Wali Kota Sutiaji: Banyaknya Pohon Tumbang di Malang Bukan Karena Lapuk, Tapi Akibat Cuaca Ekstrem
Wali Kota Malang Sutiaji mengaku berkonsultasi dengan akademisi mengenai bencana banyaknya pohon roboh di Kota Malang.
Penulis: Benni Indo | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, KLOJEN – Wali Kota Malang Sutiaji mengaku berkonsultasi dengan akademisi mengenai bencana banyaknya pohon tumbang di Kota Malang.
Berdasarkan hasil diskusi itu, Sutiaji menjelaskan bahwa kejadian pohon tumbang murni merupakan bencana alam.
“Saya diskusi dengan akademisi dari Universitas Brawijaya dan memang ini bencana. Pohon tumbang karena cuaca sangat ekstrem kemarin,” terangnya, Rabu (20/2/2019).
Kata Sutiaji, pepohon yang tumbangan kebanyakan bukan karena lapuk atau sudah tua.
• Lakukan Sidak Jalan Rusak di Lowokwaru, Wali Kota Malang Sutiaji Beri Instruksi Perbaikan Cepat
• Wali Kota Sutiaji: Siswa yang Konsumsi Miras dan Rokok Pindah Sekolah, Bukan Dikeluarkan
Menurutnya, banyak dari pohon yang belum memasuki usia tua.
Pohon tumbang akibat cuaca ekstrem.
Pemkot Malang melaksanakan tindakan untuk melakukan pembersihan secara cepat pasca bencana pohon tumbang.
“Pohon-pohon yang jatuh bahkan banyak yang belum waktunya tumbang. Ya hari ini sudah kita perintahkan untuk sisir lagi kawasan-kawasan tumbang dan dilakukan pembersihan. Kami imbau warga juga tetap berhati-hati,” tegasnya.
Ia menerangkan, kerugian materiil dan korban luka akan segera diatasi.
Pemkot Malang sudah melakukan pendataan dan segera memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.
“Sudah disusun asuransinya,” terangnya.
Bencana angin kencang disertai hujan dengan intensitas tinggi pada Selasa (19/2/2019) mengakibatkan kerugian sekitar Rp 210 Juta.
Kerugian itu berupa kerusakan berbagai fasilitas yang ditimbulkan.
• Wali Kota Malang Sutiaji Beri Jaminan Proses Dugaan Pelecehan Seksual yang Dilakukan Guru SD
• Kota Malang Produksi 600 Ton Sampah Tiap hari, Wali Kota Sutiaji Minta Bantuan Warga
Dito Arief N, anggota DPRD Kota Malang juga mendesak agar Pemkot Malang melakukan cek kesehatan pohon.
Apalagi di saat musim hujan seperti saat ini.
Pantauan Arif sendiri, banyak pohon yang sudah lapuk dan akarnya sudah tidak kuat.
Seharusnya, kondisi seperti itu bisa diantisipasi sejak dini.
“Cek kesehatan pohon kalau bisa. Secara fisik beberapa kami temukan bolong. Memang perlu secara ilmiah dilakukan penelitian melalui OPD terkait. Saya kira OPD terkait punya kemampuan itu,” paparnya.
Dito juga menegaskan kalau para korban akan mendapatkan ganti rugi.
Hal itu ia katakan setelah mendapat informasi dari Disperkim Kota Malang.
“Ya kemarin sempat terlontar dari Disperkim ada ganti rugi. Baik medis maupun material. Saya kira itu juga risiko yang ditanggung oleh Pemkot Malang,” paparnya. (Surya/Benni Indo)