Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gedung Grahadi Surabaya Dibakar

Ungkapan Sedih Khofifah Atas Terbakarnya Gedung Grahadi Surabaya: Tak Bisa Kembali Seperti Semula

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku dirinya menjadi orang yang paling sedih atas terbakarnya Gedung Grahadi Surabaya

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Ndaru Wijayanto
HUMAS PEMPROV JATIM
GEDUNG GRAHADI - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau Gedung Negara Grahadi sisi barat yang habis terbakar akibat aksi demonstrasi, Selasa (2/9/2025) siang. Khofifah sebut sudah kantongi basis arsitektur bangunan Grahadi untuk bekal perbaikan, namun untuk relief tak jamin bisa sama seperti aslinya. 

Poin penting:

  • Gubernur Khofifah menyatakan dirinya paling sedih atas insiden pembakaran Gedung Negara Grahadi, yang merupakan bangunan cagar budaya bersejarah dan tak ternilai
  • Khofifah menegaskan pentingnya menyampaikan pendapat secara tertib dan etis. Ia menyayangkan penggunaan kekerasan seperti bom molotov dalam unjuk rasa
  • Pemprov Jatim akan memperbaiki Gedung Grahadi setelah penyelidikan polisi selesai. Mereka sudah menemukan referensi arsitektur asli dari arsip perpustakaan

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku dirinya menjadi orang yang paling sedih atas aksi demonstrasi yang mengakibatkan terbakarnya Gedung Negara Grahadi akhir pekan lalu. 

Ia mengaku sangat sedih dan prihatin lantaran Gedung Grahadi yang dibakar massa adalah gedung cagar budaya yang tak ternilai. Diperbaiki pun tak menjamin akan persis sama seperti semula. 

“Saya mungkin menjadi orang yang paling sedih terhadap pembakaran cagar budaya di Grahadi,” kata Khofifah usai acara apel dan doa bersama di Mapolda Jawa Timur, Selasa (2/9/2025) pagi. 

“Saya rasa kita semua sedih. Ini merupakan anarkisme yang muncul dari rangkaian aksi beberapa hari yang yang lalu. Silahkan menyampaikan pendapat, silahkan menyampaikan pikiran, silahkan menyampaikan rekomendasi, tapi lakukan dengan baik,” imbuh Khofifah. 

TINJAU BERSAMA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau kondisi Gedung Negara Grahadi usai dibakar massa pandemo, Minggu (31/8/2025).  Bersama Wagub, Khofifah juga melakukan koordinasi intens di depan ruang utama Grahadi.
TINJAU BERSAMA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau kondisi Gedung Negara Grahadi usai dibakar massa pandemo, Minggu (31/8/2025).  Bersama Wagub, Khofifah juga melakukan koordinasi intens di depan ruang utama Grahadi. (TribunJatim.com/Fatimatuz Zahroh)

Ia menyebutkan setiap hari Kamis, di depan Gedung Negara Grahadi selalu ada aksi rutin yang disampaikan oleh sejumlah kelompok masyarakat. Dan itu dilakukan dengan tertib dan tidak dilarang ataupun dihalang-halangi. 

Namun, dalam aksi kemarin dikatakan Khofifah adalah bentuk penyampaikan pendapat yang kurang baik, bahkan sampai melakukan pembakaran pada bangunan cagar budaya dengan menggunakan molotov.

Baca juga: Momen Sedih Wagub Emil Lihat Ruang Kerjanya Hangus Terbakar Pasca Kericuhan di Grahadi Surabaya

Baca juga: BREAKING NEWS: Surabaya Mencekam, Gedung Grahadi Dibakar Massa

Terkait perbaikan Gedung Negara Grahadi yang terbakar dan rusak, ditegaskan Khofifah bahwa hal tersebut akan dilakukan setelah proses penyelidikan oleh tim kepolisian selesai dilakukan.

Dan pihak Pemprov Jawa Timur juga sudah mendapatkan acuan untuk perbaikan gedung Grahadi sesuai dengan arsitektur aslinya. Akan tetapi menurutnya perbaikan nantinya cukup sulit untuk membuat sama persis dengan aslinya. 

“Alhamdulillah dua hari yang lalu kita sudah menemukan basis arsitekturnya. Kita dapat dari arsip perpustakaan Jawa timur. Untuk bangunannya bisa diperbaiki tapi relief dinding memang tidak bisa dijamin sama dengan aslinya,” tandas Khofifah.

TINJAU GRAHADI - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak meninjau langsung ruang kerjanya yang terbakar akibat kericuhan di sisi barat Gedung Negara Grahadi, Senin (1/9/2025). Di lokasi, Emil melihat sisa sisa ruang kerjanya yang habis dilahap si jago merah.
TINJAU GRAHADI - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak meninjau langsung ruang kerjanya yang terbakar akibat kericuhan di sisi barat Gedung Negara Grahadi, Senin (1/9/2025). Di lokasi, Emil melihat sisa sisa ruang kerjanya yang habis dilahap si jago merah. (TRIBUNJATIM.COM/Fatimatuz Zahroh)

“Tapi bahwa seandainnya itu semakin replikasi kita sudah menemukan basis acuan arsitekturnya. Tapi bahwa bisa seperti semula itu tidak mudah karena bagaimana arsitektur yang menghiasi sisi sisi dinding dan seterusnya itu sangat khas,” tandasnya. 

Pihaknya berharap ke depan kualitas demokrasi Jawa Timur bisa meningkat dengan cara beretika, tertib dan tak mencederai masyarakat yang lain. Tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum.

“Mahasiswa sudah memastikan itu bukan mereka, pun begitu juga ojol. Mereka memastikan bahwa itu bukan bagian dari mereka. Tapi yang menyusupi sebetulnya mereka yang berkeinginan ada hal lain maka kita harus waspada,” pungkas Khofifah. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved