Fakta Viralnya Capres Fiktif 2019 'Nurhadi - Aldo', Komentar Sandiaga Uno hingga Kisah di Baliknya
Fakta-fakta viralnya Nurhadi - Aldo, Capres Fiktif 2019, komentar Sandiaga Uno hingga kisah di baliknya
Fakta-fakta viralnya Nurhadi - Aldo, Capres dan Cawapres Fiktif 2019, komentar Sandiaga Uno hingga kisah di baliknya
TRIBUNJATIM.COM - Baru-baru ini, media sosial diramaikan dengan sosok Nurhadi - Aldo Capres dan Cawapres Fiktif 2019.
Nurhadi - Aldo Capres dan Cawapres Fiktif 2019 menjadi viral dan foto-fotonya beredar luas di media sosial.
Calon presiden fiktif merupakan calon presiden yang tak resmi artinya hanya sebagai 'candaan' saja.
Terkait hal tersebut bahkan Sandiaga Uno turut memberikan komentarnya.
Capres dan cawapres yang mengaku dari nomor urut 10 dengan diusung dari koalisi "Tronjal-Tronjol Maha Asik" tersebut mendadak viral di jagat maya.
• Viral Video Hujan Uang yang Disebut-sebut Terjadi di Probolinggo Ternyata Hoax, Begini Kebenarannya!
Pasangan Capres dan cawapres Fiktif 2019 Nurhadi - Aldo tersebut tentunya cuma sekadar guyonan belaka
Tidak ada maksud buruk atau bahkan harapan untuk memperkeruh suasana.
Capres dan cawapres Fiktif 2019 ini hanyalah "intermezzo" sebagai langkah kecil untuk meredam suasana menjelang Pilpres 2019 yang terus saja memanas di media sosial.
Selain hal tersebut berikut ini fakta-fakta dari pasangan Capres Fiktif Nurhadi - Aldo:
1.Berprofesi Tukang Pijat

Tak seperti tampilan fisiknya di medsos yang begitu berwibawa ala orang berkelas, Nurhadi ternyata berprofesi sebagai tukang pijat refleksi yang mendiami salah satu kios di Pasar Brayung, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Bapak empat anak asal Desa Golantepus RT 6 RW 4, Kecamatan Mejobo, Kudus itu telah 15 tahun berprofesi sebagai tukang pijat.
"Saya malah tidak tahu dan tidak kenal siapa cawapres pasangan saya itu," tutur Nurhadi, Pria kelahiran Kudus, 10 Agustus 1969 kepada Kompas.com (grup TribunJatim.com), Minggu (6/1/2019).
• Ini Identitas Terduga Pria yang Kencani Vanessa Angel, Pengusaha Berinisial R & Usianya 45 Tahun
2. Viral Karena Hasil Imajinatif

