Rumah Politik Jatim
Fandi Utomo Ungkap Peran Penting Pesantren dalam Menyelesaikan Kenakalan Remaja
Pesantren bukan saja mengurangi perilaku menyimpang anak, namun juga mengendalikan sekaligus menjadi katalis anak muda.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Ayu Mufihdah KS
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Calon Legislatif, Fandi Utomo, menilai penting keberadaan pesantren dalam penguatan karakter anak.
Pesantren bukan saja mengurangi perilaku menyimpang anak, namun juga mengendalikan sekaligus menjadi katalis dan mengarahkan anak muda patuh, taat dan menjadi pembelajar.
Bagi Fandi Utomo, permasalahan kenakalan remaja di Surabaya menjadi perhatian penting yang harus diselesaikan.
Apalagi, beberapa waktu yang lalu juga ditemukan perilaku menyimpang anak-anak muda Kota Pahlawan, berupa menghirup lem dan meminum air rebusan pembalut agar bisa mabuk.
• Kebijakannya Dianggap Berpihak pada Wong Cilik, Jokowi Didukung Relawan Milenial Sumenep
Bakal Calon Wali Kota Surabaya itu memandang, penguatan nilai-nilai agama di kalangan anak muda sangat penting untuk mencegah kenakalan remaja tersebut.
Dengan bekal pendidikan agama yang baik, sejak dini mereka akan mengetahui mana yang baik dan buruk.
"Hukum positif kita inline atau sejalan dengan nilai agama. Semakain banyak tahu nilai agama, maka ketaatan terhadap hukum positif akan bagus," ujar Fandi Utomo dalam peresmian Pondok Pesantren Nurul Hidayah Pandugo Rungkut, Minggu (25/11/2018).
Calon DPR RI Dapil 1 (Surabaya-Sidoarjo) ini memandang bahwa selama ini keberadaan pondok pesantren telah terbukti menjadi penguatan nilai agama.
• Cara Urus Berkas Kependudukan yang Lenyap Akibat Bencana, Cepat dan Gratis
Mengigat peran penting pesantren dalam penanaman agama, Fandi sangat mendukung peresmian pondok pesantren Nurul Hidayah.
Harapannya, kehadiran pesantren ini bisa memperjuangkan pendidikan agama dan al-qur'an.
"Saya dan seluruh keluarga besar PKB mendukung, mudah-mudahan pondok ini berkembang baik. Sebab, pesantren bagian perjuangan untuk mencerdaskan dan mensejahterkan muslim di Surabaya," ujar politisi yang oleh Gubernur Jatim terpilih Khofifah Indar Parawansa didorong maju Wali Kota Surabaya ini.
Selain pesantren sebagai lembaga pendidikan agama, di dalam perspektif nasional, pesantren berperan menjadi embrio yang kuat lahirnya prinsip-prinsip kebangsaan.
• Bima Sakti Minta Tak Cari Kambing Hitam Soal Jebloknya Prestasi Timnas Indonesia di Piala AFF 2018
"PKB menginisiasi undang-undang pesantren, di dalamnya mendorong penguatan substansi pendidikan di luar pendidikan keagamaan yang berlangsung sekarang, sehingga ada posisi yang seimbang antara pesantren dengan sekolah umum," jelas politisi yang juga didukung cawapres Ma'ruf Amin ini.
Pimpinan Majelis Dzikir dan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hidayah Nyai Hj Elok Zulaikhoh menjelaskan, majelis dzikir yang diasuhnya berkembang mulai tahun 2007.
Keberadaan majelis ini terus dikembangkan sehingga menjadi pesantren sejak dua tahun lalu.
Majelis dzikir Nurul Hidayah sudah memiliki jamaah yang tersebar di beberapa wilayah di Jawa Timur, terutama Surabaya dan Sidoarjo.
• Dewanti Rumpoko Siap Promosikan Bibit Kentang Desa Sumber Brantas Kota Batu Diekspor ke Luar Negeri
Menurutnya, majelis dzikir memiliki manfaat yang besar, terutama dalam penanaman agama.
"Kita kan berdoa, dzikir itu doa, karena doa memiliki kekuatan yang luar biasa, makanya peresmian pesantren ini juga barengkan dengan peringatan maulid nabi," ujarnya.
Peresmian pesantren ini dihadiri oleh ribuan jamaah. Mereka berasal dari Fatayat NU Pandugo Rungkut, Majelis Dzikir, dan Forum Muballighoh Surabaya-Sidoarjo.
"Kita mengundang pak Fandi karena beliau memiliki kepedulian dengan majelis dzikir, tiap kali diundang pasti datang," katanya.
• Cerita Adik Pria Korban Pengeroyokan Orang Tak Dikenal di Malang: Kakakku Dipukuli Seperti Tikus