Tak Mau Jawa Disebut Tak Perhatikan Papua, Tri Rismaharini Bagikan Pesan pada 14 Dubes dan Konjen RI
Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya sambut 14 Dubes dan Konjen Republik Indonesia (RI) pada Rabu (30/1/2019). Risma berserita tentang mama Papua
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya mendapatkan kunjungan 14 Dubes dan Konjen Republik Indonesia (RI) di Ruang Sidang Wali Kota, pada Rabu (30/1/2019) pagi.
Tri Rismaharini menceritakan, ada beberapa hal yang bisa disampaikan kepada media, ada yang tidak dari pertemuan tertutup itu.
Risma membuka sedikit bahasan, di luar tujuan utama kedatangan mereka yaitu mengetahui potensi ekonomi daerah.
"Jadi ketemunya sama mereka, aku cerita tentang pengalaman. Kita (Jawa) diserang seolah-seolah tidak memperhatikan Papua oleh negara Melanesia," ucap Risma

(TIPS MUDAH - Sekarang Kirim Pesan WhatsApp Gak Perlu Simpan Nomor Dulu, Lho!)
"Padahal hampir satu tahun, beberapa kali mama-mama Papua itu datang ke sini (Surabaya) belajar pemberdayaan ekonomi dan mereka sekarang sudah bergerak," cerita Risma.
Hal ini dibahas Risma mengingat satu di antara 14 Dubes dan Konjen RInya, ada perwakilan dari Papua Nugini.
Wali Kota kelahiran Kediri itu mengatakan, seandainya hasil dari pemberdayaan ekonomi itu belum terlihat, maka wajar.
"Ya kalau (hasilnya) belum terdengar ya mungkin medianya di sana tidak terlalu banyak, atau progresnya tidak secepat yang ada di Surabaya," ucap Risma.
"Tapi mereka (Masyarakat Papua) sudah maju. buktinya sekarang mereka gak mau saya kirim bahan, karena sudah bisa bisa beli bahan sendiri. sebelumnya kalau bahan (produksi) mereka habis, selalu tak kirim," tegasnya.
Risma mengaku siap menjelaskan hal itu untuk meng-counter berita bahwa masyarakat di Pulau Jawa tidak perhatian dengan Papua.
(Resmi Dilantik, Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin Akan Fokus Garap Pendidikan dan Kesehatan)
"Mereka pikir masyarakat Jawa yang mayoritas muslim tidak mau membantu masyarakat Papua yang mayoritas kristiani. Aku buktikan bahwa aku, Wali Kota kudungan (berkerudung), muslim, bisa berbagi dengan warga Papua yang mayoritas Kristiani," tegasnya.
Sebagai informasi pertemuan ini dihadiri beberapa Pejabat Pendamping dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Seperti:
- Okto Dorinus Manik (Kepala Biro Hukum dan Administrasi Kementerian dan Perwakilan),
- Daniel Tumpal Simanjuntak (Direktur Afrika),
- Ratu Silvy Gayatri (Sesditjen Amerika dan Eropa),