Dampingi Khofifah Kampanye, 4 Polisi Polda Ini Buka-Bukaan Sosok Gubernur Perempuan Pertama
Khofifah Indar Parawansa resmi menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur 2019-2024. Dibalik sosoknya yang inspiratif empat anggota polisi Polda Jawa Timur
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Yoni Iskandar
Yang paling membuat ia terkesan saat turun kampanye adalah harus menghadapi medan tak terduga. Salah satunya saat turun menyapa pedagang sapi di Tuban.
"Itu sangat aku ingat. Pedagang sapinya laki-laki semua, berebut ingin salaman dan foto sama ibu di tengah puluhan ekor sapi. Kondisi pasarnya bisa dibayangkan becek dan kotor. Namun hebatnya ibu sama sekali tidak memikirkan itu, yang dipikirkan beliau adalah tidak mengecewakan masyarakat yang disapa," katanya.
Itu juga pelajaran yang diambil bahwa saat mengawal harus membawa baju dan sepatu lebih dari satu. Bahkan keempat walpri itu kerap membawa dua atau tiga sepatu untuk mengantisipasi keadaan tak terduga.
Beda lagi cerita dari Bripda Lailia Dwi Astuti. Selama mengawal Khofifah, ia banyak mendapati bahwa Khofifah adalah pemimpin yang religius.
Di tengah padatnya jadwal, Khofifah tak pernah lupa untuk mengingatkan salat lima waktu.
"Ibu selalu pesan, nak solat nak. Sudah seperti ibu sendiri, tak lupa mengingatkan kami untuk solat," ucapnya kepada Tribunjatim.com
.
Namun yang paling berkesan bagi para walpri ini adalah saat mengawal Khofifah di tengah forum Muslimat NU. Khofifah yang merupakan Ketua Muslimat NU itu selalu disambut antusias oleh ibu-ibu Muslimat.
Saking antusiasnya mereka bahkan berebut dan berlomba supaya bisa bersalaman dengan Khofifah. Bripda Nur Halimatus Sakdiyah menyebut antusiasme ibu-ibu kerap membuat walpri kewalahan.
Salah satunya saat di Kediri. Ibu-ibu saking antusiasnya saling dorong untuk bisa bersalam, bahkan berebut ingin memeluk Khofifah.
"Kalau sudah sama ibu-ibu Muslimat selalu heboh. Yang sering kami bermaksud meminta ibu-ibu tak berebut untuk bersalam dengan ibu Khofifah, tapi kadang justru kena cakar, kena cubit, macam-macam responnya," turur Bripda Nur tersenyum.
Namun dikatakan Bripda Nur, justru Khofifah yang mengingatkan untuk tidak terlalu membatasi ibu-ibu Muslimat NU, atau ibu-ibu saat di pasar yang ingin menyapa dirinya.
Sebab bisa jadi mereka datang dari jauh dan memang begitu antusiasnya saat bertemu dengan Khofifah.
"Itu istimewanya ibu sih. Jadi kami berempat kalau kena cakar ibu-ibu saat mengawal Ibu Khofifah itu sudah biasa. Bahkan pernah juga tau-tau baju robek karena ikut ditarik ibu-ibu juga ada," ucap Bripda Nur tertawa. "Tapi kecil kok robeknya," lanjutnya.
Terlepas dari suka duka itu, keempat walpri Polda Jatim tersebut mengaku senang dan ikut berbangga atas kesuksesan yang dicapai Khofifah Indar Parawansa.
Keempatnya berharap agar Khofifah mampu menjalankan amanah sebagai Gubernur Jawa Timur dengan amanah dan membawa Jawa Timur semakin sejahtera dan makmur. (Fatimatuz zahroh/TribunJatim.com).