak tersebut.
"Pelaku sendiri juga masih sangat syok. Dia sudah diamankan tapi belum bisa dimintai keterangan maksimal oleh penyidik. Bicaranya masih sepotong-sepotong, seperti masih syok," lanjut Kapolres Zain.
5. Polisi Tunggu Hasil Otopsi
Polisi masih menunggu proses otopsi terhadap jenazah korban di RS Bhayangkara Surabaya.
Itu dilakukan untuk memastikan apa penyebab kematian korban.
"Selain itu, kami juga masih terus memintai keterangan beberapa saksi lain untuk memastikan semua terkait peristiwa ini," kata AKBP Zain Dwi Nugroho.