Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Rumah Politik Jatim

Soal Desakan Ulama dan Anak Cucu Pendiri NU untuk Gelar Muktamar Luar Biasa, PKB Serahkan ke PBNU

PKB menilai bahwa tindak lanjut seruan tersebut menjadi ranah internal pengurus PBNU.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Januar
TRIBUNJATIM/SUTONO
Suasana Halaqah Ulama NU di kediaman KH Hasib Wahab Chasbullah, Ponpes Chasbullah, Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, Rabu (14/11/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) enggan memberikan komentar terkait usulan Halaqah Ulama yang menyerukan pengurus besar Nahdlatul Ulama (PBNU) agar menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB).

PKB menilai bahwa tindak lanjut seruan tersebut menjadi ranah internal pengurus PBNU .

"Kami bukan pengurus teras NU tetapi pengurus PKB. Mohon maaf tidak dapat berkomentar," kata M Hasanuddin Wahid, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PKB kepada Surya.co.id (TribunJatim Network) di Surabaya, Rabu (14/11/2018).

Pun demikian pula dengan pengurus PKB di Jawa Timur.

"Lebih baik ditanyakan langsung saja ke Pengurus NU," kata Hikmah Bafaqih, Wakil Ketua DPW PKB Jatim, kepada Surya.co.id (TribunJatim.com) dihubungi terpisah di Surabaya, Rabu (14/11/2018).

Air Terjun Sedudo Jadi Hitam, Kepala BPBD Nganjuk Ungkap Sebabnya: Kemungkinan Masih Terjadi Lagi

Datangi Bosnia, Pesawat Soeharto Diincar Sniper, Pengawal Ungkap Cara Sang Presiden Menghadapinya

"Kami tidak memiliki otoritas untuk memberikan pernyataan terkait itu. Lebih baik langsung kepada yang berwenang, yaitu pengurus NU," kata Hikmah menambahkan.

Sebelumnya, sekitar 90 ulama dan dzuriyah (anak-cucu) pendiri Nahdlatul Ulama (NU) menggelar halaqah (pertemuan) kedua, di kediaman KH Hasib Wahab Chasbullah, Ponpes Chasbullah Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang, Rabu (14/11/2018).

Dalam pertemuan tersebut, para ulama sepakat menjadikan Komite Khittah Nahdlatul Oelama (NO), sebagai wadah berkumpulnya para ulama dan keturunan pendiri NU.

Selain itu, para peserta juga sepakat menyerukan agar PBNU menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB) NU.

Komite Khittah dipimpin Pengasuh Ponpes Tebuireng, Jombang KH Salahuddin Wahid (Gus Solah).

Adik kandung Gus Dur itu akan dibantu KH Hasib Wahab, Dr Nasikhin Hasan, Prof Ahmad Zahro, Gus Fahmi Hadzik, KH Hasyim Karim dan KH Agus Solahul Aam Wahib.

Pembentukan Komite Khittah NO ini, lanjut Cak Anam (panggilan akrab Choirul Anam, akan dimintakan restu dan doa ke para ulama sepuh NU.

Terutama ke KH Maimun Zubair Rembang Jawa Tengah, KH Thalhah Hasan dan KH Mustofa Bisri.

Komite ini, tegas Cak Anam, targetnya melaksanakan khittah NU.

Karena selama ini, merasa tidak diberi contoh pelaksanaannya oleh para petinggi di Pengurus Besar (PB) NU.

"Contohnya dalam anggaran dasar NU, Rais Aam PBNU tidak boleh mencalonkan diri dan dicalonkan dalam jabatan politik apapun. Tapi ini tidak berlaku bagi Kiai Ma'ruf Amin," kata Cak Anam usai halaqah.

Dijelaskan, dalam anggaran dasar NU, jabatan Rais Aam PBNU hanya boleh digantikan oleh wakilnya jika berhalangan tetap.

Namun, aturan organisasi itu tak berlaku pada kasus KH Ma'ruf Amin yang maju sebagai cawapres pasangan Jokowi.

Menurut dia, mekanisme penggantian Ma'ruf oleh KH Miftkhul Akhyar sebagai Rais Aam menabrak anggaran dasar NU.

"Karena Ma'ruf Amin tidak berhalangan tetap, tetapi mencalonkan diri sebagai cawapres," imbuh Cak Anam.

Dia lantas mencontohkan, saat KH Mustofa Bisri menggantikan kedudukan alm KH Sahaf Mahfudz sebagai Rais Aam PBNU periode lalu.

"Saat itu Kiai Sahal wafat yang berarti berhalangan tetap, sehingga digantikan KH Mustofa Bisri," mantan Ketua PW GP Ansor Jawa Timur ini.

Itu pula sebab, kata Anam, para ulama Nahdliyyin peserta halaqah akan mengimbau ke PBNU agar menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB) NU. Muktamar tersebut untuk memilih Rais Aam yang baru.

"Kami mengimbau kepada PBNU untuk segera memanggil seluruh ulama dan pengasuh pesantren se Indonesia untuk mengangkat Rais Aam yang baru," tegasnya. (bob)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved