Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Polemik Sumber Air Wendit Malang Terus Bergulir, Sanusi Sarankan untuk Duduk Bersama Cari Solusi

Plt Bupati Malang, Muhammad Sanusi memberi respons terhadap polemik pemanfaatan sumber mata air Wendit, Kecamatan Pakis.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Dwi Prastika
SURYA/ERWIN WICAKSONO
Plt Bupati Malang, Muhammad Sanusi saat dikonfirmasi, Jumat (11/1/2019). 

Di antaranya adalah meminta adanya pengukuran ulang pengambilan air dari sumber air Wendit.

Kemudian pemberian kompensasi sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati, selanjutnya adalah konservasi di wilayah sumber air Wendit dan sekitarnya.

Rokimin sedikit bercerita mengenai awal mula ketidaksetujuan warga Mangliawan terhadap polemik sumber daya air Wendit yang sudah berlangsung sejak tahun 2015 silam.

Tak Hanya Menjadi Kiper, Ternyata ini Tugas Lain Sandi Firmansyah di Arema FC

Milomir Seslija Ajukan Syarat ke Aremania Agar Bisa Tetap Saksikan Para Pemain Arema FC Latihan

Ia menyebut dugaan yang menguatkan salah satunya besarnya pipa dan peralatan yang dimiliki oleh PDAM  Kota Malang.

Rokimin berpendapat bahwa selama ini PDAM Kota Malang telah melanggar aturan kompensasi.

PDAM Kota Malang wajib memberikan kompensasi 15 persen dari air yang diambil dari sumber air Wendit.

Ia pun menduga selama ini PDAM Kabupaten Malang mengambil 1.500 meter kubik per hari.

Sedangkan kewajiban yang harus dilakukan PDAM Kota adalah mengalirkan air sebanyak 15 persen ke warga, yakni sekitar 225 meter kubik per hari.

7 Hotel Murah Dekat Alun-alun Batu, Cocok Buat Backpacker dengan Harga di Bawah Rp160 Ribu

Cyber Crime di Kabupaten Malang Didominasi Kasus Penipuan Jual Beli Online

"Berdasarkan data yang kami miliki, PDAM Kota hanya memberikan sekitar 20 meter kubik. Ini yang juga membuat somasi kami buat dan kami layangkan," tambahnya.

Rokimin juga menyayangkan dengan adanya dugaan eksploitasi tersebut mengakibatkan kerusakan lingkungan di wilayah sumber air Wendit.

"Kerusakan terjadi pendangkalan di sungai sekitar debit airnya berkurang itu berdampak pada petani juga," tandasnya.

Kini Rokimin berharap bisa duduk bersama dengan pihak-pihak terkait di antaranya Pemkab Malang, Pemkot Malang, PDAM Kota Malang dan Kabupaten Malang.

"Semoga ada titik temu, kami berharap juga ada pembicaraan juga dengan pihak-pihak terkait. Dalam artian duduk bersama-sama cari solusi terbaik," harap Rokimin. (Surya/Erwin Wicaksono)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved