Pameran Lukisan Peringatan Hari Ibu Surabaya, Pelukis Termuda Gambar Adiknya yang Autis
Peringatan Hari Ibu, 22 Desember 2018 memang sudah berlalu. Namun tak ada salahnya jika setiap hari mengingat kembali peran ibu dalam sebuah keluarga.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Peringatan Hari Ibu, 22 Desember 2018 memang sudah berlalu. Namun tak ada salahnya jika setiap hari mengingat kembali peran ibu dalam sebuah keluarga.
Pesan inilah yang ingin Ikatan Wanita Pelukis Indonesia (IWPI) sampaikan lewat pameran lukisan bertajuk Anugerah Terindah.
Pameran yang berlangsung sejak 22 Desember hingga 28 Desember 2018 di Galeri Prabangkara Jalan Genteng Kali no 85 ini, menampilkan 50an karya lukis.
Karya-karya yang dipajang merupakan hasil kontemplasi 34 pelukis perempuan anggota IWPI dalam menggambarkan sosok 'ibu'.
(Berkebaya Kuning, Yuni Shara Mengucapkan Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan)
Satu dari puluhan lukisan itu, terselip karya Avy Salma Nabila.
Perempuan 18 tahun ini baru saja menjadi mahasiswa di STKW jurusan Seni Rupa, sekaligus pelukis termuda dalam pameran kali ini.
Wanita yang akrab disapa Avy ini menampilkan karya berjudul Story of The Wonderland. Avy melukis sosok sang adik, Khalila Audia (10) yang punya dunianya sendiri.
Khalila, adik Avy diketahui mengidap autis sejak dia diketahui terlambat dalam kemampuan berbicara.
"Aku sangat menyayangi dia, Khalila selalu punya dunianya sendiri tapi kami satu keluarga bisa saling paham karena mewarna dan melukis. Khalila sangat suka mewarna, dia sering meminta aku, ibu, atau ayah menggambar kartun kesukaannya Peppa Pig, seperti yang aku lukis di sini," cerita Avy, sambil menunjuk lukisannya saat berkunjung ke lokasi pameran, Selasa (25/12/2018).
Kondisi Khalila ternyata membuat keluarga saling mengerti. Avy belajar dari sang ibu, bagaimana dia harus bersabar dengan adiknya itu.
(Libur Natal dan Tahun Baru, Penumpang Suroboyo Bus Didominasi Masyarakat Luar Kota dan Luar Pulau)
"Ibu sangat sabar menghadapi Khalila. Kami sekeluarga tahu bahwa ibu memberikan perhatian lebih pada Khalila, tapi kami memahami itu. Kami sudah saling mengerti. Saling mengerti membuat keluarga kita semakin penuh kasih sayang," tambah Avy yang melukis metode dekoratif di atas kanvas dengan cat akrilik ini.
Eskistensi
Avy adalah satu dari puluhan pelukis yang berusaha menggambarkan peran ibu dalam sebuah keluarga.
Esti S Ardian, Ketua Pameran sekaligus Ketua IWPI Cabang Jawa Timur menyampaikan melukiskan ibu dalam sebuah karya memang tak pernah ada habisnya.
Buktinya 50an lukisan tidak ada yang sama satu pun, dalam menggambarkannya sosok ibu dalam kehidupan.