Menurut Nurhadi, pasangan capres dan cawapres fiktif 2019 adalah hasil imajinatif seorang warga yang mengaku berasal dari Yogyakarta.
Pada Desember 2018 lalu, seseorang yang mengaku bernama Edwin asal Sleman DIY, menghubunginya via aplikasi messenger.
Dalam obrolan itu, Edwin mengaku sangat mengagumi Nurhadi. Awalnya, beberapa tahun lalu, melalui akun Facebook pribadi, Nurhadi membentuk "Komunitas Angka 10".
"Nah, kemudian ada orang yang mengaku dari Yogyakarta bernama Edwin.
Dia yang mengikuti akun saya itu mengaku ngefans dengan saya.
Apalagi pengikut saya di komunitas angka 10 mencapai puluhan ribu.
Kata dia, unggahan-unggahan saya itu lucu dan menginsiprasi," kata Nurhadi. Dari situlah kemudian capres dan cawapres bayangan, Nurhadi dan Aldo mulai tercipta.
Edwin terus intens berkomunikasi dengan Nurhadi.
• Video Cara Wudhunya Viral, Sandiaga Uno Tanggapi dengan Santai
Saat itu, Edwin meminta izin kepada Nurhadi apakah berkenan jika nama dan wajahnya diviralkan melalui medsos sebagai capres fiktif.
Nurhadi pun mengamini penawaran itu asalkan tidak melanggar hukum dan agama.
Apalagi, mereka sama-sama jengah atas situasi menjelang Pilpres 2019 yang menurut mereka sudah tidak sehat.
Maka, terbentuklah capres dan cawapres fiktif tersebut di medsos hasil karya Edwin yang disebutnya sebagai tim suksesnya.
Capres-cawapres fiktif itu hanya sebatas "dagelan politik" yang berisi sindiran-sindiran dengan politik saling sikut saat ini.
"Saya jawab, kenapa harus saya kok tidak orang lain saja. Kata Edwin sih saya lebih berpotensi tenar karena dikenal banyak pengikutnya. Ya sudah saya setuju dengan syarat dimanfaatkan sebaik mungkin. Sebagai humor politik saja untuk meredam ketegangan suasana Pilpres 2019. Saya enggak mau terjadi keributan hanya karena beda pilihan presiden," ungkap Nurhadi.
3. Sempat Menjadi Trending Twitter
Seruan tagar untuk Nurhadi - Aldo bahkan jadi trending di twitter pada sabtu (5/1/2019) lalu.
Trending tersebut melalui tagar #McQueenYaQueen.
Tepat hingga Sabtu (5/1/2019) lalu pukul 09.00 WIB tagar tersebut telah di isi dengan beribu-ribu cuitan 'dagelan' di dalamnya.
@Devisuciati981 : Mohon dukungan ubtuk teman saya untuk indonesia semakin tronjal tronjol #McQueenYaQueen
@Anak_Sustagen : Nurhadi presidenku Dari rakyat untuk penguasa Tronjal Tronjal maha Asyik #SmackQueenYaQueen #McQueenYaQueen
@TriyaczaGayuh: Yang lain serangan fajarnya pakek kertas beda sama pasangan dildo mereka bagi bagi durian untuk kaum missqueen.
#McQueenYaQueen
@mnoorrahim_ : Ditengah politik dengan polarasi yang tajam + kuatnya narasi cebong-kampret, kita membutuhkan pemimpin yang menghadirkan tawa, juga yang membuat Indonesia lebih tronjal-tronjol lagi. #DildoFor2019 #DildoForTronjalTronjol #McQueenYaQueen
Sedangkan jika mengutip dari akun resmi instagram @nurhadi_aldo sudah di ikuti oleh lebih dari 114 ribu pengikut.
mengutip juga dari instagramnya juga memang nurhadi - aldo ini banyak melakukan candaan.
Candaan mereka seperti "Jika Karl Marx memimpikan tatanan masyarakat tanpa kelas lalu dimana kita akan belajar" dan masih banyak lagi lainnya.
• Sang Kekasih Setia Temani Vanessa Angel, Ingatkan Sembahyang hingga Beri Teguran Faye Nicole
4. Banyak yang Ingin Menjadi Relawan & Timsesnya

Viralnya Capres Nurhadi dan Cawapres Aldo menjadikan banyak sekali yang menjadi relawan dan tentu timsesnya.
Hal ini seperti diketahui banyak juga akun-akun instagram yang menaman dirinya sebagai relawan / timses.
Mulai dari daerah Surakarta, Jawa Timur, Jawa Barat hingga Kalimantan Tengah dan masih banyak lagi lainnya.
• Sindir Prostitusi dan Diingatkan Hati-Hati Ikut Terciduk, Dinar Candy: Amit-amit!
5. Komentar Sandiaga Uno
Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno angkat bicara soal Capres-Cawapres fiktif Nurhadi-Aldo yang ramai di media Sosial.
Menurut Sandiaga munculnya Capres-Cawapres nomor urut 10 yang iusung oleh koalisi Tronjal tronjol Maha Asyik itu merupakan fenomena yang menjadi koreksi bagi pasangan calon presiden-wakil presiden dan para Calon Anggota Legislatif.
"Bagi saya ini fenomena nyata, dan ini koreksi buat kami pasangan calon buat partai politik, buat Caleg-Caleg baik yang ditingkat kabupaten-kota provinsi maupun di DPR RI," kata Sandi di Jalan Jenggala, Kebayoran Baru, Jakarta, Selatan, Minggu, (6/1/2019).
Mengutip dari Tribun Jakarta (grup TribunJatim.com), Sandi menilai fenomena tersebut muncul karena Capres-Cawapres dan Caleg belum bisa menjawab apa yang sebenarnya menjadi keinginan masyarakat.
"Jadi bagi kami ini sebuah koreksi dan sebuah relaita politik modern kita. kalau politik itu engga bisa menjawab apa yang segenap kelompok maayarakat ya akan terjadi fenomena seperti ini," katanya.
Sandiaga mengaku ingin sekali bertemu dengan sosok yang menjadi pasangan calon tersebut. Untuk diketahui dari pasangan Capres-Cawapres fiktif tersebut.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 5 Fakta Viralnya Nurhadi - Aldo, Capres Fiktif 2019 hingga Komentar Sandiaga Uno & Kisah di Baliknya