Koridor Co-Workingspace Dipenuhi Anak Muda, Tujuan Tri Rismaharini Pancing Wirausaha Mulai Tampak
Gelaran Start Up Nation Summit 2018 di Surabaya memang sudah berlalu. Namun semangat Arek-arek Suroboyo untuk membuat start up tidak mengendor
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Ia pun mengaku terbuka pikirannya dan tak lagi berpikir sempit untuk takut gagal dalam membangun karya.
Mutia mengatakan terpacu semangatnya untuk membuat sebuah aplikasi dengan modal ilmu sistem informatika yang ia miliki.
Lulusan salah satu kampus swasta di Jawa Tengah ini yakin bahwa apa yang ia bangun saat ini akan menjadi besar dan sukses.
(Perpisahan dengan Fans, Lee Changsub BTOB akan Gelar Konser Solo Terakhir sebelum Wajib Militer)
(Tampil di Festival Sastra Madura, Komunitas Kesenian Alas Amper Ingin Merangkul Masyarakat Sampang)
"Dan di sini, sangat terbangun suasana kerjanya. Apalagi ada coaching juga, terdorong jadinya meski aku sekarang juga masih bekerja di salah satu lembaga konsultan," katanya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, gelaran Start Up Nations Summit memang sengaja ia perjuangkan agar bisa diselenggarakan di Kota Surabaya.
Ia mengatakan ingin memberikan efek kejut pada anak-anak muda Surabaya bahwa dunia sudah berubah.
Bahwa saat ini sudah bukan zamannya untuk menenteng map dan keliling mencari pekerjaan. Melainkan sudah memasuki era menciptakan lapangan pekerjaan.
Risma mengatakan anak muda Surabaya harus memanfaatkannya untuk bisa menimba ilmu sebanyak-banyaknya dari para pelaku start up sukses di dunia.
"Surabaya ditunjuk menjadi tempat start up nation summit dengan perjuangan yang panjang. Mengapa saya berjuang karena saya ingin membangunkan anak-anak muda Surabaya bahwa dunia sekarang sudah berubah," kata Risma.
Tindak lajut dari Start Up Nations Summit dikatakan Risma saat ini terus berjalan.
Gedung co-workingspace yang ada di Koridor, lantai tiga Gedung Siola itu kini semakin aktif diisi dengan banyak kegiatan untuk memberikan dukungan pada pelaku start up.
(Ucapan Terima Kasih Jokowi Kepada Media Meski Sering Dikritik Pedas)
Setiap akhir pekan, selalu ada kegiatan coaching, atau mentoring bersama pelaku usaha yang sudah sukses.
Tokoh pelaku usaha sukses dari Jakarta juga tak jarang dihadirkan untuk sharing dengan anak-anak muda pelaku start up di Surabaya.
"Ada begitu banyak sekmen yang bisa dikerjakan untuk merintis usaha atau start up. Mulai manusia lahir sampai mati, itu adalah sekmen, itu adalah pasar. Mulai baju, makanan, dan keperluan yang lain, jangan takut memulai, itu kuncinya," kata Risma.
Selain itu, Pemerintah Kota Surabaya juga cukup memberikan ruang bagi pelaku start up untuk mendapatkan kemudahan. Dari segi perizinan usaha, misalnya. Semua di Surabaya gratis, bahkan dibantu menguruskan oleh Pemkot. Seperti izin usaha ruang tangga, izin merk, dan pengurusan perizinan rintisan usaha yang lain.