Sempat Terseret hingga 10 Meter, Abdul Rozak dan Legini Selamat dari Terjangan Longsor Mojokerto

TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Musibah tanah longsor terjadi di Dusun Watusari, Desa Watonmas Jedong, Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jumat (18/1/2019).

Longsoran tanah yang membawa material batu berukuran sekitar 1,65 meter x 1 meter dan pohon tersebut berasal dari Gunung Bekel.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Namun, dua warga sempat terseret longsoran tanah.

• Tanah Longsor Terjang Mojokerto, Belasan Rumah Terendam Lumpur, Dua Warga Sempat Terbawa Longsor

Dia adalah Abdul Rozak (45) dan Legini (45).

Rumah Abdul Rozak dan Legini berada sekitar 5 meter dari bibir sungai Kemiri, sehingga rumah mereka terkena terjangan longsor.

Saat tanah longsor terjadi, Abdul sapaan akrabnya, tengah bersantai di dalam kamar, sedangkan istrinya hendak mandi.

Mulanya tak ada tanda-tanda akan terjadi longsor.

Kala itu Hujan yang mengguyur Dusun Watusari juga tidak deras.

Namun, sekitar pukul 17.00 WIB, Abdul mendengar suara gemuruh dari luar rumah.

• Mojosari Raih Adipura 2018, Pemkab Mojokerto Gelar Tasyakuran di Pendopo Graha Majatama

Sontak hal itu membuat Abdul kaget dan langsung mengeceknya.

"Begitu keluar rumah, saya melihat tanah longsor membawa material batu yang sangat besar dan kayu. Saya pun berteriak ke istri agar menyelamatkan diri," kata Abdul kepada Surya (TribunJatim.com Network) saat ditemui di rumah saudaranya, Sabtu (19/1/2019).

Seketika mereka panik, tak tahu apa yang harus dilakukan karena longsoran tanah itu semakin dekat.

Tanpa pikir panjang, mereka berdua memilih untuk menutup pintu rumah mereka.

• 128 Orang Daftar jadi Relawan Demokrasi di KPU Jombang, 4 di Antaranya Difabel

• Pengakuan Saksi yang Temukan Pegawai Dispora Kota Mojokerto Tewas di Kamar Hotel: Tidak Ada Darah

"Terjangan tanah longsor sangat kuat, pintu rumah tak dapat menahannya," ujarnya.

Akhirnya longsoran tanah itu menghantam tubuh mereka.

Abdul dan istrinya terseret longsoran tanah sejauh 10 meter.

"Saya dan istri saya sudah berusaha menggapai apapun tetapi tak berhasil. Saat terseret, istri mendekap erat tubuh saya. Longsoran tanah menyeret kami hingga ke sisi kanan rumah," terangnya.

Tetapi, Abdul tak patah arang, dia tetap berusaha menggapai apapun.

• Pemkot Surabaya Beri Penghargaan BPN 1 dan 2, Wujud Terima Kasih Terkait Pengamanan Aset

• Ilhoon BTOB Dapat Pesan Manis dari Eunkwang di Episode ke-100 Menjadi DJ di MBC Idol Radio

Tak disangka, tangan Abdul berhasil meraih pohon Kejaranan.

"Pohon itu saya pegang erat-erat. Saya memegang pohon itu selama 10 menit hingga longsoran tanah berhenti. Istri masih memeluk saya namun tubuhnya sudah terbenam lumpur. Saya tidak terbenam karena sarung yang saya kenakan terlilit batu dan terlepas, sehingga saya bisa berdiri," ucapnya.

Bapak dua anak ini merasa beruntung tanah longsor itu tidak menyeretnya ke sebelah kiri rumah.

Sebab, jika menyeretnya ke sebelah kiri, Abdul memprediksi nyawanya bakal tak tertolong.

• Neno Warisman Dampingi Sandiaga Uno di Sidoarjo, Jadi Rebutan Swafoto Bersama Ibu-Ibu

• Perkara Truk Tabrak Mobil Polisi di Mojokerto Berakhir Damai, Sopir Tetap Ditilang

"Kalau ke kiri jelas kami hanyut ke Sungai Kemiri. Beruntungnya ke sisi kanan. Pohon Kejaranan juga satu-satunya pohon yang ada di area kanan rumah. Alhamdulillah saya bisa meraihnya, kalau tidak, sudah beda cerita," ungkapnya.

Akibat tanah longsor ini, Abdul dan Legini kehilangan harta benda dan 7 kambingnya.

Abdul dan Legini juga menderita lecet dan memar di kakinya.

"Kaki saya memar, ini habis pulang berobat," pungkasnya. (Surya/Danendra Kusuma)