Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Demo Warga 6 Desa Lamongan di PT BMI, Warga Sebut Ikan Sebesar Telapak Ikut Mati Akibat Polusi

Warga menduga bau tersebut berasal dari limbah cair PT Bumi Menara Internusa (BMI) pengolahan udang di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/HANIF MANSHURI
Warga Desa Nginjen, Srirande, Pondok, Pancur, Ploso Buden, Sidobinangun, dan Rejosari Lamongan berdemo di PT Bumi Menara Internusa (BMI), Selasa (27/11/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Setiap musim penghujan tiba, timbul bau menyengat.

Warga menduga bau tersebut berasal dari limbah cair PT Bumi Menara Internusa (BMI) pengolahan udang di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Bau tersebut dinilai mengganggu masyarakat sekitar dan pengguna jalan.

BREAKING NEWS, Keluhkan Bau Menyengat yang Diduga dari PT BMI, Warga dari 6 Desa di Lamongan Berdemo

Pasca Tabligh Akbar, Muhammadiyah Lamongan Kumpulkan dan Sedekahkan Sampah

Bau menyengat itu muncul setiap masuk musim penghujan dan sudah berlangsung selama tiga musim ini.

Pabrik yang berdiri di Dusun Gajah, Desa Rejosari, Kecamatan Deket, Lamongan, itu semakin dikeluhkan warga.

Puncaknya, ratusan warga dari Desa Nginjen, Srirande, Pondok, Pancur, Ploso Buden, Sidobinangun, dan Rejosari akhirnya melakukan demo ke lokasi pabrik, Selasa (27/11/2018).

Warga menuntut agar pabrik bertanggung jawab menghilangkan limbah bau busuk yang menyengat.

Hendak Menanam Gabah, Pria di Lamongan Temukan Pemuda Tewas Gantung Diri di Gubuk Sawah Miliknya

Dalam Keadaan Mabuk, Pria di Tuban Obrak-abrik Isi Warung Tetangganya Menggunakan Senjata Tajam

"Kalau memang perusahaan tidak mau mengabulkan tuntutan warga, lebih baik ditutup saja," ungkap Suwandi, pendemo asal Rejosari.

Warga mendesak pihak perusahaan agar segera menyelesaikan persoalan tersebut.

Warga Desa Nginjen, Srirande, Pondok, Pancur, Ploso Buden, Sidobinangun, dan Rejosari Lamongan berdemo di PT Bumi Menara Internusa (BMI), Selasa (27/11/2018).
Warga Desa Nginjen, Srirande, Pondok, Pancur, Ploso Buden, Sidobinangun, dan Rejosari Lamongan berdemo di PT Bumi Menara Internusa (BMI), Selasa (27/11/2018). (TRIBUNJATIM.COM/HANIF MANSHURI)

Suwandi mengatakan, selama tiga musim, perwakilan warga sebenarnya sudah pernah menyampaikan tuntutannya.

Namun sampai musim penghujan tiga tahun terakhir ini, bau busuk itu tetap saja muncul.

Demo di Depan Kantor Bawaslu, Driver Ojek Online di Lamongan Desak Prabowo Minta Maaf Secara Terbuka

Menurut pendemo, tidak hanya bau busuk yang menyengat, namun limbah cair pabrik juga meluas hingga ke kali pertanian.

Petani sampai tidak berani memanfaatkan air kali yang tercemar limbah pabrik.

"Ikan tambak di sekitar pabrik banyak yang mati tercemar limbah pabrik," kata Tasrip.

Akibatnya, petambak harus menunggu air tadah hujan, karena jika memaksakan menggunakan air kali, warga khawatir ikan akan mati.

Hadiri Milad Muhammadiyah di Lamongan, Din Syamsuddin Minta Warga Muhammadiyah Lawan Persekongkolan

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved