Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Coban Pelangi dan Coban Bidadari Malang Bersolek untuk Tingkatkan Kunjungan Wisata

Persaingan dunia pariwisata di Kabupaten Malang untuk menggaet minat wisatawan berkunjung, membuat berbagai destinasi wisata bersolek.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Dwi Prastika
SURYA/ERWIN WICAKSONO
Pengunjung berpose sambil menikmati suguhan panorama Rainbow Hill Coban Pelangi Malang, Selasa (5/2/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Persaingan dunia pariwisata di Kabupaten Malang untuk menggaet minat wisatawan berkunjung, membuat berbagai destinasi wisata bersolek.

Seperti halnya di dua wisata air terjun di Kecamatan Poncokusumo Malang, yakni Coban Pelangi dan Coban Bidadari.

Dibuka sejak tahun 1987, Coban Pelangi masih konsisten pamerkan wisata alam yang menyajikan keindahan berbalut kesegaran air terjun.

Sebagai terobosan untuk pembaruan dan meningkatkan kunjungan wisata, pengelola Coban Pelangi perkenalkan spot foto yang instagramable, bernama "Rainbow Hill."

Tokoh Cosplayer Serial Kera Sakti Hadir Museum Angkut Malang, Cu Pat Kai Jadi Rebutan

Dari atas Rainbow Hill, terlihat hamparan luas hutan hijau di sepanjang lereng Gunung Bromo yang begitu menyegarkan mata.

Koordinator Wisata Coban Pelangi, Katari menjelaskan, adanya spot Rainbow Hill sebagai opsi alternatif bagi pengunjung yang enggan berjalan menuju air terjun, karena berjalan menuju air terjun harus melalui jalanan yang cukup berat, dan dibutuhkan kondisi tubuh yang prima.

Sepanjang perjalanan menuju Rainbow Hill, pengelola sudah sediakan banyak spot foto unik.

7 Hotel Murah Dekat Alun-alun Batu, Cocok Buat Backpacker dengan Harga di Bawah Rp160 Ribu

Arema FC Vs Persita Tangerang, Beda Kelas Jadi Penyebab Utama Persita Tak Bisa Kalahkan Singo Edan

"Berjalan ke air terjun harus turun dulu ke bawah sejauh 800 meter. Adanya Rainbow Hill kami berikan alternatif spot foto yang bagus. Dari atas sini bisa kelihatan panorama keindahan Coban Pelangi," ujar Katari, Selasa (5/2/2019).

Spot foto yang dikembangkan sejak tahun 2017 itu, diakui Katari jadi salah satu spot foto favorit para pengunjung.

Katari menerangkan, dalan seminggu saja, pengunjung bisa mencapai 400 orang.

Namun akhir-akhir ini, karena sedang musim hujan, jumlah pengunjung tak begitu ramai.

5 Tempat Wisata di Jawa Timur yang Bisa Jadi Pilihan Habiskan Waktu Libur, Pantai sampai Kawah Ada!

Dulunya Sawah Seluas 1 Hektare Kini Disulap Jadi Taman Ghanjaran, Destinasi Wisata Baru di Mojokerto

Tak hanya wisatawan lokal, wisatawan asal luar negeri juga kerap mengunjungi Coban Pelangi.

"Biasanya ya dari Belanda, Swiss negara-negara Eropa gitu. Mereka biasanya langsung ke Bromo. Para turis lebih suka jalan turun menuju air terjun. Kalau spot foto-foto mereka kurang tertarik. Lebih suka yang alami-alami," ucap Katari.

Kesan alami itulah yang masih dipertahankan pihak pengelola Coban Pelangi.

Katari menuturkan, kesan alami Coban Pelangi bisa menjadi branding yang baik untuk menggaet wisatawan.

"Sekarang kan banyak yang kayak di Batu buat taman-taman gitu. Di sini masih kami pertahankan kealamiannya. Kami terus berupaya mempertahankan keasrian air terjun," katanya.

Tujuh Sumber Air Kecamatan Bumiaji Kota Batu Jadi Andalan Wisatawan

Home United Vs Persija Jakarta, Bungkam Tuan Rumah 3-1, Macan Kemayoran Tantang Newcastle Jets

Air yang mengalir dari Coban Pelangi ternyata menjadi pemasok utama konsumsi air bagi warga Desa Duwet Krajan dan Desa Gubuk Klakah, Kecataman Poncokusumo Malang.

"Dua desa memanfaatkannya jadi air minum, yakni warga Desa Duwet Krajan dan Desa Gubuk Klakah," jelas Katari.

Di sisi lain, salah satu air terjun yang letaknya tak jauh dari Coban Pelangi, yakni Coban Bidadari juga lakukan pengembangan serupa.

Bedanya, di Coban Bidadari, spot foto dikemas lebih beragam.

Imlek di Malang Town Square Suguhkan Parade Barongsai hingga Dekorasi Musim Semi

Spot foto di Coban Bidadari terpusat di sebuah tempat yang dinamakan 'Puncak Bidadari'.

Polter Perhutani KPH Tumpang, Sony Febry menjelaskan, pihaknya masih melakukan pengembangan lebih lanjut untuk menambah fasilitas di Coban Bidadari.

Pengunjung berpose di spot foto instagramable di Coban Bidadari Malang, Selasa (5/2/2019).
Pengunjung berpose di spot foto instagramable di Coban Bidadari Malang, Selasa (5/2/2019). (SURYA/ERWIN WICAKSONO)

"Sementara ini, kami masih mengembangkan spot-spot foto di Puncak Bidadari. Di sekitar sana nanti akan dikembangkan untuk penginapan. Juga ada tempat peristirahatan gazebo, area camping dan pelebaran jalan," jelas Sony.

Sony menambahkan, spot foto tersebut memang sebagai alternatif selain panorama air terjun Coban Bidadari.

5 Tempat Wisata Belanja di Thailand, Ada Pasar Terapung sampai Pasar Kereta Api Maeklong

Beda dari yang Lain, Yuk Cobain Nasi Kari Hitam ala Hotel MaxOne Tidar Surabaya

Diakuinya saat musim hujan, jalan menuju air terjun memang kerap ditutup dengan alasan keamanan bagi para pengunjung.

Untuk menuju lokasi air terjun, harus melewati jalanan naik turun sepanjang 700 meter.

"Agar bisa lebih bersaing dengan lokasi wisata lain. Maka dari itu kami terus melakukan pengembangan untuk menggaet wisatawan," ujar Sony.

Sementara tiket masuk yang dibanderol di dua lokasi wisata air terjun tersebut cukup terjangkau, yakni Rp 10 ribu di hari biasa, dan Rp 15 ribu saat akhir pekan. (Surya/Erwin Wicaksono)

Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com:

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved