Puisi Neno Warisman di Munajat 212 Dikomentari Budiman Sudjatmiko: Menebar Racun dan Prasangka
Puisi Neno Warisman di Munajat 212 dikomentari Budiman Sudjatmiko ,"menebar racun dan prasangka."
Editor:
Alga W
Kita adalah penolong-penolong agama Allah
Jangan halangi
Jangan sanggah
Jangan politisasi
Sebab ini adalah hati nurani
Dari mulut-mulut kita telah terlantun salawat, zikir, dan doa bergulir
Mengalir searah putaran bintang-bintang bertriliun banyaknya
Tersatukan dalam munajat 212
Miliaran matahari itu saudaraku
Merekatkan diri menjadi gumpalan kabut cahaya raksasa di semesta
Bukti kebesaran Allah Azza Wa Jalla
Begitulah kita saudaraku
Harusnya kita saling merekat
Wahai para pejuang fisabilillah di dalamnya
Ayo munajat