Sejarah Capcay atau Cap Cai, Dulu Dianggap Makanan Murahan di China, Kini Populer di Indonesia
Sejarah capcay atau cap cai, dulu dianggap makanan murahan di China, kini populer di Indonesia.
Di sisi lain, pangan daging tidak begitu terjangkau.
Tak heran bila capcay yang berbasis sayuran dan mudah dibuat menjadi andalan dalam kondisi tersebut.
Hal ini pula yang membuat capcay tidak punya pakem khusus menyangkut jenis sayur-mayur yang terkandung di dalamnya.
• Viral Video Buah Naga Dibuang ke Sungai di Banyuwangi karena Harga Terlalu Murah, Cek Faktanya
"Bebas. Terserah mau isinya apa, campurkan semuanya, sah," tegas Aji.
Asal-muasal ini sekaligus mematahkan anggapan bahwa istilah 'capcay' bermakna 'sepuluh macam sayuran' (cap: sepuluh; cai: sayuran).
Aji menyimpulkan, anggapan ini kemungkinan besar salah kaprah.
Kesimpulan itu dapat diselidiki dari asal-usul kata pembentuk capcay.
• Viral Mie Ayam Rp2000 di Sragen sampai Dicurigai Pakai Ayam Mati, Penjual Mengaku Malah Untung
Istilah capcay dibentuk oleh kata 'za' yang berarti campuran dan 'cai' yang berarti sayuran, dalam Bahasa Mandarin.
Dalam dialek Hokkian, campuran disebut sebagai 'cap'.
Kata itu punya kesamaan lafal dengan 'cap' yang berarti sepuluh, tetapi berlainan versi huruf kanjinya.
• 11 Kuliner Murah di Jogja Harga Mulai Rp4 Ribuan, dari Yuyu Geprek Sampai Mie Tomyum
• 5 Warung Gudeg Legendaris di Yogyakarta Selain Yu Djum, Ada yang Dimasak Kering Sampai Basah
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ternyata capcay Tidak Dikenal di China.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/sejarah-capcay-atau-cap-cai.jpg)