Tim Ahli Kemendikbud Kaji Cagar Budaya Nasional di Banyuwangi
Tim Ahli Cagar Budaya Nasional (TACBN) berkunjung ke Banyuwangi. Mereka melakukan kajian terhadap sejumlah peninggalan cagar budaya yang ada di Banyuw
Penulis: Haorrahman | Editor: Yoni Iskandar
Abdullah Azwar Anas menambahkan, untuk melestarikan kebudayan lokal, Banyuwangi telah melakukan berbagai upaya. Salah satunya, memberikan sentuhan kebudayaan lokal pada setiap bangunan, termasuk hotel.
• Ditanya Andhika Pratama Soal Isu Makan Teman, Syahrini Menjawab: Oh, Ngaku-ngaku Jadi Teman Kali
“Ini kami wajibkan agar setiap bangunan bisa mendokumentasikan kekhasan lokal Banyuwangi. Setiap bangunan baru, tidak akan kami keluarkan IMB nya jika dalam arsitekturnya tidak ada unsur kebudayaan lokal. Maka, semua hotel di Banyuwangi sekarang sudah mengaplikasikan ornamen lokal seperti arsitektur yang harus khas lokal, mengaplikasin motif klasik batik di ornamen hotel,” ujar Abdullah Azwar Anas.
Tak hanya itu, Banyuwangi juga konsisten melestarikan budaya dan kearifan lokal yang tumbuh dalam masyarakat. Dalam deretan Banyuwangi Festival yang digelar sepanjang tahun, sebagian di antaranya adalah event budaya.
“Banyuwangi punya tradisi kebo-keboan, barong ider bumi, seblang, hingga tari Gandrung yang konsisten kami angkat dalam festival. Karena bagi kami, Banyuwangi boleh maju dan terus berkembang, tapi budaya Banyuwangi tidak boleh terpinggirkan,” pungkas Anas. (haorrahman/TribunJatim)