Geram, Wali Kota Malang Sutiaji Potong Puluhan Kabel Fiber yang Semrawut di Pinggir Jalan
Wali Kota Malang, Sutiaji turun langsung menata semrawutnya kabel fiber optik yang melintang sepanjang Jalan Borobudur hingga Jalan Soekarno-Hatta.
Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Wali Kota Malang, Sutiaji turun langsung menata semrawutnya kabel fiber optik yang melintang sepanjang Jalan Borobudur hingga Jalan Soekarno-Hatta Malang, Rabu (19/12/2018).
Didampingi Sekretaris Kota Malang, Wasto, Sutiaji memotong puluhan kabel yang menggantung tidak rapi.
Penertiban itu dilakukan setelah banyak aduan masyarakat sekitar yang masuk ke Pemkot Malang.
Sutiaji juga mengajak sejumlah petugas provider yang memiliki kabel fiber menggantung di sepanjang jalan.
• Percantik Taman di Kepanjen, DPKPCK Kabupaten Malang Siapkan dana Rp 200 Juta
• Ini Sederet Syarat Jadi Pelatih Arema FC Musim 2019, Satu di Antaranya Mengerti Karakter Singo Edan
Sutiaji terlihat sempat geram ketika ia melihat ada tiang yang tidak jelas kepemilikannya di dekat Masjid Sabilillah, Kota Malang, termasuk keberadaan kabel yang tidak teratur.
“Ini punya siapa, kalau tidak ada yang mengaku dipotong saja,” kata Sutiaji, Rabu (19/12/2018).

Ada beberapa kabel yang tidak jelas kepemilikannya.
Oleh Sutiaji, kabel itu langsung dipotong.
Bahkan ada kabel yang sudah tidak berfungsi namun masih menggantung di jalan.
• Wajah Baru Pasar Klojen Malang, Dulu Kumuh sekarang Penuh Warna, Pedagang sampai Tak Ingin Pulang
• Bursa Transfer Liga 1, Alami Kendala, Arema FC Terancam Batal Datangkan Gelandang Asia Musim Depan
Sutiaji langsung menarik kabel tersebut.
Sutiaji juga memotong tali yang banyak melilit di sebuah tiang.
Bahkan Sutiaji harus dibantu oleh petugas dengan menggunakan kapak agar pemotongan tali bisa dilakukan dengan cepat.
Menurut Sutiaji, azas kepatutan menjadi dasar pemotongan kabel-kabel.
• Jelang Natal dan Tahun Baru, Sejumlah Kebutuhan Pokok di Kota Malang Naik, Sutiaji Sebut Masih Wajar
• Bermodal Rp 25 Ribu dan Ketekunan, Pria di Kota Batu Ini Sukses Budidaya Bunga Anggrek
Kabel-kabel fiber optik yang menggantug di sepanjang jalan sudah sangat mengganggu keindahan Kota Malang.
Untuk mengatasi agar keberadaan kabel fiber tidak menggung pemandangan kota, Sutiaji berencana akan membuat Perwali.
Perwali itu akan menjadi panduan agar pemasangan kabel tidak mengganggu keindahan kota.
"Saya akan perintahkan OPD terkait untuk menyusun draft Peraturan Wali Kota terkait penataan ini, karena dengan adanya Peraturan Wali Kota, maka akan ada regulasi yang mengatur hal tersebut," ujarnya lagi.
• Dapat Akreditasi A, Perpustakaan Unmer Malang Berbagi Ilmu Kelola Perpustakaan
Selain merusak keindahan kota, keberadaan kabel juga mengganggu keselamatan para pengguna jalan.
Peringatan keras juga dilayangkan Sutiaji kepada para provider agar segera menertibkan kabel-kabel yang tidak lagi digunakan di wilayah Kota Malang.
"Ke depan, saya berharap para provider juga turut memperhatikan masalah ini, karena kabel-kabel yang ada tersebut milik mereka, sehingga mereka juga punya tanggung jawab yang besar untuk membenahi penataannya," tambah Sutiaji.
Koordinator LinkNet Malang, Catur Sujarno menjelaskan banyak kabel kecil yang dipotong.
• Jalan Gubeng Surabaya Ambles, Ahli Geoteknologi: Mestinya Dipasang Namanya Instrumen Geoteknik
Kabel-kabel yang dipotong tersebut adalah milik sejumlan provider, termasuk milik LinkNet.
Katanya, sebelum ada pemasangan, pihak yang akan memasang melakukan koordinasi dengan Pemkot Malang terlebih dahulu.
Setelah itu, keluar izin dan bisa memasang.
“Prosedur pemasangan kabel biasanya harus melibatkan Pemkot. Ya, koordinasinya dengan Pemkot Malang. Ini pasang tiang di sini harusnya ada izinnya dulu,” ujarnya.
• Kontraknya Tak Diperpanjang Arema, Inilah Syarat Milan Petrovic Bisa Kembali Latih Singo Edan
• Permudah Masyarakat Bayar Pajak, Pemkab Malang Tanda Tangani Nota Kesepahaman dengan BNI
Wawan, salah seorang warga sekitar mengaku merasa tidak nyaman melihat banyaknya kabel yang melintang tidak teratur.
Kondisi itu menurutnya sangat tidak enak dipandang.
“Apalagi awal-awal dahulu, banyak sekali kabel yang menggantung, bahkan sampai menyentuh tanah,” terangnya.
Mengomentari pentertiban itu, Wawan berharap tidak hanya dilakukan sekali saja. Pasalnya, penertiban tidak hanya cukup dilakukan sekali, butuh berulang kali agar kondisi betul-betul teratur. (Benni Indo)