Prahara DPRD Kota Malang
Sidang Vonis Enam Mantan Anggota DPRD Kota Malang, Sulik dan Bambang Sumarto Mengaku Pikir-pikir
Sidang dengan agenda putusan 18 terdakwa mantan anggota DPRD Kota Malang digelar di Ruang Cakra Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Surabaya.
Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sidang dengan agenda putusan 18 terdakwa mantan anggota DPRD Kota Malang digelar di Ruang Cakra Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya, Rabu (19/12/2018).
Ada tiga sesi sidang yang digelar.
Pada sesi pertama, ada enam terdakwa yang menjalani sidang.]
Mereka adalah Sulik Sulistyowati, Abdul Hakim, Bambang Sumarto, Imam Fauzi, Syaiful Rusdi, dan Tri Yudiani.
• Sidang Vonis 6 Mantan Anggota DPRD Kota Malang, Hak-hak Politik Terdakwa Dicabut selama Tiga Tahun
• Ini Sederet Syarat Jadi Pelatih Arema FC Musim 2019, Satu di Antaranya Mengerti Karakter Singo Edan
Ketua Majelis Hakim, Cokorda Gede Arthana memimpin jalannya sidang tersebut.
Tepat pukul 14.10 WIB, hakim mulai membacakan amar putusannya.
"Mengadili, para terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi, menerima uang gratifikasi APBD-P," ujar Cokorda Gede Arthana, Rabu (19/12/2018).
Hakim kemudian menetapkan dua terdakwa untuk segera mengembalikan uang gratifikasi yang diterima.
• Sidang Vonis Mantan Anggota DPRD Kota Malang, Sulik dan Bambang Sumarto Diputus 4 Tahun 8 Bulan
• Bursa Transfer Liga 1, Alami Kendala, Arema FC Terancam Batal Datangkan Gelandang Asia Musim Depan
Kedua terdakwa itu adalah Sulik Sulistyowati dan Bambang Sumarto.
Sedangkan, untuk terdakwa lain, yakni Abdul Hakim, Imam Fauzi, Syaiful Rusdi, dan Tri Yudiani dikatakan hakim telah mengembalikan uang beserta uang pengganti.
"Terdakwa Sulik Sulistyowati dan Bambang Sumarto diharuskan mengembalikan seluruh uang yang dikorupsinya dan diberi waktu satu bulan, bila tak dibayar, harta akan disita. Bila tak mencukupi, maka diganti dengan pidana tiga bulan," lanjutnya.
Dalam sidang tersebut, hakim memvonis Sulik Sulistyowati dengan pidana empat tahun delapan bulan penjara, dan denda Rp 200 juta subsider satu bulan pidana.
• Anggota DPRD Jatim Tolak Gunakan APBD untuk Pemulihan Jalan Gubeng Surabaya yang Ambles
Abdul Hakim diputus penjara empat tahun dua bulan dan denda Rp 200 juta subsider satu bulan pidana.
Sementara Bambang Sumarto divonis pidana penjara empat tahun delapan bulan dan denda Rp 200 juta subsider satu bulan pidana.
Imam Fauzi diputus pidana penjara empat tahun satu bulan dan denda Rp 200 juta subsider satu bulan.
Kemudian Syaiful Rusdi divonis empat tahun satu bulan dan denda Rp 200 juta subsider satu bulan.
• Jalan Gubeng Surabaya Ambles, DPRD Jatim Nilai Pengawasan Pembangunan Pemda Lemah
• Changsub BTOB Curhat Sering Dibully Sungjae, Intip Tingkah Lucunya untuk Hentikan Ejekan Dongsaeng
Terakhir, terdakwa Tri Yudiani dengan putusan empat tahun dua bulan penjara dan denda Rp 200 juta subsider pidana kurungan satu bulan.
Dalam fakta persidangan, Sulik Sulistyowati dan Bambang Sumarto mengaku pikir-pikir dengan vonis yang dijatuhkan hakim.
Sedangkan, empat terdakwa lain mengaku menerima vonis itu, begitu pula dengan Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi.
• Kota Batu Raih Penghargaan APE 2018, Dewanti Pastikan Tidak Ada Kesetaraan Gender di Batu
• TPID Kota Madiun Pastikan Harga Kebutuhan Pokok Stabil selama Natal dan Tahun Baru 2019
"Saya pikir-pikir dengan putusan yang dijatuhkan yang mulia," jawab Sulik Sulistyowati dan Bambang Sumarto bergantian.
Dalam pemberitaan sebelumnya, seluruh terdakwa diduga turut menerima suap terkait pembahasan APBD-P tahun 2015.
Kasus itu menjerat 18 anggota DPRD Kota Malang periode 2014-2019 dan mereka ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
• 5 Tempat Wisata di Jawa Timur yang Bisa Jadi Pilihan Habiskan Waktu Libur, Pantai sampai Kawah Ada!
• Geram, Wali Kota Malang Sutiaji Potong Puluhan Kabel Fiber yang Semrawut di Pinggir Jalan
Semua nama anggota DPRD Malang yang disebutkan KPK diduga menerima suap dari Wali Kota Malang nonaktif, Mochammad Anton terkait pembahasan APBD-P 2015 dengan nominal total yang yang dibagikan Anton mencapai Rp 600 juta.
Uang tersebut diduga merupakan bagian dari Rp 700 juta yang diterima eks Ketua DPRD Kota Malang, Muhammad Arief Wicaksono dimana ia terlebih dulu diproses KPK.