Pemilik Warung Dekat Sungai Brantas Menyesal Tak Bisa Selamatkan Korban Tenggelamnya Mobil Avanza
Hartoyo (55) berdiri di dermaga penyeberangan Pema di Desa/Kecamatan Ngunut. Pemilik warung ini menyaksikan sendiri momen jatuhnya mobil Avanza
Penulis: David Yohanes | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Hartoyo (55) berdiri di dermaga penyeberangan Pema di Desa/Kecamatan Ngunut.
Dia memandangi proses evakuasi jenazah tiga korban jatuhnya Toyota Avanza ke sungai Brantas, Selasa (29/1/2019) dini hari.
Pandangan matanya kosong melihat setiap jenazah yang merapat ke dermaga, kemudian lekas dimasukkan ke dalam ambulan yang sudah disiapkan.
Hartoyo adalah pemilik warung di sisi selatan dermaga penyeberangan Sungai Brantas, yang menghubungkan wilayah Tulungagung dan Kabupaten Blitar ini.
(Sebut Sule Menakutkan, Ucapan Polos Jan Ethes Bikin Penonton Tertawa, Begini Reaksi Sang Komedian)
(Titik Mobil Ditemukan, Keluarga Korban Tunggu Pencarian Tiga Orang Tenggelam di Ngunut Tulungagung)
Ia yang menyaksikan, bagaimana mobil Toyota Avanza L 1147 BF yang dikemudian Waridi (56), warga Runglor Lor Gang 9 nomor 5 Surabaya, tercebur ke Sugai Brantas.
Dengan pelampung ban, ayah tiga anak ini segera berenang mengejar mobil berwarna silver itu.
“Waktu itu saya hanya berpikir, saya harus menyelamatkan mereka,” ucap Haryoto dengan tatapan mata menyesal.
Saat mobil mulai tenggelam mengikuti arah arus ke barat, Hartoyo tepat di samping mobil.
Ia berusaha membuka pintu dari luar, namun gagal. Hartoyo juga berteriak-teriak kepada tiga perempuan di dalam mobil itu, agar lekas membuka pintu dan keluar.
“Mereka seperti bingung, hanya menolek ke kanan dan ke kiri, kemudian saling pandang,” kenang Hartoyo.
Saat mobil itu benar-benar tenggelam, Hartoyo berpaku melihatnya.
“Saya hanya membayangkan, pasti mereka panik dan ketakutan,” katanya.
Bersama seorang temnnya yang bernama Ruly (36) yang datang menyusul dengan baju pelampung, Hartoyo fokus mencari Waridi.
Waridi berhasil keluar dari kaca ruang kemudi yang terbuka, kemudian hanyut di Sungai Brantas.
Ia berhasil menangkap sebuah kayu kecil yang menancap di tengah aliran Brantas.
Dipandu sorot senter pemancing, Hartoyo berhasil menyelamatkan Waridi.
“Sampai sekarang saya tidak bisa makan ingat kejadian itu. Saya menyesal tidak bisa menyelamatkan yang lain,” ucapnya.
(Park Bo Gum Ungkap Gaya Pacarannya, Sebut Ada Kesamaan dengan Tokoh yang Diperankan di Encounter)
Sebuah mobil Toyota Avanza L 1147 BF warna silver terjatuh ke Sungai Brantas, di penyeberangan Pema, Desa/Kecamatan Ngunut, Sabtu (26/1/2019) sekitar pukul 19.00 WIB.
Sopir mobil Waridi (56), warga Rungkut Lor, Gang 9 Nomor 5 berhasil selamat.
Tiga penumpang ikut hilang bersama mobil, mereka adalah dua anak Waridi: Fitri Nursyam (34) dan Siti Yuniati (32) serta kakak Waridi, Siti Alfiah (61).
Dua penumpang lainnya juga selamat, karena turun dari mobil saat tiba di dermaga penyeberangan.
Keduanya adalah Sholikatin (56), istri Waridi dan Imam Shodikin, adik Waridi, warga Desa Bendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
Reporter: Surya/David Yohanes
(Pemesanan Periode Pertama Dibuka, Huawei Y7 Pro Terjual 16 Ribu Unit dalam Waktu 12 Menit)