Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Rumah Politik Jatim

HUT ke-46 PPP, Kubu Humphrey Djemat akan Turun ke Madura Kampanyekan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno

PPP di bawah kepemimpinan Humphrey Djemat terus berkomitmen untuk mengawal pemenangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto didampingi Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bersama pimpinan Parpol pendukung saat memberikan keterangan pers seusai mendeklarasikan dirinya ikut pada Pilpres 2019 di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (9/8/2018) malam. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYAPartai Persatuan Pembangunan (PPP) di bawah kepemimpinan Humphrey Djemat terus berkomitmen untuk mengawal pemenangan Calon Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Bahkan, pada pertengahan bulan ini, Humphrey Djemat akan kembali ke Jawa Timur untuk melanjutkan kampanye Prabowo-Sandi.

”Rencananya, Pak Humphrey Djemat akan kembali ke Jatim. Beliau rencananya akan berkunjung ke sejumlah kiai di Madura,” kata Ketua DPW PPP Jatim versi Humphrey Djemat, KH M Ikrom Hasan kepada Surya.co.id (TribunJatim.com Network) di Surabaya, Sabtu (5/1/2019).

Tugas Besar PPP di Harlah ke-46, Menangkan Jokowi-Ma’ruf Amin di Tengah Konflik Dualisme

Menurutnya, agenda pemenangan Prabowo-Sandi di Pemilu 2019 menjadi salah satu resolusi sekaligus target yang harus dicapai oleh PPP di usia yang ke-46.

”Kami sudah mendukung Pak Prabowo, sehingga harus terus menggerakkan. Kami akan terus akrif untuk mendukung Pak Prabowo,” tegas Ikrom.

Selain memenangkan Pilpres, pihaknya juga menargetkan partai berlambang Kabah ini bisa lolos parliamentary threshold atau ambang batas parlemen yang mencapai empat persen.

”Ke depan kami tidak ingin PPP tinggal nama atau tenggelam. Oleh karena itu, kami berharap parliamentary threshold ini bisa terpenuhi,” katanya.

Blackpool Vs Arsenal, The Gunners Tanpa Kesulitan Bungkam Tuan Rumah 3-0

Pihaknya berharap kepada kader PPP untuk berjuang keras di pesta demokrasi kali ini.

”Mereka merasa lebih dekat dengan penguasa sehingga merasa kuat. Padahal, di beberapa survei, PPP saat ini tidak sampai tiga persen,” ungkap Ikrom.

”Sehingga, PPP memang terancam akan tinggal nama. Susah bagi kawan-kawan yang di bawah ini,” imbuhnya.

Oleh karenanya, meskipun pihaknya berbeda kubu dengan kepengurusan PPP di bawah kepemimpinan M Romahurmuziy (Romi) yang kini diakui oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), pihaknya tetap berkomitmen mendukung PPP.  

38 Truk Bantuan untuk Korban Tsunami Banten-Lampung, Nasdem Jatim Jadi Fasilitator Sumbangan Warga

”Konflik kami hanya bersama pengurusnya saja. Kalau dengan PPP, kami rasa jangan sampai (konflik),” tandasnya.

”Sebab, hanya PPP yang menjadi satu-satunya partai yang merepresentasikan Islam. Kami tetap mendukung, jangan sampai PPP tenggelam,” tegasnya kembali.

Pihaknya tak memungkiri bahwa sulit untuk mengakhiri konflik antara pihaknya dengan kubu M Romahurmuziy.

”Sebab, Romi seperti itu. Akhirnya, saya ngomong ke arus bawah supaya tidak terlibat dalam konflik. Sehingga, seharusnya persoalan ini dipisah, antara kepentingan kepengurusan dan Pileg,” ujarnya.

Terbuat dari Eternit, Rest area di Tol Solo-Semarang akan segera Dibongkar

Bantuan Warga Jatim Pada Korban Tsunami Banten-Lampung Lewat Tol, Gus Choi Puji Kinerja Jokowi

”Soal PPP akan tetap kami dukung. Akhirnya, masyarakat akan tahu. Mana PPP yang berjuang untuk umat atau PPP yang dijual untuk kepentingan kelompok tertentu,” pungkasnya.

Sebelumnya, Sekretaris DPW PPP Jatim kubu M Romahurmuziy, Norman Zein Nahdi menegaskan, memenangkan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin menjadi satu di antara agenda utama partainya.

”Untuk Pilpres bukan lagi gas pol rem pol, tapi hanya gas pol,” kata Norman kepada Surya.co.id (TribunJatim.com Network) ketika dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu (5/1/2019).

Terkait masalah dualisme, pihaknya optimistis bahwa hal itu tak berpengaruh banyak.

Ikatan Alumni ITS Surabaya Ikut Bantah Dukung Prabowo-Sandiaga, Urusan Politik itu Hak Pribadi

Selalu Disawer Saat Safari Politik, Sandiaga Uno: Ini Politik Zaman Now, Bukan Zaman Old

Sekalipun, ada beberapa konstituennya di akar rumput yang mengkhawatirkan konflik berkepanjangan tersebut.

”Sempat ada yang bertanya, namun tidak banyak. Mayoritas kader PPP solid membantu pemenangan di Pilpres,” katanya.

Ia lantas menyindir figur Humphrey Djemat yang ditunjuk menjadi Ketua Umum versi Muktamar Jakarta.

Ia lantas membandingkan dengan M Romahurmuziy yang dinilai lebih laik memimpin partai bernafas religius-Islam ini.

”Mas Romy gandengannya dengan PPP jelas. Beliau keturunan cucu dari putra dari M Tolchah Mansoer, pendiri IPNU dan anggota DPR-GR mewakili Partai NU sekaligus cucu Menteri Agama ketujuh KH M Wahib Wahab. Kalau Pak Humprey, siapa?” sindir Norman.

Video Cara Wudhunya Viral, Sandiaga Uno Tanggapi dengan Santai

Survei SSI, Elektabilitas Jokowi - Maruf Amin di Kediri 70 Persen, Pemilih PAN Jadi Sorotan

Oleh karenanya, dia mengatakan banyak pengurus di PPP yang lantas mendukung kepemimpinan Romy.

”Kepengurusan kami diisi oleh orang lama yang sejak awal membesarkan PPP. Kalau kubu sebelah, kami justru tidak kenal karena banyak diisi orang baru,” katanya.

Agar masalah tidak semakin luas, pihaknya mengusulkan kepada DPP untuk memperingatkan kubu Humphrey agar tak lagi menggunakan nama PPP di setiap kegiatanya.

”Kubu mereka tidak laik untuk membawa nama PPP. Kalau mau berkegiatan partai, lebih baik menggunakan nama partai baru,” tegasnya. (Surya/Bobby Constantine)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved