Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pernyataan Titiek Soeharto Dikritik PDIP, Kubu Jokowi Malah Akui Tiru Program Orde Baru: Setuju Dong

Diam-diam kubu Jokowi-Ma'ruf Amin juga meniru apa yang dilakukan oleh Soeharto di era Orde Baru. Simak selengkapnya

Penulis: Januar AS | Editor: Yoni Iskandar
net/Tribunnews.com
Jokowi dan Soeharto 

TRIBUNJATIM.COM - Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Ahmad Basarah beberapa waktu lalu menanggapi peryataan politikus Partai Berkarya Titiek Soeharto.

Tepatnya pernyataan Titiek yang menginginkan Indonesia kembali pada masa Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto.

Ahmad Basarah menyebut, peryataan Titiek Soeharto itu merupakan salah satu platform perjuangan Partai Berkarya, sehingga ia sangat menghormati peryataan Titiek Soeharto tersebut.

Namun, Ahmad Basarah mengingatkan kembali semangat reformasi yang kini sedang berjalan.

Amien Rais Bakal Jewer Haedar Nashir yang Bebaskan Pilihan Warga Muhammadiyah di Pilpres 2019

"Era reformasi lahir dan berjalan sampai sekarang sebagai antitesa dari kritik terhadap penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan di bawah Pak Harto selama 32 tahun yang menjalankan prinsip-prinsip kekuasaan secara otoritarian," kata Ahmad Basarah seperti yang dilansir dari Tribunnews.com, Sabtu (17/11/2018) lalu.

Wakil Ketua MPR RI ini menyebut, keinginan kembali ke era Orde Baru dapat diindikasikan ingin mewujudkan kembali kepemimpinan pemerintahan yang otoritarian.

"Itu bertentangan dengan semangat reformasi yang kita bangun saat ini, karena Pak Harto mengakhiri jabatannya tidak secara istikamah kalau secara Islamnya," ungkap Ahmad Basarah.

Ahmad Basarah mengatakan, keluarnya Tap MPR Nomor 11 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) menjadi alasan dan pertanyaan besar soal kepemimpinan Soeharto.

VIDEO: Wali Kota Risma Marahi 5 Bocah yang Ketahuan Ngelem, Sang Nenek Sampai Pingsan

Bunyi Tap MPR itu, katanya, juga memuat tentang mengadili para pejabat negara yang diduga melakukan tindak pidana korupsi termasuk mantan Presiden Soeharto.

"Jadi secara yuridis ketatanegaraan status Pak Harto ini adalah tersangka korupsi," tegas Basarah.

Untuk itu, menurutnya, semangat menghadirkan kembali era Orde Baru perlu dipertimbangkan ulang.

"Tetapi secara politik kita menghormati keputusan Partai Berkarya jika ingin menjadikan tujuan perjuangannya mengimplementasikan kembali apa yang menjadi pola cara kepemimpinan Pak Hatto waktu itu," terang Basarah.

Wujudkan Smart City, Pemkot Kediri Rekrut 49 Tenaga Teknis TIK

Dikabarkan, melalui akun Twitter pribadinya, @TitiekSoeharto yang diunggah pada Rabu, 14 November 2018 mentwit kalimat yang menyinggung Orde Baru.

Dia mengatakan, zaman pemerintahan ayahnya, Indonesia dalam keadaan yang sukses dan swasembada pangan.

"Sudah cukup... Sudah saatnya Indonesia kembali seperti waktu era kepemimpinan Bapak Soeharto yang sukses dengan swasembada pangan, mendapatkan penghargaan internasional dan dikenal dunia," kata Titiek Soeharto.

Sementara itu, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf menanggapi narasi politikus Partai Berkarya Titiek Soeharto yang menginginkan Indonesia kembali pada masa Orde Baru di bawah kepemimpinan Prabowo-Sandi.

Foto-foto Pemotretan Terbaru Nia Ramadhani Bareng Girls Squad, Glamor dan Berkelas

Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani menilai narasi Titiek Soeharto itu sah-sah saja jika dibawakan dengan kualifikasi.

Kualifikasi yang dimaksud Arsul yakni tentang batas mana yang baik dan mana yang buruk.

"Kalau apa yang buruk di zaman orde baru itu yang harus diterapkan kembali, ya kita tolak. Tapi kalau yang baik" dari zaman Orde Baru (diterima)," kata Arsul Sani di Posko Cemara, seperti yang dilansir dari Tribunnews.com saat di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/11/2018).

Sekjen PPP ini mencontohkan, bagaimana di zaman pemerintahan Presiden Soeharto itu ada namanya Program Beasiswa Supersemar untuk siswa yang ingin bersekolah di luar negeri.

8 Fakta Kabar Gisella Anastasia Gugat Cerai Gading, Unggahan Roy Marten hingga Pengakuan Gisel

"Itu ditiru Pak Jokowi dengan adanya beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) saat ini, yang jumlahnya lebih besar," terang Arsul.

Selain itu di zaman Soeharto, lanjut Arsul, juga terjadi swasembada pangan mulai dari yang semula kekurangan pangan sampai bisa swasembada pangan di bawah pemerintahan Soeharto.

Tampil Melempem Lawan Metro FC di Piala Indonesia, Begini Pembelaan Srdan Ostojic

"Zaman pak Harto juga swasembada pangan kan kuat dan cukup lama dari negara yang Boleh dibilang kekurangan pangan pada awalnya, sampai bisa swasembada pangan," terang Arsul

"Itu boleh-boleh saja, setuju dong kita. Tapi kalau bagian KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) ya jangan," jelasnya.

Fosil Ditemukan di Gua Tenggar, Di Antaranya Ada Gigi Gajah

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved