'Saatnya Camilan Produk UMKM Surabaya Diwajibkan Ada di Tiap Tingkat Institusi Pemerintah'
Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Agustin Poliana menjadi semakin yakin bahwa pelaku UMKM Surabaya akan makin berkembang bila diberi ruang.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Pihat birokrat harus bangga dengan produk asli Kampung.
Pemkot Surabaya sebenarnya sudah memulai dengan memasukkan makanan khas seperti Semanggi menjadi menu wajib di balai kota.
(Masuk Bursa Pilwali 2020, Anwar Sadad Ingin Jadikan Surabaya Kota Santri Modern Yang Open Minded)
(Selalu Menutup Ventilasi Rumah Ketika Musim Hujan? Waspadai Dampaknya)
"Namun saya melihat gerakan bangga produk lokal itu hanya mentereng di balai kota. Tidak untuk tingkat kelurahan dan kecamatan. Saatnya produk warga menjadi menu utama setiap instansi Pemerintah," kata Titin.
Saat ini ratusan pelaku UMKM dengan kreativitasnya condong membuat produk olahan makanan.
Selain memenuhi kebutuhan pasar, kini juga harus dorong mereka melek teknologi. Era digitalisasi sangat memberi pengaruh luar biasa pada perkembangan UMKM.
Produk yang laik dengan kuwalitas terjaga akan mendapat tempat di marketplace atau pasar online.
"Eranya adalah online. Pemkot sebaiknya membekali pelaku UMKM pada sisi pemanfaatan digitalisasi ini," kata Titin.
Reporter: Surya/Nuraini Faiq
(Warga Desa Pakusari Jember Punya Alat Canggih Pendeteksi Angin Puting Beliung)
(Karna Su Sayang Teratas, Ini 5 Lagu Paling Sering Dicari di Google Indonesia Sepanjang Tahun 2018)