Kisah Paul Phua, Raja Judi dari Kalimantan yang Jadi Buruan FBI karena Dianggap Meresahkan Amerika
Mengenal Paul Phua, raja judi dari Kalimantan yang menjadi buronan FBI karena dianggap mengkhawatirkan.
Mengenal Paul Phua, raja judi dari Kalimantan yang menjadi buronan FBI karena dianggap mengkhawatirkan.
TRIBUNJATIM.COM - Di dunia ini ada seorang raja judi yang berasal dari Pulau Kalimantan bernama Paul Phua.
Meski berasal dari Kalimantan, Paul Phua bukan orang Indonesia, melainkan Malaysia.
Paul Phua disebut sebagai salah satu bandar taruhan terbesar di dunia, dan selama bertahun-tahun ia telah memberikan pengaruh besar pada perjudian dunia.
• Jackie Chan di Balik Kelucuannya, Ada Kisah Kelam: Rumah Judi, Kode Wanita Sewaan hingga Sakiti Anak
Melansir dari ESPN, Paul Phua adalah sosok yang sederhana selama berkecimpung di dunia judi, ia telah mendirikan kerajaan perjudian di Hong Kong, Las Vegas, London, dan Melbourne.
Awal mulanya Paul Phua hanyalah seorang pekerja kontruksi.
Namun, ketika Paul Phua hidup dengan perjudian kecil di Kuala Lumpur, ia menemukan lingkungan yang menguntungkan.
Dikatakan, Paul Phua telah menghasilkan kekayaan sebesar 400 juta dolar AS (sekitar Rp6 triliun).
• Ajang Miss Universe 2018 Diwarnai Bullying Sesama Peserta, Aksi Miss Amerika Serikat Dikecam
Awalnya, Paul Phua hanyalah seorang operator jamuan makan VIP di Macau.
Pada 2006, Paul Phua bekerja dengan Steve Wynn dan membuka Whynn Macau, ia memperluas bisnis tersebut dan menjadi pemain poker.
Pada 2010, permainan judi Las Vegas mulai bergerak ke Macau, pemain seperti Tom Dwan, Phil Ivey, Chau Giang, Patrik Antonius, dan John Juanda, pun pindah ke sana.
Pada 2011, pemain poker profesional lainnya telah bergabung di Macau.

Paul Phua juga ikut bermain pada pertandingan ini pada tahun 2012.
Phua memasuki World Series of Poker 2012 sebesar 1.000.000 dolar AS (sekitar Rp15 miliar) Big One untuk satu acara Drop.
Pada 2012, Paul Phua memenangkan Aspers 100 ribu poundsterling (sekitar Rp1,9 miliar) High Roller.
Di London setelah mengalahkan Richard Yong, Paul Phua mendapatkan uang terbesarnya, sebesar sekitar Rp24 miliar.
Selama pertandingan uang tunai di Milies Aussie 2014, Paul Phua terlibat dalam pot senilai 991 ribu dolar AS (sekitar Rp15 milliar) melawan sesama pemain poker Macau, Lo Shing Fung.
• Masih Ingat Gadis Cilik di Titanic Ini? 21 Tahun Berlalu, Begini Nasib Artis Pemerannya Sekarang
Namun pada 2014 dirinya menjadi salah satu buruan FBI karena sepak terjangnya yang membahayakan.
Pada 5 Agustus 2014, Paul Phua berada di podium ruang sidang, saat dirinya diadili.
Paul Phua diadili Departemen Kehakiman karena ia bersama tujuh orang lainnya, menjalankan perusahaan ilegal dalam taruhan Piala Dunia tahun 2014.
Tapi sama seriusnya dengan melanggar hukum game AS, kasus Paul Phua lebih dari sekadar taruhan dalam pertandingan sepak bola.
• Dulu Kerja Jadi Pembantu Rumah Tangga, Wanita Ini Kini adalah Ratu Kecantikan Miss International
Pasalnya aktivitas Paul Phua merupakan indikasi meningkatnya kekhawatiran pemerintah AS tentang bagaimana, dan dari mana, uang mengalir ke Las Vegas, dan sistem keuangan AS.
Namun, setelah penangkapan tersebut, Paul Phua tidak benar-benar diadili karena FBI mengumpulkan bukti tanpa memperhatikan perlindungan konstitusi Paul Phua.
Dengan kata lain mereka tidak memiliki surat perintah untuk menangkap Paul Phua, alhasil ia berhasil membuktikan ketidakbersalahannya.
Namun, dalam keterangan lain ada campur tangan pemerintah yang membuatnya bisa lolos dari jerat hukum.
• Viral Bocah Nyanyi Lagu Makan Daging Anjing dengan Sayur Kol, Ini Pencipta dan Fakta di Baliknya
Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Kisah Dewa Judi dari Pulau Kalimantan yang Diburu FBI karena Membuat Pemerintah AS Khawatir.