Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Dokter RSD Dr Soebandi Jember: Ibu dengan HIV Bisa Melahirkan Bayi Sehat Negatif HIV

Konselor HIV-AIDS di Klinik VCT RSD dr Soebandi Jember menyatakan, ibu yang berstatus positif HIV-AIDS bisa melahirkan anak yang negatif virus HIV

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Anugrah Fitra Nurani
SURYA/SRI WAHYUNIK
Konselor HIV-AIDS di Klinik VCT RSD dr Soebandi Jember, dr Justina Evy Justinawati. 

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Anak yang lahir dari ibu yang berstatus positif HIV-AIDS bisa lahir secara sehat dan negatif dari virus tersebut.

Hal ini ditegaskan oleh Konselor HIV-AIDS di Klinik VCT RSD dr Soebandi Jember, dr Justina Evy Justinawati.

"Banyak kok anak yang lahir dari ibu hamil ODHA (orang dengan HIV-AIDS) sehat dan negatif HIV-AIDS," kata Evy, Sabtu (1/12/2018).

Selama lima tahun terakhir, Klinik VCT RSD dr Soebandi Jember telah menangani 10 ODHA yang hamil sampai melahirkan.

(Pencari Kerja Geruduk Job Fair untuk Perempuan dan Difabel Jember, Stand Klinik Kecantikan Diserbu)

(Reuni Akbar 212, Prabowo Berpidato, Zulkifli Hasan Bersyukur karena Tertib)

Ke-10 anak yan dilahirkan, kata Evy, sampai saat ini sehat dengan tumbuh kembang yang bagus.

"Sudah gede dan sehat. Ada yang sudah lima tahun, empat tahun, juga tiga tahun usianya," kata Evy saat diajak berbincang Surya untuk memperingati Hari AIDS Sedunia 1 Desember.

Evy membagikan tips supaya bayi lahir sehat dan negatif dari HIV-AIDS.

Pertama, semua ibu hamil harus memeriksakan status HIV-AIDS. Pemeriksaan dini bisa dilakukan di semua lembaga kesehatan, juga bidan terdekat.

Kedua, jika seorang ibu diketahui ODHA, selama kehamilan harus mendapatkan pengawasan dan konsultasi dengan dokter.

Bumil ODHA harus mengkonsumsi obat anti virus. Sampai di kehamilan bulan keenam, dokter akan memutuskan apakah Bumil harus melahirkan secara sesar atau melahirkan secara normal.

(Pencari Kerja Geruduk Job Fair untuk Perempuan dan Difabel Jember, Stand Klinik Kecantikan Diserbu)

(Reuni Akbar 212, Prabowo Berpidato, Zulkifli Hasan Bersyukur karena Tertib)

"Karena bisa saja seorang ibu hamil ODHA melahirkan secara normal, namun memang berdasarkan keputusan dari dokter dari pengawasan dan konsultasi di enam bulan masa kehamilan," lanjutnya.

Kemudian, setelah melahirkan, si bayi harus mengkonsumsi obat anti virus selama enam minggu. Setelahnya, dokter akan memantau lagi sampai usia 18 bulan. Saat itulah, dokter akan memberikan diagnosa apakah si bayi negatif atau positif.

"Puji Tuhan, kasus kehamilan ibu ODHA yang kami tangani berjalan baik, bayinya sehat dan negatif. Ada 10 kasus dalam lima tahun yang kami tangani. Kenapa harus begini, supaya kita semua bisa melahirkan generasi yang sehat," tegas Evy.

Prosedur ini juga berlaku kepada perempuan yang diketahui positif mengidap HIV-AIDS dan ingin hamil.

(Ruchita Permatasari, Caleg Muda dari Partai Golkar Ingin Perjuangkan Pendidikan dan Perempuan)

(Terjerat Penipuan Rp 12 M, Angela Lee Sebut Bebas dari Penjara & Akan Tanggung Jawab Bayar Hutangnya)

1 Desember merupakan peringatan Hari AIDS Sedunia. Kabupaten Jember termasuk daerah merah untuk kasus HIV-AIDS di Jawa Timur.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Jember dari tahun 2004 hingga September 2018, terdapat 4.018 kasus HIV-AIDS di Jember.

Jumlah ODHA baru di tahun 2018 sebanyak 506 kasus, dengan jumlah kasus AIDS-nya sebanyak 150, dan tidak ada kasus kematian.

Sementara itu di Klinik VCT RSD dr Soebandi Jember, jumlah kunjungan ODHA yang menjalani rawat jalan dari Januari hingga Oktober 2018 sebanyak 5.729 orang.

Reporter: SURYA.CO.ID/Sri Wahyunik

(Gading Digugat Gisel, Curhat Soal Pengasuhan Gempi Pada Sang Ayah, Ini Saran Roy Marten)

(Update Terbakarnya KM Gerbang Samudra I, 1 Nahkoda dan 2 Taruna Hilang Masih dalam Pencarian)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved