Dicoret DPRD Surabaya, Rencana Pembangunan Pengolahan Limbah B3 di Surabaya Dipastikan Batal
Rencana Pemerintah Kota Surabaya yang akan membangun rumah instalasi pengolahan limbah B3 tahun 2019 dipastikan gagal.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Dwi Prastika
"Nanti kita bangun , sambil kita siapkan BUMD, nanti pengelolaannya akan diserahkan ke BUMD. Kita mengarah ke sana," katanya.
Sebab kondisinya, jika antrean limbah yang belum dikirim ke Cilengsi dibiarkan terus maka juga berbahaya bagi masyarakat.
Terlebih rumah sakit dan lembaga kesehatan dan puskesmas juga banyak yang letaknya di wilayah permukiman.
• VIDEO: Wali Kota Risma Nasehati Lima Anak yang Ketahuan Ngelem di Banyu Urip Kidul Surabaya
• Bisa Tundukkan Bali United 2-5, Djanur Akui karena Semangat Juang Pemain Persebaya sejak Menit Awal
Dengan gagalnya rencana pembangunan instalasi pengolahan limbah B3 ini, dikatakan Whisnu Sakti Buana, anggaran Rp 60 miliar akan dialihkan dari perancangan kebijakan.
"Kita alihkan ke yang lain. Kita serahkan ke Dinas Cipta Karya untuk digunakan mata anggaran lain," kata Whisnu Sakti Buana.
Di sisi lain, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Bappeko Surabaya, Dewi Soeryawati menyayangkan juga adanya pencoretan mata anggaran ini.
• Djoko Sasono Membuka Sekaligus Menutup DPM Kemenhub 2018 di Poltekpel Surabaya
"Padahal kita butuh sekali kalau dari segi urgensitas kebutuhan pengolahan limbah B3 ini," kata Dewi.
Pemkot juga sudah mengantongi kajian dari ITS Surabaya terkait limbah B3 tersebut, ada rekomendasi empat titik untuk dibangun rumah instalasi pengelolaan limbah B3 itu.
"Ada empat rekom lokasi. Nah lokasinya mulanya kita akan bangun kalau tidak di Benowo ya di Osowilangun. Alternatif yang dipilih adalah di Osowilangun," kata Dewi.
Ia mengatakan, anggaran Rp 60 miliar itu akan digunakan untuk pembangunan fisik senilai Rp 20 miliar, dan untuk pembelian alat inchenerator sebesar Rp 40 miliar.
• Wakadensus 88 Sebut Ada Tiga Sektor Utama Sasaran Paham Radikalisme dan Terorisme
• Persebaya Vs Bhayangkara FC, Berbekal Tren Positif, Pengamat Yakin Persebaya Bisa Taklukkan Lawan
Menurut Dewi, sebenarnya di rumah sakit dan lembaga kesehatan itu ada IPAL, namun tidak ada inchenerator.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah Kota Surabaya, Maria Ekawati Rahayu.
Wanita yang akrab disapa Yayuk itu menyebutkan, Pemkot Surabaya sudah menyiapkan lahan untuk membangun rumah instalasi pengelolaan limbah tersebut.
"Lahannya kita siapkan empat hektare di Osowilangun. Karena alternatif yang dipilih memang di Osowilangun," kata Yayuk. (Fatimatuz Zahroh)